Mohon tunggu...
SISWANTO
SISWANTO Mohon Tunggu... Guru - GURU

Saya adalah seorang guru produktif Teknik Otomotif yang selalu berusaha mengembangkan diri demi kemajuan diri sendiri dan orang lain terutama peserta didik, sesama guru dan siapapun yang searah dan setujuan dengan saya. Motto saya "suwung pamrih tebih ajrih, langgeng tan ana bungah lan susah, anteng, mantheng, sugeng, jeneng".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan

7 Juni 2023   13:00 Diperbarui: 7 Juni 2023   13:10 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Rangkuman Materi dari Modul 3.1 yang telah saya pelajari :

Konsep bujukan moral dan dilema etika

4 Paradigma dilema etika

3 prinsip pengambilan keputusan

9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan

B. Konsep bujukan moral dan dilema etika.

Bujukan moral adalah situasi dimana seseorang harus membuat pilihan keputusan antara benar atau salah

Dilema etika yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan dimana kedua pilihan adalah benar

C. 4 Paradigma dilema etika.

1. Individu lawan kelompok (individual vs community)

2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

D. 3 prinsip pengambilan keputusan adalah:

1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

E. 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yaitu sbb:

1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

3. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi ini

4. Pengujian benar atau salah (uji legal, uji regulias, uji instuisi, uji publikasi, uji panutan/idola)

5. Pengujian paradigma benar atau salah

6. Prinsip pengambilan keputusan/ prinsip resolusi

7. Investigasi tri lema

8. Buat keputusan

9. Meninjau kembali keputusan dan refleksikan

Facts (Peristiwa)

Deskripsi singkat untuk aksi nyata yang sudah saya lakukan

Studi Kasus

Pada Uji Kompetensi Keahlian (UKK), Dimas terpaksa tidak mengikuti ujian karena ibunya sakit. Dimas adalah anak tunggal dan ayahnya bekerja di luar kota. Uji Kompetensi Keahlian dilaksanakan 3 hari berturut-turut dan semua murid wajib hadir karena harus ada penilaian baik dari penguji internal maupun penguji eksternal dari IDUKA (Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja). Pada pembelajaran biasa Dimas adalah murid yang tertib, santun dan tergolong cerdas dan terampil. Nilai UKK harus segera direkap sebagai salah satu nilai untuk syarat kelulusan. Saya bingung apakah harus memberi nilai sedangkan Dimas tidak masuk satu hari ataukah memberikan nilai.  Apa yang harus  saya lakukan dalam pengambilan keputusan ini?

Tujuan:

Mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam membantu menyelesaikan masalah yang dialami murid.

Tolak ukur:

Keputusan yang berpihak pada murid yang dapat dipertanggung jawabkan.

Keputusan tidak menimbulkan masalah tambahan yang lebih rumit.

Paradigma

Individu lawan kelompok (individual vs community)

Dalam hal ini Dimas lawan seluruh murid kelas XII di konsentrasi keahlian TKRO

Prinsip

Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan:

Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan:

 nilai-nilai yang saling bertentangan yaitu nilai Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini: 

yang terlibat dalam situasi ini:

Waka Kurikulum sebagai penaggungjawab nilai-nilai yang menjadi syarat kelulusan

Penguji Eksternal (perwakilan IDUKA mitra kerja sama)

Penguji internal (dari dalam instansi)

Kepala Program Keahlian

Murid

3. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini:

a. Dimas adalah murid yang cerdas, terampil dan bertanggung jawab atas tugasnya.

b. Ibu Dimas dalam keadaan sakit,sedangkan Dimas adalah anak tunggal dan ayahnya bekerja di luar kota sehingga dari 3 hari UKK dia tidak masuk satu hari.

c. UKK harus diikuti oleh semua murid karena nilai UKK merupakan syarat kelulusan

d. Nilai UKK harus segera direkap untuk dijadikan dasar penentuan kelulusan.

4. Pengujian beanar atau salah

a. Uji legal                          : Kasus ini tidak ada aspek pelanggaran hukum

b. Uji regulasi                    : kasus ini tidak ada pelanggaran kode etik

c. Uji intuisi                       : harapan sekolah secara umum ketika ada musibah keluarga murid diijinkan untuk tidak mengikuti pelajaran sebagai wujud kepedulian tetapi prinsip keadilan dalam penilaian merupakan hal dasar dalam pembelajaran.

d. Uji publikasi                   : nyaman, tidak ada efek terlalu besar

e.     Uji Panutan Idola        : Pada kasus yang sama memilih solusi yang tidak merugikan di salah satu pihak dan tidak menimbulkan gejolak di lingkup yang lebih luas

 

5. Pengujian paradigma benar lawan benar

Rasa keadilan lawan rasa kasihan

  • Kepala Program Keahlian  Benar memberikan ijin untuk kepentingan keluarga
  • Tetapi Kepala Program keahlian juga Benar memberikan nilai kepada Dimas karena dia sudah masuk 2 hari dari 3 hari ujian.

6. Melakukan prinsip resolusi

Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

7. Investigasi Opsi Trilemma

  • Memotivasi murid untuk disiplin mengikuti jadwal ujian dengan sosialisasi berkelanjutan tentang pentingnya nilai UKK dalam proses kelulusan
  • Menyediakan ujian susulan jika memungkinkan untuk mengantisipasi hal serupa.
  • Menjelaskan kepada perwakilan murid akan masalah yang terjadi berikut solusi yang telah diambil guna mencegah adanya kecemburuan antar murid.

8. Keputusan yang diambil

Memberikan nilai kepada Dimas dengan catatan dia meminta nilai kepada penguji eksternal dan internal setelah keadaan ibunya membaik.

9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan

Hasil refleksi

  • Tetap memberikan nilai dengan syarat yang bisa dan mungkin untuk dilakukan
  • Ambil pelajaran dari kasus ini, diperlukan sosialisasi lebih mendalam dan perlu langkah antisipasi berupa ujian susulan.

 

Feelings (Perasaan)

Saya merasa senang dan termotivasi dari pembelajaran pada modul 3.1 ini. Semoga dari pembelajaran pada modul ini dapat mendorong saya dalam mengambil keputusan sebagai pimpinan pembelajaran yang bijak sehingga mampu menghasilkan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Findings (Pembelajaran)

Saya merasa mendapat pencerahan bagaimana mengambil dan menguji keputusan dengan benar dan kalau boleh saya mengatakannya sangat lengkap. Karena dalam teori-teori yang pernah saya pelajari sebelumnya belum selengkap ini dan hanya sekadar teori tanpa lay out pengambilan dan pengujian keputusan yang terukur.

Future (Penerapan)

Dengan pemahaman dan pengetahuan yang saya peroleh dari modul 3.1 ini, saya akan mulai menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan jika saya dihadapkan dengan permasalahan situasi dilema etika. dan saya akan berbagi pengalaman dengan rekan sejawat saya mengenai langkah-langkah pengambilan keputusan ini. Harapan saya  jika kami mengambil keputusan maka harus sesuai dengan nilai-nilai kebajikan universal , dapat dipertanggungjawabkan dan semuanya berpihak pada murid. Langkah-langkahnya sangat jelas dan tertata sebagaimana yang diberikan dalam modul ini.

Terima kasih

Salam Guru Penggerak

Guru Penggerak Indonesia Maju

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun