Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Serial "Menduda", Tentang Sulitnya Co-Parenting Setelah Berpisah

8 November 2024   07:00 Diperbarui: 10 November 2024   10:51 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serial Menduda (2024). (Sumber: Vidio)

Bosan dengan cerita menye-menye tentang romonsa remaja, waktunya beralih dengan tontonan konflik orang dewasa. Bukan cerita keluarga biasa yang pada kerap dibawakan film atau serial, review kali ini membahas serial tentang keluarga sekaligus konflik orang dewasa yang bisa dijadikan renungan sejenak.

Cerita tentang perceraian memang sudah sering diangkat. Namun kali ini berbeda, sudut pandang sebagai laki-laki menanggapi perpisahan akan dikupas secara rinci dalam serial ini. 

Biasanya, film atau serial hanya fokus dengan sudut pandang perempuan yang gagal dalam hubungan pernikahan. Merasa kesepian, membesarkan anak seorang diri, sekaligus trauma untuk membuka hati. Lantas, bagaimana dengan laki-laki? Apakah laki-laki kuat dan tangguh menghadapi perpisahan? Atau justru malah sebaliknya?

Sudut pandang yang digunakan dalam cerita tercerminan pada judul serialnya, yaitu Menduda. Status baru bagi seorang laki-laki yang bercerai dengan istrinya. Sekilas, mungkin orang-orang berpikir bahwa laki-laki akan jauh lebih mudah menerima keadaan. Terlebih laki-laki memiliki penghasilan sendiri sehingga tidak pernah menggantungkan perekonomiannya kepada pasangannya. Termasuk mudah untuk move on atau mendapatkan pengganti yang baru. 

Ternyata, tidak semudah itu. Laki-laki juga punya porsi yang kompleks, seperti pemikiran perempuan. Sebagai laki-laki yang harus bertanggung jawab, ia akan merasa gagal menjadi pemimpin dan juga seorang Ayah. Rasa khawatir dan takut akan jauh dari anak-anaknya datang menghampiri. 

Serial Menduda (2024). (Sumber: Vidio)
Serial Menduda (2024). (Sumber: Vidio)

Serial Menduda dapat disaksikan di aplikasi streaming Vidio. Sudah tayang sejak 20 September 2024 dengan total delapan episode. Setiap episode berdurasi kurang lebih 40 menit saja. Terbilang singkat dan bisa ditonton sehari saja.

Tak perlu menunggu lama, penonton sudah bisa menikmati seluruh episode serial Menduda di Vidio. Tepat pada tanggal 1 November 2024, episode ke delapan sudah rilis dan menjadi penutup dari cerita Menduda.

Serial ini disutradarai oleh Eman Pradipta. Menariknya, tokoh yang berperan menjadi duda dibintangi oleh Gading Marten. Bak seperti kisah nyata, Gading Marten berstatus duda setelah resmi bercerai dengan mantan istrinya, Gisella. Mereka dikaruiniai anak perempuan yang cantik, akrab disapa Gempi.

Dalam serial ini, Gading Marten pun memiliki putri satu-satunya yang cantik jelita. Diperankan oleh Anantya Kirana. Sedangkan mantan istrilnya diperankan oleh Niken Anjani. 

Serial Menduda berkisah tentang Dimas yang diperankan oleh Gading Marten. Setelah menikah dengan Desi selama 15 tahun, pernikahan mereka harus kandas atas permintaan Desi. Desi diperankan oleh Niken Anjani.

Padahal, Dimas dan Desi hidup bahagia bersama. Sedari awal ketika Dimas mendekati Desi saat kuliah, sampai akhirnya mereka membesarkan putri mereka yang diberi nama Ella. Ella diperankan ole Anantya Kirana. Ella menjadi prioritas kedunya yang harus dibahagiakan.

Kebiasaan Dimas yang kecanduan judi online, membuat Desi muak dan tidak tahan lagi. Puncaknya ketika Desi mengetahui bahwa Dimas menggunakan dana pendidikan yang disiapkan untuk Ella hanya untuk memenuhi nafsunya pada judi online.

Dimas tak bisa menghalangi atau menahan Desi pergi. Ia mengaku salah dan tak bisa berbuat apa-apa.

Setelah resmi bercerai, kehidupan mereka pun berubah. Dimas tinggal sendirian. Mengurus rumah seorang diri dan semakin berantakan. Tidak tahu arah. Sedangkan Desi pulang ke rumah Ibunya dan menetap di sana bersama Ella. Memulai kehidupan baru sembari bekerja sekaligus membesarkan Ella.

Meski sudah berpisah, Desi tetap membiarkan Dimas untuk bertemu Ella. Ella juga berusaha untuk memahami situasi ini. Ia tetap berkomunikasi dengan cinta petamanya, yaitu Ayahnya. Tak lupa, menuruti kemauan Ibunya untuk fokus belajar.

Serial Menduda (2024). (Sumber: Vidio)
Serial Menduda (2024). (Sumber: Vidio)

Perpisahan ini tidak mudah. Dimas tidak bisa hidup tanpa Desi dan Ella. Ia semakin hilang arah. Mabuk-mabukan, sampai berkenalan dengan perempuan baru sebagai usahanya agar bisa move on. 

Tidak hanya itu. Dimas juga dihadapkan dengan permasalahan lain. Menaruh curiga kepada sahabtnya sendiri karena dekat dengan Desi, Ayahnya Dimas yang akan menikah lagi, dan adik tirinya yang berhubungan dengan duda.

Sebenarnya serial ini disajikan dengan sederhana. Penonton hanya cukup menikmatinya saja. Mengikuti alur cerita yang naik turun.

Di satu sisi, serial ini menawarkan konflik yang berat. Tentang masalah yang terjadi pasca perceraian. Sebuah keadaan baru yang tidak pernah terbayangkan oleh siapapun yang membangun rumah tangga. 

Ada banyak yang harus dihadapi. Mulai dari pergi ke acara seorang diri, rindu kepada anak tetapi tak bisa bebas bertemu dengan anak sendiri, sampai tidak tahu tujuan hidup. Hidup yang biasanya untuk anak dan istri, seolah tidak tahu lagi arahnya ke mana. Rumah berantakan, pekerjaan ikut semrawut, sampai berimbas pada hubungan pertemanan.

Dalam menghadapi perceraian, perlu kedewasaan untuk bisa mencerminkan sikap. Ketika lingkungan terlihat memihak mantan pasangan, seolah diri sendiri disalahkan dan selalu dianggap salah. Rasa seperti ini yang justru mengacaukan semuanya. Sudah terkena masalah, masalah baru pun bermunculan.

Nyatanya, stigma masyarakat tentang laki-laki yang menduda jauh lebih mudah dalam menjalani hari adalah pikiran yang salah besar. Tidak ada tujuan membuat laki-laki tidak memiliki semangat lagi untuk bekerja. Termasuk saat mencoba untuk membuka hati untuk orang baru. Meski segala cara sudah dilakukan, tetap saja orang lama adalah pemenangnya. Apalagi sudah ada anak yang mengikat dengan pasangannya yang terdahulu.

Ketika hendak pendekatan dengan orang baru, harus berbarengan dengan jadwal mengantarkan anak. Ingin membatalkan janji, tapi tidak enak dan tidak mau kehilangan kesempatan. Tidak bisa juga mengorbankan anak.

Serial Menduda (2024). (Sumber: Vidio)
Serial Menduda (2024). (Sumber: Vidio)

Serial ini juga menggambarkan pola asuh co-parenting yang coba dibangun oleh tokoh utama. Dimas dan Desi berusaha tetap kooperatif, menjaga komunikasi, dan terlihat akur demi kebaikan Ella. Namun teori tentang co-parenting tidak mudah dipraktekkan. Terlebih malah membuat sang anak kebingungan dengan keadaan yang ada. Bingung mencerna situasi, termasuk bingung dalam bersikap. 

Hidup memang harus terus berjalan. Kurang lebih seperti itu prinsip yang ingin ditanam oleh seseorang yang pernah gagal dalam hubungan. Siap atau tidak, sang mantan harus menerima bahwa hubungan sudah kandas, maka akan ada orang baru yang menggantikan posisinya.

Mudah bagi Gading Marten untuk bisa memerankan sosok Dimas yang menduda dan memiliki putri kecil yang sedang ABG. Seperti kisahnya. Bahkan banyak netizen yang beranggapan bahwa serial ini adalah cerita nyata yang dialami oleh Gading atau mungkin ketika Gempi akan beranjak ABG.

Gading pun menyadari bahwa kisah Dimas dalam serial Menduda memang memiliki kesamaan dengan kisahnya. Ia berkata hampir mirip 70% dengan apa yang ia alami. 

Serial Menduda (2024). (Sumber: Vidio)
Serial Menduda (2024). (Sumber: Vidio)

Serial Menduda juga menjadi ajang reuni antara Bapak dan Anak. Gading Marten dan Roy Marten dipasangkan menjadi anak dan bapak seperti di dunia nyata. Keduanya menunjukkan chemistry yang pas dan patut diacungi jempol.

Sepanjang menonton serial Menduda, saya dikejutkan dengan akting yang dibawakan oleh Anantya Kirana. Berperan sebagai Ella yang menjadi korban perceraian orangtua, Anantya tampil menawan. Menggambarkan anak yang merasa sedih dengan perceraian orangtuanya, tetapi berusaha keras untuk terlihat baik-baik saja.

Secara garis besar, saya sangat suka dengan isi cerita. Terlebih tenang pesan yang ingin disampaikan kepada penonton. Tentang perceraian yang bisa melukai siapa saja. Mulai dari pasangan, anak, keluarga besar, bahkan para sahabat. Geniusnya, serial ini menyajikannya dengan drama komedi yang menyenangkan. Sesekali dibuat merenung, tetapi sesekali juga dibuat tertawa geli.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun