![[Puisi] Kepergianmu yang Tiba-Tiba](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/10/03/whatsapp-image-2024-10-03-at-16-28-09-66fe648234777c346a5f2202.jpeg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Saya kira setelah mendapat centang biru dan tembus 100 artikel utama, pencapain saya selama di Kompasiana hanya sampai di situ saja. Ternyata, Kompasiana begitu luar biasa memberi banyak kesempatan untuk terus mengembangkan diri khususnya dalam kepenulisan.Â
Sebenarnya, beberapa bulan yang lalu, ada beberpa kompasianer yang memberikan komentar terkait nominasi Kompasiana Award. Memberi tanggapan bahwa saya salah satu calon terkuat yang masuk nominasi Best in Specific Interest di Kompasiana Award 2024. Melihat mayoritas artikel yang saya tulis memang tentang seputar kategori lyfe. Khususnya film dan serial terbaru.
Saat itu, saya hanya membalas dengan ucapan terima kasih. Tentunya sembari meng-aamiin-kan doa baik untuk saya. Namun, tidak sama sekali terbesit akan bisa mencapai titik itu. Masuk nominasi di penghargaan puncak yang paling dinantikan kompasianer.
Tiba saatnya hari pengajuan calon nominasi oleh para pembaca atau kompasianer. Menurut saya, ini terbilang fair. Mengingat yang tahu siapa yang aktif dan kualitas artikel adalah pembaca itu sendiri. Namun tentunya tak mudah untuk bisa mengajukan. Mengingat banyak sekali penulis berkualitas dan aktif menyapa para pembacanya setiap hari.Â
Pada masa pengajuan, saya juga dilema berat untuk memutuskan siapa yang akan saya ajukan untuk setiap nominasi. Perlu banyak pertimbangan. Kembali membuka profil kompasianer satu per satu. Sampai mantap mengajukan siapa saja.
Di sela-sela aktivitas bekerja, pagi hari menyempatkan untuk membuka kompasiana sejenak. Hanya untuk mengecek notifikasi dan membaca beberapa artikel yang nampak di kolom headline.
Namun mata saya langsung tertuju pada tanda notifikasi pesan yang masuk. Pikir saya tumben sekali ada yang mengirim pesan. Sangat jarang sekali mendapatkan pesan di Kompasiana. Bisa terhitung jari dalam kurun waktu 1 tahun. Itu pun hanya sekadar berkenalan semata.
Kompasianer bernama Yana Haudy memberi pesan manis yang membuat pagi itu semakin cerah. Mbak Yana memberi kabar bahwa ia telah mengajukan saya masuk nominasi Bes in Specific Interest di Kompasiana Award 2024.Â
Pesan itu merubah suasa hati untuk menajalani hari. Saya ingat betul bahwa pagi itu, saya ada dinas ke Kabupaten Bandung yang memang akhir-akhir banyak menyita waktu. Termasuk sulitnya untuk bisa menyempatkan menulis di Kompasiana karena urusan pekerjaan ini. Namun, pesan dari Mbak Yana Haudy membuat saya semangat untuk bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dengan kegiatan favorit saya, yaitu menulis di Kompasiana.
Tentunya saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Mbak Yana Haudy. Seseorang yang tidak saya kenal sama sekali, tetapi begitu peduli dan berbaik hati kepada saya yang terbilang masih sangat junior di Kompasiana. Kami sampai bertukar nomor WhatsApp. Melanjutkan perbincangan via WA.Â
Saya tidak berharap banyak. Prediksi saya, hanya hitungan jari yang mengajukan saya masuk nominasi. Atau mungkin hanya Mbak Yana saja haha.
Tidak menyimpan harapan, membuat saya tidak menantikan pengumuman siapa saja yang masuk nominasi. Setelah menerima pesan dari Mbak Yana Haudy, saya kembali menjalankan aktivitas seperti biasa. Kerja, ke kampus, mengajar, rapat, kunjungan ke Kabupaten, menyiapkan penelitian semester ini, dan rentetan kegiatan Tri Dharma lainnya yang harus saya penuhi di semester ganjil. Menyempatkan ke bioskop atau nonton Netflix saat bisa curi-curi waktu. Lalu setelahnya, langsung menulis reviewnya atau menulis artikel dengan tema yang lain.
Tanggal 18 Oktober 2024 adalah hari pertama memberikan vote untuk Kompasiana Award 2024. Termasuk hari pertama pengumuman siapa saja yang masuk nominasi Kompasiana Award 2024. Sama seperti sebelumnya, saya menjalankan aktivitas seperti biasa. Apalagi esok harinya saya ada kegiatan di Tasikmalaya. Cukup banyak yang harus dipersiapkan. Tak sempat membuka Kompasiana di pagi hari.
Siang hari, saat jam makan siang. Saya baru membalas pesan pribadi di luar urusan pekerjaan via WhatsApp. Mbak Yana Haudy kembali memberikan kabar baik pagi itu. Tangkapan layar ada nama dan foto saya di salah satu nominasi Kompasiana Award 2024.
Belum lengkap jika tidak melihatnya secara langsung. Saya menyempatkan mampi ke kafe terdekat. Memilih bangku paling pojok, dan menyalakan laptop. Tentu langsung tertuju pada website Kompasiana. Benar saja, nama saya termasuk pada nominasi Best in Specific Interest. Antara kaget, tidak menyangka, terharu, senang, dan bingung. Bercampur menjadi satu.
Tentu saya langsung memberikan vote untuk diri saya sendiri haha. Tidak perlu mempertimbangkan ini itu. Apalagi perjalanan saya di Kompasiana masih kalah jauh dibandingkan kompasianer lain yang masuk nominasi. Malu juga kalau sama sekali tidak ada yang mengirimkan vote haha. Sebagai bentuk apresiasi diri sendiri, tidak apa-apa narsis dalam momentum seperti ini haha.
Setelah memberikan vote untuk diri sendiri, lagi-lagi saya tidak menyimpan harapan besar. Mengingat masih terbilang baru di Kompasiana, hanya orang biasa yang suka menulis saja, dan terbilang hanya sekadar menyapa Kompasianer lain seadanya saja. Tidak secara intens berkomunikasi. Apalagi sampai bertemu atau berkumpul di event Kompasiana.
Saat rasa sadar diri itu ada, mata saya tertuju pada artikel yang menyebutkan nama saya pada judulnya. Artikel "Siska Fajarranya Kompasianer of The Year 2024" langsung saya klik dan saya baca sampai titik terakhir.
Artikel yang ditulis oleh Kompasianer Yos Mo membuat senyuman saya sumringah sore itu. Bahkan menariknya, artikel itu sampai mencari tahu keseharian saya lewat media sosial Instagram yang saya sematkan di akun Kompasiana. Mendapatkan sanjungan dari sesama Kompasianer saja sudah membuat saya senang sekali. Apalagi sampai benar kejadian dinobatkan sebagai Kompasianer of The Year 2024 haha.
Kembali lagi, selama saya menulis di Kompasiana, tak ada sama sekali tujuan yang ingin dicapai. Semuanya mengalir begitu saja. Menulis apa yang disukai. Tiba-tiba centang biru. Tiba-tiba tembus 100 artikel utama. Sekarang, tiba-tiba masuk nominasi.Â
Artikel ini sama sekali bukan untuk mencari dukungan. Apalagi untuk meminta para pembaca memberikan vote untuk saya. Artikel ini saya catat sebagai pengingat perjalanan saya menulis di Kompasiana. Termasuk sebagai ungkapan rasa terima kasih untuk semua orang yang terlibat dan mendukung kemajuan saya menulis di Kompasiana.Â
Tanpa kompasianer Yana Haudy, Yos Mo, dan kompasianer lainnya yang begitu getol setiap hari menyapa saya di kolom komentar, tak ada semangat untuk menulis di sini. Ada satu moment di mana yang saya butuhkan adalah energi positif yang saya dapatkan di Kompasiana untuk menjalani hari-hari berat.Â
Sekali lagi, terima kasih. Terima kasih untuk segala kebaikan yang terus ditebarkan di Kompasiana. Tiada akhirnya, tiada batasnya.
-Siska Fajarrany-
