Mohon tunggu...
Siska Anggraini Putri
Siska Anggraini Putri Mohon Tunggu... Guru - Seorang manusia

Time is free, but its Priceless

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Doa Apa yang Dipanjatkan dari Bapak Penambal Ban Jalanan ?

4 Juni 2018   14:13 Diperbarui: 6 Juni 2018   11:39 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah kepikiran gak, doa apa yang diucapkan bapak-bapak tukang tambal ban pinggir jalan  ?

Atau pernah kepikiran gak, bagaimana seorang dokter berdoa agar klinik nya laris ?

Atau kira2 apa yaa doa bagi orang yang berprofesi sebagai penggali kubur?

Pernahkah terlintas dipikiran ?

___________

Mungkinkah ada yang berpikir, bahwa bapak penambal ban pinggir jalan berdoa "Semoga hari ini banyak yang ban nya bocor ?"

Mungkinkah ada yang berpikir, seorang dokter praktek berdoa

"Semoga banyak yg sakit, sehingga klinik banyak pengunjung ?"

Atau mungkinkah ada yang berpikir, kalau bapak penggali kubur berdoa

"Semoga hari ini ada yang meninggal ?"

Jika ada, sungguh pemikiran yang menyeramkan.

________

Mari kita berpikir lagi, sekarang dengan cerita analogi  sederhana yang kurasa semua orang pernah mengalaminya..

Pernahkan kita mengalami ban bocor ? Lalu ketika kita mengalami ban bocor dijalan, dan beberapa meter kemudian kita menemukan ada bapak tambal ban, apa yang kita pikirkan ?

Apakah kita berpikir

"Kok pas banget yaaa ada tambal ban? pasti bapak ini nih yang tadi nyebar ranjau paku sampai ban ku bocor"

atau

"Alhamdulillah, ada tambal ban gak jauh dari tempat ban bocor, sehingga gak harus jalan jauh2" ??

Jujur, apa yang kita pikirkan ? Pikiran yang pertama atau yang kedua ???

Sebuah analogi sederhana yang jawabannya dapat mencerminkan seperti apa diri kita.

_____

Seperti itulah hidup, seringkali otak kita dipenuhi dengan penilaian-penilaian kita terhadap orang lain. Entah penilaian positif maupun negatif yang nyatanya hanya kita lihat dari luarnya saja.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Padahal harus kita yakini, bahwa didalam diri setiap manusia, sekecil apapun pasti hidupnya ingin bermanfaat bagi orang lain.

Hanya saja manusia selalu menunggu kapan dan bagaimana cara agar kita bisa bermanfaat bagi orang lain

Semoga kita dijauhkan dari sifat prasangka. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun