Latar cerita yang ada di Korea Selatan menjadi daya tarik tersendiri dari film ini. Penonton disuguhkan keindahan Korea Selatan yang begitu memanjakan mata. Kontras warnanya begitu senada menyejukkan. Bikin betah selama menonton film Laut Tengah.
Meski sekilas membaca sinopsinya seperti akan mengisahkan Haia yang begitu tersiksa, tetapi film ini justru banyak memberikan adegan gemas yang pas. Tidak berlebihan, dan begitu nyaman dinikmati. Bikin senyum-senyum sendiri menontonnya.Â
Film Laut Tengah seolah ingin memberikan nasihat bahwa dalam hidup ada sebuah takdir yang tak bisa kita rubah. Kuncinya adalah ikhlas menjalaninya dengan penuh kesabaran. Tentunya dilandaskan dengan bentuk penghambaan kepada Yang Maha Kuasa. Menyerahkan semuanya kepada Tuhan, termasuk percaya bahwa yang terjadi adalah yang terbaik.
Mungkin banyak yang bertanga-tanya, mengapa diberi judul Laut Tengah? Apa kaitannya dengan isi cerita?
Laut Tengah diibaratkan sebagai Aisha. Aisha yang menjadi penghubung dari Haia, Bhumi, dan Suriah. Aisha yang menginginkan keluarganya bisa bersatu dengan Haia. Haia adalah perempuan pilihannya untuk melanjutkan perannya sebagai istri dan seorang ibu.
Setelah memuji penampilan Anna Jobling menjadi hantu dalam film Lembayung (2024), penulis kembali memberikan pujian atas kualitas aktingnya dalam membawakan karakter Aisha. Semakin tidak sabar untuk menantikan film-film yang melibatkan dirinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H