Mohon tunggu...
Siska Melinda
Siska Melinda Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar SMAN 1 PADALARANG

Ig : siskamelinda02

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Batik sebagai Identitas Bangsa

20 Januari 2020   15:42 Diperbarui: 20 Januari 2020   16:57 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Motif Batik Pekalongan
Motif batik pekalongan didominasi dengan bentuk-bentuk fauna, tetapi umunya didominasi dengan motif tumbuh-tumbuhan. umumnya motif dari pekalongan dipengaruhi oleh kebudayaan luar yang datang karena perdagangan. hal ini karena letak kota pekalongan yang begitu strategis sekali untuk tempat perdagangan dikarenakan mudah dicapai dari semua penjuru. 

Pada zaman dulu membatik adalah mata pencaharian bagi kaum perempuan, sehingga membatik merupakan pekerjaan eksklusif bagi perempuan. Dulu teknik membatik itu kebanyakan menggunakan canting tulis namun seiring dengan berjalannya waktu teknik membatik ada yang menggunakan alat/teknologi misalnya batik printing (cap) dan batik colet, tapi masih banyak pula orang yang menggunakan teknik canting dalam membatik misalnya di daerah Yogyakarta. Seiring dengan berkembangnya zaman, batik dipengaruhi oleh globalisasi. Batik dianggap kalah saing dengan style-style luar negeri seperi korean style.

Seharusnya kita sadar bahwa indonesia lebih bisa menghasilkan produk terbaik dibandingkan dengan produk luar, asalkan warganya mau berusaha untuk itu. Sekarang tanpa kita sadari kita telah menjajah negara sendiri dengan membangga-banggakan produk luar dan melupakan warisan budaya dari nenek moyang. 

Menggunakan batik sama saja dengan mempertahankan kebudayaan Indonesia, dengan mempertahankan kebudayaan Indonesia tandanya kita telah menghargai dan mencintai tanah air Indonesia.

Sumber : 1 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun