Mohon tunggu...
Sis Hartika
Sis Hartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hoby saya bermain bulutangkis dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pentingnya Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat dalam Mengajarkan Pendidikan Seni Rupa pada Peserta Didik di Tingkat Sekolah Dasar

30 April 2024   09:50 Diperbarui: 30 April 2024   12:47 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran Seni Rupa di Kelas IV A SD Negeri 4 Menteng, Kota Palangka Raya

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, sudah seharusnya guru menggunakan metode pembelajaran dengan tujuan untuk memudahkan proses dan hasil belajar peserta didik. Sehingga apa yang telah direncanakan dalam tujuan pembelajaran bisa dicapai dengan sebaik dan semudah mungkin oleh peserta didik. Ada banyak sekali jenis metode pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam membantu memudahkan kegiatan belajar mengajar guru di dalam kelas.

Guru harus memiliki keterampilan agar mampu memilih metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam membantu keberhasilan proses dan hasil belajar peserta didiknya. Dalam pemilihan metode pembelajaran tidak boleh sembarangan. Pemilihan metode yang tepat dan sesuai diterapkan di dalam kelas harus memperhatikan berbagai aspek yaitu, tujuan pembelajaran, waktu pelaksanaan pembelajaran, fasilitas penunjang pembelajaran, sumber belajar, materi pembelajaran yang akan diberikan, karakteristik peserta didik, kemampuan peserta didik, dan kemampuan guru dalam mengajar.

Guru dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan aspek-aspek tersebut, karena gurulah yang mengetahui apa tujuan pembelajaran yang akan dicapai, apa materi yang akan diajarkan, bagaimana karakteristik dan kemampuan peserta didiknya, dan bagaimana kemampuan dirinya dalam memberikan pengajaran. Dengan begitu, guru dapat menyesuaikan metode pembelajaran apa yang akan digunakan dengan melihat dan memahami aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai tadi.

Metode pembelajaran pada mata pelajaran lain berbeda dengan metode pembelajaran pada pendidikan seni rupa pada tingkat SD. Metode pembelajaran pada mata pelajaran lain berbeda dengan metode pembelajaran pada pendidikan seni karena tergantung pada tujuan, konten, dan karakteristik peserta didik.

Pendidikan seni seringkali mengutamakan kreativitas, eksplorasi, dan ekspresi diri, sehingga metode pembelajaran yang akan digunakan cenderung lebih eksperimental dan berbasis praktik. Sedangkan mata pelajaran lain lebih fokus pada pemahaman konseptual atau penerapan keterampilan tertentu sehingga menggunakan metode pembelajaran yang lebih terstruktur dan didasarkan pada teori atau konsep yang lebih baku.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tentang perbedaan penggunaan metode pembelajaran pada mata pelajaran lain dan pendidikan seni. Ada beberapa metode yang bersifat khusus dalam pelaksanaan pendidikan seni rupa, diantaranya metode eksperimen bebas, metode kerja kelompok, dan metode global.

1. Metode ekspresi bebas, metode ekspresi bebas merupakan suatu metode yang memberi keleluasaan berekspresi pada peserta didik untuk mengungkapkan ide atau perasaannya ke dalam bentuk karya seni rupa. Namun dalam pelaksanaan metode ekspresi bebas, bukan berarti guru hanya menginstruksikan kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas tanpa arahan dan tuntutan. Karena jika guru hanya memberikan instruksi menggambar bebas kepada peserta didik tanpa arahan dan tuntutan, akibatnya corak gambar peserta didik tidak akan berkembang dan begitu-begitu saja. Agar penerapan metode ekspresi bebas dapat tercapai secara maksimal maka guru perlu melakukan beberapa hal berikut:

  • Menawarkan dan menetapkan beberapa pilihan tema sebagai perangsang karya cipta peserta didik.
  • Menetapkan beberapa pilihan media/bahan yang cocok, misalnya pensil warna, crayon, cat air,  tinta bak, cat plakat dan lain sebagainya yang tergolong aman digunakan bagi peserta didik tingkat sekolah dasar.
  • Menjelaskan jenis kertas serta alasan pemilihan kertas tersebut.
  • Menjelaskan bentuk kegiatan menggambar tersebut, apakah berbentuk sketsa atau berbentuk lukisan.

Contoh kegiatan dalam penerapan metode ekspresi bebas, misalnya peserta didik diminta untuk menggambarkan tentang hal-hal yang disukai sewaktu kecil pada buku gambarnya dengan menggunakan cat air. Ini membantu peserta didik mengungkapkan diri secara kreatif dan meningkatkan pemahaman tentang emosi serta ekspresi diri.

2. Metode kerja kelompok, pada metode ekspresi bebas membahas kaitannya dengan aktivitas individu, maka metode kerja kelompok menekankan pada aspek sosialnya. Pada metode kerja kelompok ini lebih mengutamakan pengalaman peserta didik dalam berkelompok untuk membina perkembangan sosial mereka dalam bekerja sama dan menghargai hasil karya orang lain. Ada dua macam metode kerja kelompok, yaitu:

a) Kerja Panduan (group work), dalam kelompok kerja panduan peserta didik bekerja sama untuk menyelesaikan sketsa sebuah gambar besar yang sebelumnya telah dirancang oleh seorang temannya yang bertindak sebagai ketua kelompok sekaligus sebagai desainer. Kemudian ketua kelompok bertugas untuk mengatur serta memberikan penjelasan tentang tugas anggota kelompoknya. Pekerjaan dilakukan secara bekerja sama oleh semua anggota kelompok, selama anggota kelompok melaksanakan pekerjaannya ketua kelompok tetap mengawasi dan ikut terlibat dalam menyelesaikan tugasnya. Dalam kerja panduan jumlah anggota kelompok bisa genap atau ganjil.

b) Lukisan kolektif (collective painting), dalam kegiatan collective painting jumlah anggota kelompok harus genap. Setelah kelompok terbentuk, guru mengarahkan agar setiap anggota kelompok menggunting kertas kecil dengan ukuran yang sama (kertas-kertas kecil tersebut direkatkan menggunakan isolatif), setiap kelompok diberi kebebasan untuk membuat gambar yang telah disepati bersama anggota kelompoknya, ketua kelompok membuat rancangan sketsa sesuai dengan rancangan gambar yang disepati bersama, kertas yang sudah digambari sketsa tersebut dibagikan kembali kepada anggota kelompok untuk dikerjakan berdasarkan tugas masing-masing, kertas kerja yang sudah selesai digambar kemudian digabungkan sesuai dengan rancangan sketsa awal menjadi sebuah gambar yang ukurannya besar. Pada saat peserta didik mengerjakan tugasnya, guru dapat melihat perkembangan sosial setiap anak dalam kelompok belajarnya. Dengan begitu, guru dapat mengetahui mana anak yang paling bisa diandalkan dalam kelompok dan mana anak yang kurang bekerja sama dalam membantu pekerjaan kelompoknya.

3. Metode global, pada pendidikan seni rupa biasanya digunakan pada awal belajar menggambar bentuk. Tujuan utama penggunaan metode ini adalah agar peserta didik dapat menangkap bentuk keseluruhan dari bentuk model yang disediakan. Metode global jenis siluet ini dianggap lebih lebih cocok bagi peserta didik yang sedang belajar pada tahap awal.

Salah satu contoh penerapan metode global dalam menggambar bentuk keseluruhan dalam pendidikan seni rupa adalah gambaran gestural. Kegiatan menggambar gestur adalah dengan memberikan objek atau model hidup kepada peserta didik dan meminta mereka untuk menggambarnya dalam waktu singkat, misalnya hanya beberapa detik atau beberapa menit saja. Mereka diminta untuk menangkap gerakan, bentuk keseluruhan dan ekspresi secara tanpa terlalu terikat pada detail-detailnya. Ini membantu peserta didik dalam melatih pengamatan dan ekspresi dalam karya seni mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun