Mohon tunggu...
siska yunita
siska yunita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis, membaca novel, memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tips Efektif Mengelola Emosi Anak Supaya Berdampak Positif pada Pola Belajar Anak

24 Oktober 2023   14:11 Diperbarui: 24 Oktober 2023   14:28 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang emosi sering kali dikaitkan dengan kemarahan, padahal tidak demikian. Emosi adalah ekspresi emosi yang diekspresikan dalam berbagai bentuk perilaku, antara lain kegembiraan atau kebahagiaan, kesedihan, kebencian, kemarahan, rasa malu, kebingungan, ketakutan, dll. Orang tua, guru yang mengawasi anak, pengasuh bahkan  pembantu rumah tangga yang membantu orang tua berpartisipasi dalam banyak kegiatan di luar, perlu memiliki kecerdasan untuk memahami emosi.

Emosi bukanlah sesuatu yang sederhana tetapi mencakup aspek dan dinamika yang kompleks. Selain faktor genetik, mereka juga dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya di mana mereka berada. Tidak semua ekspresi emosi  muncul secara ekspresif, namun ada pula yang diungkapkan melalui simbol. 

Tentu saja simbol untuk mengevaluasi emosi positif dan negatif berbeda. Ada gejala yang diekspresikan melalui gerakan tubuh, ekspresi wajah bahkan berhubungan dengan sistem kardiovaskular (detak jantung,  keringat dingin), buang air besar dan kecil, dll. Kita sudah memahami bahwa senyuman, mata berbinar, dan wajah bahagia merupakan ekspresi emosi positif. 

Adapun orang yang negatif dapat dikenali dari gejalanya, keringat dingin, buang air besar dan kecil, wajah cemberut, menutup wajah, menangis, menghentakkan kaki, memukul, bahkan dapat digambarkan melalui  puisi tertulis atau lagu yang dinyanyikan. Yang paling penting adalah reaksi kita terhadap ekspresi emosional tersebut.

Seiring bertambahnya usia seseorang pastinya akan berbeda-beda peribahasa yang berhubungan dengan mengekspresikan emosi, semakin tua artinya semakin berkembang kecerdasan seseorang maka semakin pintar pula ia dalam mengekspresikan emosi. 

Respon positif atau negatif tersebut akan membentuk arketipe atau gambaran yang tersimpan dalam memori dan akan digunakan untuk bereaksi terhadap lingkungan. 

Jika seorang anak diperlakukan secara positif maka ia akan bersikap positif, jika ia diperlakukan secara negatif maka ia akan bertingkah laku. Faktanya, jika orang tua ragu-ragu dan tidak konsisten dalam memberikan tanggapan, maka anak pun demikian. 

Sebagai orang tua, guru, pemerhati anak, bahkan calon orang tua atau  remaja yang  menjadi orang tua, Anda harus belajar sejak awal  untuk memahami awal mula  perkembangan perasaan. 

Apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Jadi, jangan anggap enteng dan persiapkan diri Anda dengan lebih baik. Di sinilah anak mulai belajar cerita tentang dirinya, mengapa ia sulit mengendalikan diri, mengapa ia menjadi anak yang banyak menuntut, mengapa ia sulit dikendalikan atau bahkan menyimpang dari norma.
 
Seiring bertambahnya usia, ungkapan-ungkapan yang berkaitan dengan mengungkapkan emosi pasti akan berbeda-beda. Semakin tua berarti pikiranmu semakin berkembang sehingga kamu akan semakin pintar dalam mengungkapkan isi hatimu. 

Respon positif atau negatif tersebut akan membentuk arketipe atau gambaran yang tersimpan dalam memori dan akan digunakan untuk bereaksi terhadap lingkungan. Jika seorang anak diperlakukan secara positif maka ia akan bersikap positif, jika ia diperlakukan secara negatif maka ia akan bertingkah laku. Faktanya, jika orang tua ragu-ragu dan tidak konsisten dalam memberikan tanggapan, maka anak pun demikian. 

Sebagai orang tua, guru, pemerhati anak, bahkan calon orang tua atau remaja yang menjadi orang tua, Anda harus belajar sejak awal untuk memahami awal mula perkembangan perasaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun