Semalam Saya berbincang-bincang dengan adik Saya yang berumur 10 tahun.
"Kakak, Saya ingin bertanya, apakah pada zaman ini anak SD harus mempunyai telepon genggam, padahal kita masih kecil?"
Saya menjawab, "Sebenarnya tidak harus adik cuma ada beberapa keadaan yang menyebabkan anak SD sudah harus mempunyai telepon genggam, alangkah lebih baiknya itu jangan dulu karena kalian masih kecil untuk menggunakan telepon genggam, tetapi sangat disarankan untuk sudah dikenalkan apa itu teknologi kepada anak SD dengan cara telepon genggam yang dipakai anak SD itu bukan miliknya sendiri tetapi milik orang tuanya, kakaknya, atau bahkan yang lebih tua dari anak SD itu, agar selalu mendapatkan bimbingan untuk menggunakan teknologi dengan sebaik-baiknya."
Adik pun bertanya lagi "Kakak bukankah ini zaman 4.0 seperti yang kakak waktu itu katakan, saya lihat juga ada beberapa teman saya masih SD tapi sudah aktif di berbagai media."
Saya pun menjawab lagi "Coba kamu pahami lagi jawaban kakak yang tadi, mungkin saja dia tetap dibimbing dengan orang yang lebih tua atau orang yang sudah paham tentang teknologi".
Seketika saya izin pamit kepada adik saya untuk meninggalkan ruang tamu agar tidak ada lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya.
***
Lalu ketika berada di kamar, Saya memikirkan pertanyaan-pertanyaan dari Adik.
Zaman 4.0 pada tahun 2020 ini mulai mengusik setiap orang agar bisa menerapkan teknologi dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena banyak aktivitas yang akan bisa berkesinambungan dengan teknologi bahkan akan berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya, Walaupun ada juga orang yang telah menyalahgunakan teknologi.
Pada saat keadaan Indonesia sedang genting, karena adanya wabah Covid-19. Setiap lembaga instansi menerapkan sistem belajar online agar para murid itu berada di rumah saja. Sistem belajar online memang sangat membantu untuk tetap melanjutkan proses belajar dan mengajar, namun ada beberapa kendala yang dihadapi para murid terutama untuk para murid SD.
Zaman 4.0 itu bagaimana caranya menjadi pribadi yang mendapatkan euforia. Anak SD apabila dibimbing dengan mengikuti zaman 4.0 secara baik dan tepat, akan menambah kreatifitas terhadap dirinya sendiri. Karena anak SD itu walaupun pikirannya masih dikatakan kanak-kanak yang akan menjadi pemikiran remaja, mereka akan aktif apabila dimanfaatkan waktunya secara baik.
Anak SD belajar tentang teknologi, ada yang memang dibimbing oleh keluarganya dan ada juga yang belajar teknologi secara mandiri, namun keduanya memang tidak menutup setiap keinginan mereka untuk menjadi murid SD yang produktif. Buktinya kita bisa lihat ada banyak aplikasi agar para murid SD bisa menjadi kreatif dan mengikuti zaman 4.0.
Anak SD juga ada baiknya jangan terlalu dituntut harus tahu banyak hal dengan cara membaca buku terus, karena sisi keaktifan dalam bakatnya akan sirna apabila tidak dikembangkan dari kecil.
Setiap menggunakan teknologi memang ada sisi positif dan negatifnya, upayakan agar selalu mengontrol diri dan membantu untuk mengontrol pemikiran anak SD terhadap teknologi.
***
Makassar, 6 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H