Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Keberanian Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Menguak Topeng Agama

14 November 2024   07:00 Diperbarui: 14 November 2024   07:04 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa (2024). (Sumber: Instagram/tuhanizinkanakuberdosa)

Kiran hanyalah gambaran orang-orang yang ingin memberontak. Perempuan yang ingin didengar dan ingin dipercaya. Membuktikan bahwa ia bukan tukang fitnah dan berbicara kebenaran. 

Memang tak bisa untuk membenarkan pilihan Kiran, tetapi setidaknya Kiran berani untuk bertahan disaat keadilan tak sedikit pun berpikah kepadanya. 

Sebuah sentilan yang terjadi di kehidupan sosial. Topeng agama dipakai untuk mendapatkan simpati banyak orang. Termasuk demi mendapatkan kekuasaan, demi mendapatkan jalur yang mulus ke depannya. Menutupi topeng kemunafikan yang sebenarnya.

Kiran hanya ingin menjadi orang yang jujur dihadapan Tuhannya. Termasuk menunjukkan kemurkaannya dengan menagih janji Tuhannya. Ia ingin bebas mencintai Tuhannya. Bukan karena takut akan neraka. Bukan pula karena iming-iming surga.

Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa (2024). (Sumber: IMDb)
Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa (2024). (Sumber: IMDb)

Well, film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa saya nobatkan menjadi film terpuji sepanjang sejarah saya menonton film Indonesia. Tentunya berdasarkan berbagai faktor yang dipertimbangkan. Mulai dari keberanian cerita, pengambilan gambar, pemilihan alur, para pemain yang tidak ada satu pun yang gagal menjiwai karakternya, sinematografi, dan keberanian untuk melantangkan bahwa keadilan hidup tak bisa dilihat dari kacamata manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun