Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dilema Karakter Fattah dalam Sinetron Asmara Gen Z

21 Januari 2025   17:00 Diperbarui: 21 Januari 2025   16:35 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fattah dalam Sinetron Asmara Gen Z. (Sumber: SinemaArt)

Fattah menjalin hubungan bersama Aqeela. Perempuan pertama yang berhasil dekat dengannya lebih dari sahabat. Bermula dari kesamaan problem keluarga, keduanya sama-sama saling membutuhkan. Meski hanya sekadar teman untuk saling mendukung, menemani, dan mendengarkan.

Dalam proses pendewasaan diri, Fattah yang masih meraba-rama tentang arti cinta, bertemu dengan perempuan yang beragam. Berbeda karakternya dengan Aqeela yang terbiasa hidup sendiri dan menyelesaikan masalahnya sendiri.

Sisi merasa dibutuhkan dan mengutarakan ungkapan cinta dengan sebuah bantuan membuat Fattah tak bisa menyalurkannya kepada Aqeela. Saat ia bertemu Zara, rasa merasa dibutuhkan seolah bergejolak dan tak bisa dicegah lagi. Fattah jelas merasa dirinya berarti karena merasa dibutuhkan oleh orang lain.

Sinetron Asmara Gen Z. (Sumber: Vidio)
Sinetron Asmara Gen Z. (Sumber: Vidio)

Fattah yang menjadi pemeran utama dalam sinetron Asmara Gen Z memang berhasil membuat banyak pro kontra di hati penonton. Tentu banyak yang kesal dengan karakter Fattah yang sulit mengenali perasaannya sendiri. Apalagi ketika ia terlihat tak ingin melepaskan Aqeela, tetapi juga tak berhenti ikut campur dengan kehidupan Zara. 

Pada mulanya, penulis yang mengikuti karakter Fattah dari awal episode memang dibuat geram juga menontonnya. Entah mengapa karakter pemeran utama dibuat begitu tidak teguh pendirian. Namun saat dilihat dari judulnya saja, sudah jelas bahwa ini menceritakan generasi Z dengan karakternya yang unik.

Fattah adalah gambaran generasi z yang terbentuk dari konflik keluarga yang ia hadapi. Kesalahan yang ia perbuat selama ini menjadi proses pendewasaan diri yang tentunya akan bermanfaat ketika ia dewasa pada usia yang matang. Termasuk fase remaja yang sedang ia hadapi adalah fase meraba-raba makna dari cinta yang sesungguhnya. Fattah hanya anak remaja biasa yang bisa melakukan kesalahan.

Sinetron Asmara Gen Z. (Sumber: Vidio)
Sinetron Asmara Gen Z. (Sumber: Vidio)

Well, karakter Fattah lebih terlihat natural karena tidak dibuat sempurna layaknya kisah fiksi lainnya. Kualitas akting Fattah Syach dalam memerankan karakter Fattah juga sangat mendukung. Sudah sangat meningkat signifikan dibandingkan projek sebelumnya. Karakternya saat ini membuat Fattah Syach bisa mengeluarkan kemampunya lebih luas lagi. Tidak hanya sekadar cowok tampan yang dingin. Namun juga penuh dengan dinamika perasaan yang harus ia bawakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun