Mohon tunggu...
Sis Siswantono
Sis Siswantono Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan BUMN

Seorang yang 'Sersan', easy going dan pengennya yang damai-damai dan yang lucu-lucu aja. Senang menulis, teater, film dan pernah jadi juara menulis cerpen di Majalan Wanita dan pernah jadi bintang tamu di sinetron. Oh, ya..... pernah juga jadi penyiar radio waktu di Jayapura dan di Cimahi (walo sebentar bingits).

Selanjutnya

Tutup

Bola

PSSI dan Timnas

20 Mei 2022   11:14 Diperbarui: 20 Mei 2022   11:34 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dulu..............., dulu banget......., waktu pertengahan tahun 2000-an lah, waktu ada Konggres PSSI yang salah satu agendanya nyari Ketum PSSI, (periode Nurdin Halid kedua kalinya), saya pernah nulis dan diterbitin di salah satu tabloid olga, yang isinya adalah harapan-harapan saya untuk para calon Ketum PSSI. Harapannya, tentu aja kek harapan seluruh masyarakat Indonesia yaitu: Pengurus PSSI lebih profesional dan jujur, gak ada (lagi) mafia bola, Timnas berprestasi dan 'hadir di panggung dunia', kompetisi profesional, nggak ada korupsi dan tindakan-tindakan koruptif, dan banyak lagi.

Cuman, waktu nulis itu, prasaan kek yang percuma aja nulis harapan-harapan itu. Masalahnya, siapapun Ketum PSSI, ya, bakal gitu-gitu aja. Nggak bakal pernah berubah. Kebijakan-kebijakan banyak yang brubah, tapi untuk kepentingan siapa?

Ngomongin prestasi? Keknya, cuman zaman Pak Kardono aja PSSI agak mendingan. Juara Sea Games 1987 ama 1991. Juga sempet ngrasain semi final Asian Games 1986, ama hampir masuk Pildun 1986 di Mexico. Timnas sempet juara Sub Grub III, lalu kalah dari Korsel waktu ngrebutin salah satu jatah Asia. Kalo yang nahan Uni Sovyet di Olimpiade 1956, Melbourne ama hampir masuk Olimpiade 1976 di Montreal, Kanada (dibahas lain kali aja), termasuk prestasi yang 'tak terlupakan. 'Cuman itu'. Selainnya, prestasi Timnas dan PSSI? Nggak ada. Tapi, yang bikin rame, kekonyolan-kekonyolan, 'kelucuan-kelucuan', intrik-intriknya, dll (selain prestasilah). Banyak bener. Nggak abis-abis kalo mo ditulis.

Maaf, ya, ini bukan njelek-njelekin PSSI n Timnas, tapi ini kenyataan. Coba temen-temen gugling, liat prestasi Timnas di Asean aja, deh dulu. Yang pernah jadi juara Piala Suzuki AFF negara mana aja? Berapa kali Timnas juara? Nggak pernah. Rangking FIFA? Negara-negara di Asean yang tadinya sering 'dilipet' ama dijadiin 'lumbung gol' kalo ketemu Indonesia, sekarang rangkingnya ada yang lebih tinggi dan udah susah bener 'dilipetnya', malah udah sering ngalahin Indonesia. Bayangin, 'Endonesa' cuman di atas Kamboja n Timor Leste. Gugling aja.

Myanmar dulunya Burma, kalo nggak salah sempet di-band ama FIFA karena pemerintahnya ikutan cawe-cawe di FA nya Myanmar. Tapi, waktu itu Myanmar nglakuin bersih-bersih dan mbenahin FA n kompetisinya. Hasilnya? Nyata. Paling nggak udah nggak gampang dilipet lagi ama Indonesia dan negara-negara lainnya. Vietnam juga gitu. Dulu, lawan abadi Indonesia itu Thailand dan Malaysia, sekarang Vietnam n Myanmar udah mulai nakutin. Btw, sebenernya, Myanmar sejak dulu juga udah nakutin juga, sih. Tapi, Myanmar sempet terpuruk juga.

Back to ke bahasan Bang Towel dan peribahasa (Artinya sila guling sendiri, ya, hehehehehe) di atas, kemudian dikaitkan ama 'njepalakan' saya, maka itu semua bisa menjadi:

  1. Kondisi atau keadaan atau permasalahan saat ini,
  2. Kriteria, atau aturan yang mo dipake untuk 'ngatur' kehidupan persepakbolaan Indonesia
  3. Sebab, sesuatu hal pemicu terjadi kondisi atau keadaan di masa depan,
  4. Akibat, suatu kondisi saat terjadi saat ini dan potensi-potensi yang akan terjadi,
  5. Rekomendasi, untuk ngatasin atau ngilangin penyebab yang mengandung unsur korektif, prefentif dan juga 3 E (efektif, efisien dan ekonomis).

Nomor 1, 3, dan 4, secara teori, bisa ganti-ganti posisi tergantung cara kita ngliatnya. Yang jelas, salah kita ngliat suatu permasalahan, salah kita ngliat aturan, salah kita ngliat penyebab, yang bisa bikin kita gak tepat ngasih rekomendasinya.

Nah, apa yang udah dijelasin Bang Towel di konten kali ini, temen-temen bisa rasain sendiri, itu jadi yang nomer 1, 3 atau 4? Susah ato gampang untuk nentuinnya?

Bisa susah bisa gampang. Cuman, kalo dalam pemeo orang 'Endonesa', kan, ada yang sering bilang: 'Kalo bisa dipermudah, knapa dipersulit? Kalo bisa dipersulit knapa dipermudah?' hehehehehehe.........

So, drama di Timnas PSSI 'hanya sebagian kecil' dari 'kekacauan-kekacauan' yang terjadi di dunia persepakbolaan Indonesia. Permasalahannya, 'hanya sebagian kecil itu', menurut saya, terjadinya di tubuh kepengurusan PSSI. Yang sebagian besar dimana? Bisa jadi, di PSSI juga. Nah, gimana, tuh? Hehehehehe...................

Itu................................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun