Mohon tunggu...
Sosbud

Indonesia Kami Membutuhkanmu

18 April 2015   10:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:57 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini marak terjadi berita-berita yang mengabarkan berita kurang mengenakan bagi bangsa indonesia, berita itu justrudatang dari para pahlawan devisa negara yang telah memberikan konstribusi yang besar bagi bangsa ini. Mereka adalah para TKI Indonesia yang bekerja di negeri orang demi memperbaiki kehidupan keluarganya supaya menjadi lebih baik lagi. Sulitnya mencari lapangan pekerjaan dinegeri sendiriyang menyebabkan mereka harus terbang jauh meninggalkan kampung halamanya menuju sebuah tempat yang asing baginya.

Maraknya agen-agen penyalur kerja luarnegeri yang ilegal di Indonesia, semakin menambah mudahnya pengiriman TKI keluar negeri sertaperdangganganmanusia ( human trafik) menyebabkansemakinmeningkatnyapelanggaran HAMdi Indonesia.Dengan janji-janji pekerjaanyang gajinya besar, kehidupan yang layak dan biaya yangmurah serta kemudahan mereka berangkatmembuat mereka tidak berfikir panjanguntuk menolaktawaran yang menjanjikan tersebut. Padahal pada kenyataanya justru berbanding terbalik,bukannya diberi pembekalan dan dikirim ke tempat tujuan tetapi merekaditampung sampai berbulan-bulan dengan berbagai macamalasan, mereka kerap kali mendapatkan tindak kekerasan fisik, tidak boleh berkomunikasi dengan keluarganya. Dan yang lebih dari itu mereka justru dipaksa menjadi pelacur,dijadikan model video porno,kerjapaksatanpaimbalangajidenganalasanhutang, dipaksamenjadipengemis, adopsi illegal ataupenculikandan yang sangatironisnyasampaipenjualan organ tubuh.

Hal tersebut merupakan sebuah perilaku yang tidak pantas dilakukan oleh seorang manusia itu sudah jelas melanggar Hak Asasi Manusia. TKI juga manusia jadi meraka juga mempunyai hak asasi yang harus dihormati juga. Namunpadarealitanyamasihbanyak dikalangan umat manusia yang belum menghormati betul hak asasi manusia dalam kehidupan sehari-harinya. “Wa laqad karrama banii adama” dan telah kami muliakan anak keturunan adam.Jika Tuhan telah memuliakan manusia, kenapa masih ada manusia yang mencaci dan melaknat sesama manusia ? apakah mereka merasa lebih tinggi martabatnya dari Tuhan.

Sungguh ironis memang, padahal Indonesia adalah bangsa yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia, namun masih rendahnya kulaitas sumber daya manusia yang belum dapat memanfaatkanSDA dengan baik membuat bangsa lain dengan seenaknya sendiri memnfaatkannya sehingga menambah kekayaannya mereka.

Masih sempitnya lapangan pekerjaan dan belum meratanya pendidikan di Indonsia menyebabkan faktor kualitas dari para TKI kita redah. Meski sebelum keberangkatan meraka diberi pelatihan skilldan kemampuan bahasa beberapa bulan namun itu juga belum cukup. Pasti yang kita harapkan tak selamanya kita selalu menjadi budak dari bangsa lain. Kita harus mampu dapat menjadi majikan bagi bangsa lain.

TKI Indonesia adalah para pahlawan devisa negara secara tidak langsung mereka ikut andil dalam membangun perekonomian bangsa kita. Tapi apa artinya semboyan yang disematkan pada mereka, apakah itu hanya simbol belaka yang tidak ada maknanya atau hanya untuk semata-mata panggilannya biarterdenggar begitu mewah. Telah banyak jasa yang meraka berikan untuk bangsa ini.

Indonesia pandanglah kami lebih dalam lagi dengan pandangan yang penuh kasih darimu, jangan kau pandang kami dengan tatapan acuh darimu. Berilah kami genggaman erat darimu, jika sawaktu-waktu kami terjatuh engkau siap menggapai kami, sehingga kami tidak jatuh terlalu dalam dan kami tidak merasakan sakit yang begitu menyakitkan karena engkau selalu ada untuk kami. Tunjukan pada dunia bahwa kami tidak lemah dan takut, karena kami mempunyai istana yang kokoh dan aman untuk kami berlindung. Kami membutuhkanmu Indonesia dan kamu Indonesia juga membutuhkan kami. Jagalah kami dengan kehangatan dan ketulusanmu Indonesia. Kami juga akan selalu membawa nama baikmu dimana setiap kami berada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun