Mohon tunggu...
Michael Tirta
Michael Tirta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Terobosan TV Digital

28 Oktober 2015   22:44 Diperbarui: 29 Oktober 2015   00:09 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Televisi (TV) yang biasa menggunakan antenna untuk menerima sinyal (analog) dari tower yang ada di stasiun televisi disebut TV analog. TV analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Sistem yang digunakan TV analog adalah NTSC (National Television System Committee), PAL (Phase Alternating Line), dan SECAM (Séquential Couleur à Mémoire). Setiap sistem ini dugunakan oleh berbagai negara dan setiap sistem ini memiliki beberapa keuntungan dan kerugian jika dibandingkan satu dengan yang lain.

TV analog ini memiliki banyak kekurangan seperti gambar yang ditayangkan kurang jernih, mudah terkena noise (gangguan), kualitas gambar yang terpengaruh oleh jarak antara antenna dengan pemancar, dan bandwidth yang terlalu lebar sehingga membuatnya kurang effisien. TV digital dapat menanggulangi kekurangan-kekurangan tersebut karena ketahanannya sinyal digital terhadap noise yang lebih tinggi dibandingkan dengan sinyal analog dan kemudahan sinyalnya untuk diperbaiki di penerima dengan kode koreksi error, transmisi sinyal digital menggunakan bandwidth yang lebih kecil dibanding dengan bandwidth yang digunakan untuk transmisi sinyal analog, dan daya yang digunakan untuk mengirim sinyal digital lebih kecil dibandingkan dengan daya yang digunakan untuk mengirim sinyal analog.

TV digital ini yang dapat menanggulangi beberapa kekurangan-kekurangan TV analog merupakan jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan audio dan video ke pesawat televisi sinyal yang diterima. Walaupun TV digital dapat menanggulangi kekurangan-kekurangan TV analog, TV digital juga memiliki beberapa kerugian-kerugian seperti regulasi bidang penyiaran yang harus diperbaiki, harga pengoperasian yang lebih mahal, dan jika sistem mengalami gangguan, maka gambar sama sekali tidak akan muncul.   

Menggunakan TV analog atau TV digital masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian. Namun, jika dipertimbangkan, untuk zaman sekarang, TV digital lebih banyak diminati kebanyakan orang karena yang orang harapkan dari hasil output TV adalah kualitas gambar yang jernih dan stabil. Oleh karena itu, TV analog cenderung mati dan TV digital jauh lebih banyak digunakan hampir di seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun