Anak dengan pola asuh ini dapat tumbuh menjadi anak yang manja, pola asuh ini sering diasosiasikan dengan tingkah laku agresif pada anak dan sikap tidak dewasa, anak juga biasa tumbuh menjadi seorang yang egois dan tidak peduli terhadap orang lain.
3. Pola Asuh Neglected atau mengabaikan
Orang tua tidak hadir, tidak berfungsi dan tidak terlibat dalam kehidupan anak. Orang tua hanya fokus pada kebutuhan diri sendiri sehingga mengabaikan disiplin dan kebutuhan anak.Â
Orang tua dengan pola asuh Neglected ini biasanya mengalami stres atau depresi perceraian, sangat sibuk sehingga tidak ada waktu dengan anak.
Ciri- ciri orang tua dengan pola asuh mengabaikan ini adalah tanggung jawab pengasuhan anak diberikan kepada orang lain seperti pengasuh atau sekolah, jarang berkomunikasi dengan anak atau bahkan tidak tahu tentang kehidupan anak dan tidak melibatkan anak dalam keputusan penting.Â
Pola asuh ini sering diasosiasikan dengan rendahnya bersosialisasi pada anak dan rendah dalam pencapaian sosial.
4. Pola Asuh OtoritatifÂ
Orang tua dengan pola asuh otoritatif menetapkan standar perilaku pada anak namun tetap memperhatikan kebutuhan anak.
Ciri- ciri orang tua dengan pola asuh otoritatif adalah bersikap hangat namun tegas memberi aturan yang sesuai dengan perkembangan anak, memberikan kesempatan kepada anak untuk merundingkan aturan dengan anak, menghargai sikap baik anak, memberi sanksi sesuai dengan perkembangan anak jika diperlukan ketika anak melakukan kesalahan.
Pola asuh ini sering diasosiasikan dengan harga diri anak yang baik atau kemandirian anak dan kemampuan bersosialisasi yang baik pada anakÂ
Terkadang orang tua bisa menerapkan keempat pola asuh tersebut dalam situasi yang berbeda tetapi tentu saja ada salah satu pola asuh yang lebih dominan dan pola asuh yang paling sehat adalah pola asuh otoritatif.