Sebenarnya film Outside lebih berfokus pada konflik keluarga dibandingkan wabah zombienya. Wabah zombie yang dilalui oleh keluarga Francis hanya sebagai faktor pendukung atau memicu konflik yang sebenarnya sedari dulu sudah ada.
Sayangnya, di saat genting seperti menghadapi wabah zombie, para anggota keluarga tidak bisa menunda rasa benci dan kekesalan di hati masing-masing. Terutama Francis yang lebih mementingkan keegoisan untuk memberi makan sakit hatinya daripada mengedepankan keselamatan semua orang.
Meski begitu, sebenarnya tak mudah menjadi Francis. Sedari kecil selalu diperlakukan tidak adil. Mendapatkan kekerasan dari Ayahnya. Sampai ia menikah pun, ia tetap tidak mendapatkan keadilan dari sekelilingnya. Orang-orang yang ia sayangi malah menyakiti dirinya.
Sayangnya, sebagai pecinta film zombie, saya kurang mendapatkan ketegangan adegan zombie yang mencekam. Hanya ada dua adegan saja yang lumayan mencekam. Saat adegan serbuan zombie di jembatan dan saat serbuan zombie di kediaman Francis. Sisanya murni tentang konflik keluarga yang membuat kehilangan akal sehat.
Meski begitu, saya tidak kecewa dengan film Outside. Film Filipina pertama yang saya tonton. Secara keseluruhan, isi cerita menarik. Akting para aktor pun mendukung dan tergolong baik.Â
Film Outside layak untuk direkomendasikan. Cocok untuk penonton yang suka film zombie tapi tidak terlalu seram. Biasanya film zombie identik dengan potongan tubuh dengan darah yang mengalir. Hanya ada sedikit saja pada film Outside. Itupun hanya sekilas dan tidak terlalu seram. Masih sangat aman dan dapat dinikmati sambil menemani makan cemilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H