Gaya Hidup dan Mode di Masa Victoria
Periode Victoria, yang berlangsung dari tahun 1837 hingga 1901, adalah zaman yang ditandai oleh perubahan dramatis dan kemajuan di berbagai bidang, termasuk moda, seni, dan sosial. Di bawah pemerintah Ratu Victoria, masyarakat Inggris mengalami transisi dari era klasik ke modern yang dipenuhi dengan inovasi dan kreativitas.
Gaya Hidup Masyarakat Victoria
Masyarakat Victoria terkenal dengan stratifikasi sosial yang ketat. Kelas atas dan bangsawan hidup dalam kemewahan, menikmati resor mewah, balai, dan pertemuan sosial yang megah. Mereka memiliki rumah yang dilengkapi dengan perabotan mewah dan karya seni yang menakjubkan. Sementara itu, kelas menengah yang emergen pada waktu itu mulai mengadopsi gaya hidup yang serupa, berusaha meniru kesenangan yang dinikmati oleh aristokrasi.
Kehidupan sehari-hari masyarakat Victoria dipenuhi dengan aturan dan norma yang ketat. Etika dan moralitas memainkan peran penting, dengan penekanan pada kesopanan dan kehidupan keluarga yang harmonis. Peran gender sangat mendasar, di mana pria biasanya berperan sebagai pencari nafkah, sementara wanita diharapkan untuk mengelola rumah tangga dan mendidik anak-anak.
Mode di Masa Victoria
Mode di masa Victoria adalah cerminan dari perubahan sosial dan inovasi industri. Fashion perempuan ditandai oleh penggunaan kebaya yang rumit dengan ukuran pinggang yang sangat kecil, sering kali menggunakan korset untuk menciptakan siluet yang diinginkan. Rok lebar dan hiasan berlebihan seperti renda, pita, dan plumage adalah hal yang umum.
Sementara itu, mode pria mengalami perubahan dengan diperkenalkannya jas dan topi. Anak-anak dari kelas atas juga turut mengikuti tren mode, mengenakan pakaian yang lebih formal dibandingkan dengan sebelumnya. Kain-kain baru dan pola cetakan, berkat Revolusi Industri, juga ikut berkontribusi dalam variasi mode yang ada.
Inovasi dalam Fashion
Revolusi Industri membawa banyak inovasi dalam industri pemproduksian tekstil dan pakaian. Mesin jahit yang baru ditemukan memungkinkan produksi pakaian secara massal. Hal ini membuat mode menjadi lebih dapat diakses, meskipun masih ada perbedaan besar antara apa yang dikenakan oleh kelas atas dan kelas bawah.
Daya tarik akan barang-barang buatan luar negeri juga meningkat, dengan pengaruh mode Prancis yang kuat di Inggris saat itu. Desainer terkenal saat itu seperti Charles Frederick Worth mulai muncul, mengubah cara orang memandang fashion dan mendorong munculnya haute couture.