Pada kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang, Kelompok 66 Gelombang 16 membantu pembuatan keripik samiler bersama pelaku UMKM di Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.Â
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu proses pembuatan keripik samiler yang menjadi usaha salah satu warga di Desa Sukopuro. Dapat dikatakan usaha pembuatan keripik samiler ini cukup terkenal dan berpotensi menjadi salah satu produk unggulan di Desa Sukopuro.Â
Hal tersebut dikarenakan hampir seluruh wilayah di desa ditanami hasil pertanian dan perkebunan seperti padi, sayur-sayuran hingga singkong.Â
Dengan potensi yang dimiliki tersebut mendorong warga Desa Sukopuro untuk memanfaatkan hasil pertanian tersebut untuk diproses dan dijadikan menjadi suatu produk yang memiliki nilai ekonomis, yaitu salah satunya mengolah singkong menjadi keripik samiler.
Figure 2. proses penjemuran keripik samiler
Mahasiswa kelompok 66 dalam Kegiatan PMM ini membantu proses pembuatan keripik samiler dan pengemasan hingga kegiatan promosi dan penjualan.Â
Kegiatan ini diawali dengan pembuatan adonan keripik samiler. Adapun bahan utama yang digunakan adalah singkong dan tidak lupa bahan pelengkap seperti garam, bawang putih dan ketumbar.Â
Setelah adonan dibuat dan dibentuk pipih dan diletakkan di atas plastik, langkah selanjutnya adalah merebus adonan sekitar 10 menit.Â
Setelah adonan dingin dan sudah dipisahkan dengan alas, proses selanjutnya adalah proses penjemuran, proses ini dilakukan kurang lebih 2 hari tergantung cuaca.
Setelah adonan keripik sudah kering, proses selanjutnya adalah pengemasan. Di sini kelompok 66 melakukan inovasi untuk kemasan produk dengan pembuatan stiker, karena kemasan keripik samiler ini sebelumnya hanya menggunakan plastik biasa tanpa ada informasi aau deskripsi mengenai produk keripik samiler ini.
Dengan dilaksanakan kegiatan PMM UMM oleh Kelompok 66 Gelombang 16 ini diharapkan mampu membantu Pelaku UMKM dalam pengembangan produk keripik samiler. Agar hasil produksi UMKM itu sendiri dapat berpotensi menjadi produk unggulan Desa Sukopuro, sehingga dapat meningkatkan perekonomian di Desa Sukopuro.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI