Sampai akhirnya, ada satu momentum yang membuat Fok Zi Hou merasa dicurangi oleh hukum. Hukum yang tidak adil kepada ia dan rekan-rekannya di kepolisian.Â
Sejak saat itulah, Fok Zi Hou bertekad untuk memberikan perubahan terhadap sistem peradilan di negaranya. Lebih tepatnya, menegakkan keadilan demi kebenaran yang menjadi pemenangnya di mata hukum.
Untuk mencapai misinya, Fok Zi Hou beralih profesi menjadi jaksa. Tentunya tidak mudah untuk mencapai posisi baru yang ia inginkan. Ia harus melepas baju kepolisiannya dan kembali mempelajari tentang hukum.
Setelah resmi menjadi jaksa di kantor pengadilan, tidak mudah bagi Fok Zi Hou untuk menjalankan misinya. Latar belakangnya sebagai polisi, mencuri perhatian banyak orang. Namun ternyata, sisi itulah yang membuat pandangan dan pemikirannya jauh berbeda dengan orang-orang hukum lainnya.
Kasus pertama yang ia tangani adalah terdakwa pengedar narkoba yang bernama Ma Kaa Kit. Meski kini sebagai jaksa penuntut umum, Fok Zi Hou merasa ada yang tidak beres dengan kasus ini. Melihat latar belakang Ma Kaa Kit sebagai anak baik yang tinggal sederhana bersama kakeknya.
Fok Zi Hou memulai penyeselaian kasus ini dengan caranya sendiri. Ia mencoba mencari tahu kebenaran di balik kasus ini. Sampai akhirnya berujung pada permainan firma hukum dan pengedar narkoba dalam jumlah besar.Â
Aksinya ini mendapat sikap yang berbeda-beda dari rekan kerjanya. Ada yang ikut mendukung, ada yang menatap aneh, menertawakan, adapula yang menegur karena sikpanya yang sudah melenceng sebagai seorang jaksa. Meski begitu, lambat laun Fok Zi Hou menyadarkan rekan-rekannya tentang keadilan di mata hukum yang sepatutnya ditegakkan.
Sesuai dengan genrenya, film ini memang menyuguhkan adegan laga yang menakjubkan. Kemampuan bela diri Donnie Yen memang tak kaleng-kaleng. Begitu luar biasa. Pergerakannya cepat, gesit, dengan gesture yang nyaris sempurna. Nampak tidak dibuat-buat. Seperti sosok pahlawan yang memang jago bin ajaib!
Selain menyuguhkan adegan laga yang memukau, film ini semakin lengkap dengan drama hukum yang pelik. Seolah ingin menunjukkan kebrobrokan orang-orang yang berkecimpung dalam hukum peradilan di dunia ini. Banyak yang memandang profesinya sebagai pengatur hukum peradilan sesuka hati. Selama menguntungkan baginya, itulah pemenangnya.Â
Film ini juga menyelipkan kritik sosial terhadap Hong Kong. Kota industri modern yang penuh gemerlap dan nampak sempurna. Namun ternyata, sosok Ma Kaa Kit dan kakeknya adalah warga yang tinggal di Hong Kong, tetapi tak merasakan kemewahan Hong Kong. Justru sebaliknya. Tidak mencerminkan Hong Kong yang penuh kemewahan.Â