Mohon tunggu...
SISWANTO
SISWANTO Mohon Tunggu... Guru - GURU

Saya adalah seorang guru produktif Teknik Otomotif yang selalu berusaha mengembangkan diri demi kemajuan diri sendiri dan orang lain terutama peserta didik, sesama guru dan siapapun yang searah dan setujuan dengan saya. Motto saya "suwung pamrih tebih ajrih, langgeng tan ana bungah lan susah, anteng, mantheng, sugeng, jeneng".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Sosial Emosional Sebagai Penjaga Satabilitas Motivasi Belajar Murid

15 Juni 2023   08:37 Diperbarui: 15 Juni 2023   09:08 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Permasalahan motivasi belajar murid yang kurang atau mengalami penurunan baik di awal, saat pembelajaran maupun akhir pembelajaran merupakan suatu hal yang pasti ada dan terjadi pada lingkungan pendidikan di semua jenjang.

 Banyak sekali solusi yang telah ditawarkan untuk mengurai permasalahan tersebut, seperti adanya pembelajaran berdiferensiasi yang berusaha mengakomodir keragaman gaya belajar murid yang dikolaborasikan dengan budaya positif. Tetapi cara-cara tersebut berdasarkan diskusi dengan rekan-rekan sejawat dan komunitas masih belum maksimal dalam mengurai permasalahan sampai penulis mendapatkan pencerahan dari adanya Pembelajaran Sosial Emosional (PSE)

Ada 5 Kompetensi sosial emosional yang perlu dikembangkan:

  1. Kesadaran diri (self awerness) yaitu berkaitan dengan kemampuan untuk mengenali diri secara akurat mengenai emosi, pikiran dan nilai atau value diri. Seseorang yang memiliki kesadaran tinggi yang mampu mengenali keterkaitan antara perasaan, tindakan dan pikiran yang dilakukan.
  2. Manajemen diri (self management) yaitu kompetensi manajemen diri berkaitan mengenai kemampuan untuk mengatur emosi, pikiran, perilaku di berbagai situasi. Kemampuan ini juga berkaitan dengan penanganan stres, mengontrol hasrat, bertahan menghadapi tantangan untuk mencapai tujuan.
  3. Kesadaran sosial (social awareness) merupakan kesadaran sosial yang berkaitan dengan kemampuan untuk bisa berempati dengan orang lain dan mengambil perspektif dari berbagai sudut pandang
  4. Kemampuan berelasi (relationship skills), merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk membangun dan memelihara suatu hubungan yang sehat antara individu dan kelompok
  5. Pembuatan keputusan bertanggung jawab (responsible decision-making) yaitu kemampuan yang berkaitan dengan pembuatan pilihan konstruktif yang benar dan cara bertindak sesuai etis norma sosial dan keselamatan.

Pembelajaran Sosial dan Emosional bukan hanya tentang bagaimana anak memperlakukan orang lain, hal yang lebih penting adalah bagaimana anak mengenali dirinya sendiri. Kemudian, mengelola apa yang dimilikinya sehingga mampu untuk berinteraksi dengan orang lain, menghargai orang lain, serta mampu untuk mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Sehingga, penulis selalu membiasakan anak untuk mengenali emosi yang ada dalam dirinya sebelum memulai pembelajaran dan mengajak anak untuk melakukan ice breaking sehingga mereka siap untuk belajar dalam kesadaran penuh dan dapat menerima pembelajaran dengan baik.

Semua murid memiliki hak memenuhi  kebutuhan belajar pada lingkungan yang aman dan nyaman agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis ( well-being), Pembelajaran yang penulis dapatkan setelah penulis mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dengan menerapkan KSE di kelas antara lain:

  • Sebagai seorang guru paling tidak penulis sudah belajar untuk menerapkan praktik kesadaran penuh (mindfulness) dengan mengelola emosi penulis pada saat mengajar dikelas.
  • Penulis juga sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan memberikan kebebasan pada murid dalam mengelola tugas/proyek yang dibuat serta menerapkan strategi konten dan juga sudah memberikan langkah-langkah/prosedur terkait pelajaran sesuai dengan gaya belajar siswa.
  • Penerapan 5 KSE penulis lakukan pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup dengan melibatkan seluruh murid secara konsisten untuk menumbuhkan, melatih dan merefleksikan kompetensi social dan emosional.

Dari praktik tersebut  3 hal mendasar dan penting yang penulis pelajari adalah: 1. Peningkatan 5 KSE akan membuat peningkatan perilaku positif. 2. Lingkungan belajar yang sportif mengurangi perilaku negatif. 3. Peningkatan sikap pada diri sendiri, respek dan toleran terhadap orang lain dan lingkungan sekolah serta meningkatkan performa akademik murid.

Sebelum menerima Pembelajaran Sosial Emosional perasaan saya sulit untuk merubah paradigma murid masa kini tetapi lama kelamaan merasa tertantang dan antusias karena materi ini sangat menarik untuk diterapkan  ketika melaksankan proses kegiatan belajar mengajar karena murid memiliki kesempatan yang konsisten untuk menumbuhkan,melatih dan merefleksikan kompetensi social dan emosional dengan cara yang sesuai dan responsif, Hal tersebut membuat saya merasa yakin bahwa menciptakan lingkungan belajar di sekolah dan kelas dengan pengembangan kompetensi sosial dan emosional sangat mungkin dilakukan ,Untuk membangun hubungan dan berkolaborasi dalam rangka menerapkan pengembangan pembelajaran Sosial Emosional,penulis atas ijin Kepala sekolah menyelenggarakan Diseminasi Pembelajaran sebagaimana bisa disaksikan dalam link berikut:


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun