Fase-fase terburuknya begitu sulit ia lewati. Sulit menerima keadaan dan merasa hidupnya berakhir begitu saja.
Kemal yang hidup sebatang kara harus melewati masa-masa terpuruknya sendiri. Beruntungnya, ia memiliki pelatih bernama Amanda yang diperankan oleh Caitlin Halderman. Sebagai pelatih yang selalu menemani perjalanan karier Kemal, Amanda tidak lepas tangan dengan kondisi yang menimpa atlet berbakatnya itu.
Sebenarnya Kemal memiliki kakak yang bernama Jaya. Diperankan oleh Vino G. Bastian. Namun Jaya sangat berbeda dengan Kemal. Tidak memiliki tujuan hidup yang jelas bahkan terlibat aksi kriminal.
Jaya melakukan transaksi obat-obat terlarang di tempat karaoke. Aksinya itu dibocorkan oleh Fauzan yang diperankan oleh Kristo Immanuel kepada pihak berwajib. Polisi langsung menangkap Jaya.Â
Kebutaan Kemal menjadi alasan Jaya untuk mengajukan pembebasan bersyarakat. Ia beralasan ingin merawat dan menjaga Kemal sebagai satu-satunya keluarga yang ia miliki.Â
Pengajuan itu dikabulkan. Jaya kembali ke rumah meski tidak disambut baik oleh Kemal.
Kemal yang terus terpuruk meratapi kondisinya. Jaya juga selalu membuat onar di rumah. Membuat Kemal begitu kesal dengan tingkah laku kakaknya itu.
Menariknya dari film ini adalah keberanian untuk mengembangkan cerita. Tidak terpaku pada film originalnya saja. Termasuk dalam memberikan sentuhan berbeda yang disesuaikan dengan kebudayaan di Indonesia.
Latar tempat yang terasa Indonesia banget. Menampilkan pasar tradisional. Lengkap dengan jajanan khas tanah air.
Dialog yang disampaikan pun terasa lebih masuk untuk penonton Indonesia. Apalagi saat adegan komedi. Benar-benar terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari.