Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa ternyata Labubu adalah karakter dalam buku cerita dongeng yang berjudul The Monsters. Labubu adalah peri kelinci dengan telinga runcing, gigi tajam dan runcing. Tubuhnya juga mungil. Labubu adalah karakter baik dalam buku dongeng itu. Kerap membantu orang lain membuat dirinya menjadi tokoh protagonis yang baik hati. Namun, labubu kerap melakukan hal-hal buruk karena tidak sengaja ia lakukan.
Dalam cerita dongeng The Monsters, Labubu memiliki sejumlah teman. Teman Labubu adalah Zimomo, Tycoco, Spooky, dan Pato. Karakter yang paling terkenal karena banyak disenangi adalah Labubu.
Fenomena ini membuktikan bahwa tidak hanya anak kecil yang senang dengan boneka. Orang dewasa pun ternyata senang dengan boneka.Â
Anak-anak menyukai boneka karena lucu. Dijadikan teman bermain bahkan teman tidur.
Orang dewasa pun ternyata membeli dengan alasan yang sama. Alasannya karena lucu dan sebagai teman tidur. Kalaupun tidak menjadi teman tidur, akan tersimpan di lemari.Â
Banyak orang dewasa yang memang secara khusus melabeli dirinya kolektor boneka. Mengoleksi berbagai boneka yang ia senangi dari zaman ke zaman. Termasuk tak mau ketinggalan dengan trend boneka Labubu.
Namun, ada pula yang hanya sekadar ikut-ikutan trend saja. Melihat semua orang membeli boneka Labubu, ada rasa ingin mengikuti perilaku itu. Beranggapan bahwa akan terlihat keren jika memiliki boneka Labubu. Kalau tidak membeli, rasanya seperti ada yang kurang bahkan takut di pandang sebelah mata oleh orang-orang di sekitarnya.
Fenomena itu dikenal dengan sebutan FOMO atau Fear of Missing Out. FOMO adalah perasaan seseorang takut tertinggal oleh hal yang sedang populer. Meski tidak sanggup membelinya, ia akan mengusahakan agar mampu dan tidak ketinggalan.
FOMO boneka Labubu nampaknya sampai ke masyarakat Indonesia. Panjangnya antrean calon pembeli boneka Labubu di stan Pop Mart, yang digelar di Gandaria City Mall. Antrean tersebut sangat ramai. Pembeli sampai rela mengantre selama berjam-jam untuk mendapatkan boneka Labubu.