Mohon tunggu...
Siska Anggraini Putri
Siska Anggraini Putri Mohon Tunggu... Guru - Seorang manusia

Time is free, but its Priceless

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Masih Perlukah Demokrasi?

27 Juni 2018   08:10 Diperbarui: 27 Juni 2018   11:09 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etsss sering denger hal kayak gini ?? Itu cuma percakapan tanpa dasar apa apa.  Hanya saja sering terjadi di kejadian disekitar kita

Tanpa membahas dari segi agama yaaa.  Karena dari segi agama tentu akan semakin panjang dan semakin sensitif diskusinya. Iykwim

Ku tau pada dasarnya banyak hal pro kontra terhadap pemilu sejak dahulu kala.

Harus kita sadari bahwa terlepas dari ples mines nya kepentingan politik didalam demokrasi.

Demokrasi telah menjadikan negara kita negara yang  kaya akan SDM yang berani. Berani mengutarakan suara, berani bertindak dan berani melakukan banyak hal. Perlu diakui setelah adanya demokrasi perubahan telah banyak terjadi

Tanpa demokrasi mungkin saja kita  masih menjadi negara yang dipimpin seorang yang otoriter dan diktator? Mungkin saja tanpa demokrasi kita juga menjadi negara yang adem ayem karena dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana. Siapa tau ?

Sesuatu dengan takaran yang pas adalah sesuatu yang baik. Sama halnya dengan pelaksanaan demokrasi.

Tapi ya emang menemukan rumus yang pas itu tidak mudah.

#pemilu2018damai

Nah kalau merasa demokrasi kita kurang pas. Ya emang gak bisa melakukan perbaikan sistem secara langsung. Tapi kita bisa ngikutin mekanisme nya, melakukan fungsi kontrol, pengawasan, dan evaluasi dalam jalannya sistem. Tentunya dalam batas yang wajar. Gak perlu heboh sampe ngangkat dan naik meja ditengah rapat kalau pendapatnya gak disetujui. Gak perlu gitu.

Banyak hal yang bisa kita lakukan. Kalau mahasiswa bisa melakukan aksi. Aksi yang damai tentu. Kalau masyarakat bisa buat tulisan atau petisi yang mengkritisi dan memberi saran. Kalau DPR yang beneran "Perwakilan Rakyat" bisa secara langsung mewakili suara kita disana. Tentu gak sampe naik meja ya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun