Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Rating Meroket, Sinetron Asmara Gen Z Kembali Mengulang Era Sinetron Remaja!

13 Januari 2025   07:00 Diperbarui: 13 Januari 2025   12:31 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sinetron Asmara Gen Z. (Sumber: INSTAGRAM @sinemart_ph via kompas.com)

Dari sinopsis singkat tersebut, bisa terlihat bahwa alur cerita asmara Gen Z tidak hanya bertumpu pada kisah cinta anak remaja saja. Namun lebih dari itu. Tentang keputusan orang tua secara sepihak karena mementingkan keinginan dan keegoisannya saja, tanpa memikirkan dampak bagi anak-anaknya. Alhasil, anak yang menjadi korban. Mencari pelarian di luar rumah. Tak jarang terlibat banyak masalah yang sewaktu-waktu bisa menghancurkan masa depannya kapan saja.

Selain konflik keluarga, sinetron Asmara Gen Z menyoroti isu kesehatan mental. Remaja yang masih labil, rentan, dan begitu senditif. Dengan segala problematika kehidupannya menuju dewasa, remaja perlu pendampingan dari orang tua, guru di sekolah, dan lingkungan sekitar. Orang tua yang memberi perhatian, guru yang memberi dukungan, dan lingkungan pertemanan yang sehat.

Konflik percintaan yang disuguhkan memang menggambarkan kelabilan generasi z yang sedang berusia remaja. Mereka masih bingung mengartikan rasa tulus dan cinta seperti apa. Termasuk menyampaikan perasaannya kepada sekitar. Cenderung ceroboh dalam bersikap sehingga tak memikirkan akan berujung seperti apa.

Alur yang kuat tidak akan pernah bisa sempurna tanpa pembawaan yang berkualitas. Ya! Akting para pemain yang terbilang tak hanya sekadar di level sinetron. Mereka harus ada di level layar lebar dengan karakter yang lebih kompleks.

Sinetron Asmara Gen Z. (Sumber: Vidio)
Sinetron Asmara Gen Z. (Sumber: Vidio)

Paling cemerlang adalah Aqeela Calista yang memerankan karakter Aqeela. Sekadar catatan, para tokoh asmara Gen Z rata-rata menggunakan nama aslinya. Aqeela berhasil membawakan karakter yang ceria, ekspresif, rame, menyenangkan, dan sewaktu-waktu bisa jadi cegil (cewek gila). Pamungkasnya, akting menangisnya yang membuat penonton terenyuh merasakan kesakitannya. 

Sejujurnya, penulis tidak kaget dengan kualitas akting Aqeela Calista. Sebelumnya, di sinetron Dari Jendela SMP ia tampil cemerlang meski tidak menjadi peran utama. Saya rasa, Aqeela adalah aktris yang tampil sesuai dengan usianya. Terlihat masih remaja. Tidak ada polesan berlebih di wajahnya ataupun pakaian mencolok yang ia kenakan. Natural! Ya, dia natural!

Fattah Syach menjadi center cerita sinetron Asmara Gen Z. Tentu ia yang menjadi sorotan seluruh mata penonton. Well, kualitas aktingnya tidak mengecewakan. Apalagi terakhir menonton Fattah di film Argantara, sudah jauh banyak peningkatan. Mungkin karena dulu di film Argantara, ia tidak memiliki banyak porsi.

Adegan berkelahinya oke. Dengan mimik wajah yang memperkuat ketegangan. Begitu pun saat itu beradu akting dengan Aqeela. Nampak seperti remaja yang sedang kasmaran. Cowok cool yang bisa melunak bersama perempuan heboh yang ia cintai. Gemesin? Ya, menggemaskan sekali! Mungkin ada penonton yang ikut bernostalgia karena teringat masa cinta saat remaja dulu.

Nicole Rossi dan Arya Mohan yang turut memiliki porsi dalam alur cerita semakin mendukung bumbu-bumbu yang semakin membuat campur aduk menontonnya. Keduanya tampil prima dengan kualitas akting yang mampu mengimbangi lawan pemainnya.

Sinetron Asmara Gen Z. (Sumber: Vidio)
Sinetron Asmara Gen Z. (Sumber: Vidio)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun