Dalam pengambilan keputusan kemmampuan mengelola dan menyadari kondisi sosial emosional adalah suatu syarat mutlak. Pengambilan keputusan harus dalam kesadaran penuh, manajemen diri yang mumpuni serta kesadaran sosial yang berlandaskan etika. Tanpa aspek sosial emosional tersebut maka penentuan paradigma berpikir dilema etika, penerapan prinsip pengamblan keputusan serta pengujian keputusan tidak akan bisa dilakukan dengan baik. Hal tersebut jelas akan berpengaruh buruk terhadap hasil keputusan
Dalam memahami serta menganalisa kasus yang fokus masalah moral dan etika maka nilai yang dianut seorang pendidik adalah kunci utama. Nilai tersebut akan sangat membantu membedakan apakah kasus yang dihadapi dilema etika ataukah bujukan moral.Ketajaman, ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan keputusan juga sangat bergantung dengan nilai-nilai tersebut.Dengan nilai yang dianut seorang pendidik juga akan menuntun terciptanya keputusan yang berpihak kepada murid berdasarkan nilai kebenaran dan kebajikan.
Keputusan yang telah teruji selalu mempertimbangkan faktor-faktor:
- sikap yang bijak berlandaskan nilai kebajikan
- keteladanan
- kesesuaian norma dan budaya setempat
- berpihak pada murid
- dapat berkontribusi sebagai motivasi dan mendukung potensi murid
- kondisi sosial emosional yang baik dan mengembangkan budaya positif
Keputusan yang telah teruji dan berdasarkan nilai kebenaran dan kebajikan pada kasus dilema etika sebijak apapun pasti menimbulkan pro dan kontra serta tidak bisa memuaskan semua pihak.Tantangan utama adalah keberanian menghadapi situasi pasca pengambilan keputusan terutama pihak yang kontra serta tidak puas.b Hal tersebut mutlak memerlukan kemampuan komunikasi efektif dan pendekatan personal dan bila perlu menerapkan coaching pada pihak-pihak yang menyisakan masalah. Budaya positif tentunya menjadi kunci utama.
Keputusan yang telah teruji dan berdasarkan nilai kebenaran dan kebajikan yang memperhatikan aspek kebutuhan belajar,bakat dan minat, kesiapan belajar, gaya belajar dan sosial emosional murid tentunya akan memerdekakan murid karena bisa memotivasi dan mendukung pengembangan potensi murid, menghormati kebebasan berpendapat serta menuntun murid dalam mengekspresikan diri dalam pembelajaran yang berdiferensiasi dan berbudaya positif.
Zaman yang dihadapi murid di masa depan sangat berbeda dengan masa sekarang saat keputusan seorang pemimpin pembelajaran diambil. Hal terpenting pada masa tersebut adalah rekam jejak pembelajaran yang tertanam pada otak lambat murid. Oleh karenanya pembelajaran yang kondusif, aman dan nyaman merupakan suatu hal yang harus tercipta agar otak murid dapat benar-benar merekam pembelajaran tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI