Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Laura", Pembuktian Perempuan Kuat dan Pejuang Sejati

13 September 2024   16:00 Diperbarui: 13 September 2024   16:02 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya tiba juga pada waktu yang dinantikan. Rilisnya film Laura yang sudah ditunggu sejak rumah produksi MD Pictures mengabarkan akan mengadaptasi kisah Laura. Tepatnya pada 12 September 2024, film Laura tayang di seluruh Indonesia. Film yang akan membuat penontonnya merasakan Laura Anna kembali hidup dengan sejuta inspirasi yang selalu ia tebarkan.

Selebgram blasteran, Laura Anna, pernah menjadi pembicaraan di mana-mana. Mulai dari kecelakaan yang menimpanya dengan sang kekasih, kelumpuhan permanen yang harus dideritanya, kekasihnya yang lari dari tanggungjawab, jalur hukum untuk mencari keadilan, sampai akhirnya Laura Anna berpulang pada tahu 2021 lalu. Kepergian Laura yang sedang berjuang mencari keadilan untuk dirinya dan keluarga, menjadi duka dan luka bagi siapa saja yang mengikuti kasus ini. Sampai saat ini pun, perjuangan Laura masih tersimpan dalam ingatan. Termasuk luka yang dibuat oleh laki-laki tidak bertanggungjawab.

Kala itu, semua orang membicarakan tentang Laura. Mulai dari netizen, publik figure, sampai Youtuber yang turut menjadikan Laura sebagai inspirasi bagi semua orang. Laura mendapatkan banyak dukungan. Sampai akhir hayatnya bahkan sampai sekarang, semua orang yang mengetahui kisahnya turut bersimpati pada Laura dan keluarga.

Mungkin kebanyakan orang baru mengenal Laura sejak kecelakaan yang menimpa dirinya. Atau bahkan tahu sejak kabar duka Laura berpulang ramai menjadi sorotan berbagai media. Namun saya adalah salah satu pengikut Laura dari jutaan followersnya di media sosial Instagram dan Channel YouTube pribadinya sejak lama. Tepatnya pada zaman masih kuliah, kurang lebih pada tahun 2015.

Bukan tanpa sebab mengikuti keseharian Laura yang ia bagikan di akun pribadinya. Saya dan mungkin jutaan followersnya merasakan selalu tertular energi positif setiap melihat postingannya. Laura selalu mengundang tawa dengan senyum dan tawanya yang begitu khas. Ditambah lagi tingkahnya yang apa adanya. Membuat dirinya begitu terlihat jujur dalam setiap postingannya. Poin plusnya, rupanya yang blasteran membuat dirinya bak barbie hidup.

Laura Anna, selebgram. (Sumber: Instagram @edlnlaura)
Laura Anna, selebgram. (Sumber: Instagram @edlnlaura)
Saat mendengar kabar bahwa kisah Laura akan diangkat menjadi film, yang saya pikirkan pertama kali adalah aktris yang akan memerankan tokoh Laura. Siapa yang cocok menjadi Laura? Begitu sulit untuk memerankan karakter Laura dengan karakter yang kuat dan juga tingkahnya yang khas. Gaya bicaranya juga begitu khas. PR berat untuk menari aktris blasteran agar sesuai dengan Laura yang asli.

Nampaknya MD Pictures tidak mau asal dalam mengadaptasi kisah Laura. Mulai dari penunjukkan sutradara, para aktor yang terlibat, sampai detail-detail kecil dalam filmnya. Hanung Bramantyo, sutradara Indonesia yang terbilang sangat senior, mengambil peran sebagai sutradara film Laura. Sedangkan tokoh Laura, diperankan oleh aktris cantik blasteran, Amanda Rawles. 

Sejujurnya saya kurang percaya dengan Amanda Rawles yang akan memerankan karakter Laura. Bukan karena tidak percaya denga kualitas aktingnya, justru karena karakter Laura yang begitu kuat. Khususnya para pengikut Laura yang mengenal Laura dengan detail. Namun faktanya, Amanda Rawles benar-benar seperti kerasukan sosok Laura. Sebelas dua belas dengan Laura Anna.

Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)
Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)
Film Laura dimulai dengan kisah Laura Anna bersama kakaknya Iren yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Umur mereka hanya terpaut satu tahun saja. Membuat mereka bukan seperti kakak adik, melainkan anak kembar. 

Merantau di luar negeri membuar Laura hanya memiliki Iren. Laura yang terbiasa dengan kehidupannya yang ramai, tiba-tiba tidak mengenal dunianya. Hanya belajar, mengerjakan tugas, dan sesekali mengajak Iren bercanda. Berbeda dengan Iren yang berusaha fokus dengan pendidikannya. Iren terlihat menikmati rutinitas itu, sedangkan Laura merasa tidak betah dan rindu dengan Indonesia. Rindu keluarga dan teman-temannya. 

Sampai akhirnya Laura pulang ke Indonesia. Sedangkan Iren tetap melanjutkan pendidikannya di luar negeri.

Sesampainya di Jakarta, Laura merasa hidup kembali. Dunianya kembali berwarna. Laura senang berada di rumah. Berkumpul dengan Papah, Mamah, dan kedua adiknya yang bernama Janos dan Petra. Ia juga kembali bermain dengan teman-temannya. Sekadar berkumpul, nongkrong sambil ngopi, atau menghabiskan malam di diskotik.

Tidak hanya hura-hura semata, Laura yang aktif bermain media sosial Instagram turut membagikan kesehariannya. Kecerian yang ia bagikan membuat dirinya mendapatkan banyak followers. Pengikutnya kian bertambah. Ia juga mulai mendapatkan tawaran endorse sampai menjadi model untuk brand-brand ternama.

Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)
Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)

Di tengah kepopulerannya sebagai selebgram dan Youtuber, Laura didekati selebgram ternama, Jojo. Jojo juga memiliki jutaan pengikut. Mereka memiliki latar profesi yang sama, membuat keduanya merasa klik dan kerap membuat konten bersama. Namun teman-teman Laura mengingatkan tentang latar belakang Jojo yang pernah bermasalah dengan mantan pacarnya yang seorang selebgram ternama. Laura memilih menutup telinga dan tidak peduli dengan kabar itu.

Sepanjang menjalin hubungan, keduanya tampil penuh kasih sayang. Laura yang menyenangkan seperti dilengkapi dengan kehadiran Jojo. Jojo sering memberikan kejutan romantis kepada Laura. Membuat Laura merasa diperlukukan seperti princess. Laura merasa kebaikan Jojo kepadanya harus ia balas dengan membayar kebutuhan mereka. Misalnya membayar makan atau minum di sebuah kafe. Sampai memberi Jojo uang untuk kebutuhan bermain game.

Semuanya berubah ketika keduanya kecelakaan di jalan tol. Ketika Jojo mengantarkan Laura pulang ke rumahnya. Laura saat itu tertidur pulas. Sedangkan Jojo mengemudi dengan kecepatan tinggi. Padahal ia mengantuk karena mabuk. Kecelakaan tunggal pun tak bisa dihindari.

Jojo hanya luka ringan di bagian dahi. Sedangkan Laura tak sadarkan diri dengan luka ringan di beberapa bagian tubuhnya. Meski terlihat hanya lecet sedikit, ternyata Laura tidak bisa menggerakan seluruh tubuhnya ketika ia terbangun. Dalam keadaan kesakitan, Laura dipaksa pulang oleh Jojo dan orangtua Jojo yang turut mendampingi. Jojo juga menggunakan kartu kredit Laura untuk membayar tagihan rumah sakit dengan pengakuan bahwa ia bertanggungjawab membayar semuanya.

Setelah melakukan berbagai rangkaian untuk mengecek kesehatan Laura, orangtua Laura mendapatkan kabar buruk dari dokter. Dokter berkata bahwa Laura bermasalah pada paru-paru dan sumsum tulang belakang akibat benturan keras. Meski sudah dioperasi, Laura tetap akan lumpuh seumur hidup. Meski begitu, Laura bisa melakukan terapi untuk membantu kesembuhannya walaupun tidak mungkin untuk sembuh total atau berjalan kembali.

Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)
Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)

Di tengah-tengah kabar buruk itu, Jojo malah berulah dan sering merusak mental Laura. Mulai dari membuka donasi untuk Laura tanpa persetujuan keluarga Laura, menggunakan uang pribadi Laura untuk kebutuhannya, menjaga Laura dengan sikap seenaknya saja, tidak membantu biaya pengobatan, sampai ketahuan selingkuh di Bangkok. Bukannya mendapatkan dukungan, Laura malah mendapatkan perlakuan tidak baik dari Jojo. Membuat keluarga Laura dan teman-temannya begitu marah dan kesal.

Iren yang langsung pulang ke Indonesia untuk merawat adiknya, membantu dan meyakinkan Laura untuk melepaskan Jojo. Ia berjanji akan selalu ada untuk Laura. Ditemani oleh Rico, sahabat Laura yang diam-diam menaruh hati kepada Iren. Sampai akhirnya Laura pun yakin untuk melepas Jojo.

Perjuangan Laura tidak hanya sampai disitu. Ia berjuang untuk sembuh dengan rutin melakukan terapi. Bahkan saat di rumahnya sendiri. Laura juga tetap aktif di media sosial. Menerima endorse sembari jualan produk serum bulu mata milkinya. Tak lupa untuk berjuang mencari keadilan. Laura dan keluarga dibantu oleh kuasa hukum melaporkan Jojo ke kepolisian. Sidang demi sidang Laura lewati untuk keadilan dirinya dan keluarga.

Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)
Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)

Bagi yang mengikuti kisah Laura lalu menonton filmnya, keduanya hampir sama. Hampir sembilan puluh persen sama dengan kisah Laura yang ramai diperbincangkan dulu. Sisanya hanya bumbu tambahan untuk membuat cerita dalam film semakin tegas dan hidup.

Tiga tokoh utama yang patut untuk diapresiasi adalah yang memerankan tokoh Laura, Mamah Amel, dan Iren. Ketiganya seolah menunjukkan bahwa perempuan adalah makhluk kuat dan tahan banting. Benar-benar menakjubkan!

Amanda Rawles yang berperan sebagai Laura dibuat sangat mirip seperti Laura. Gaya bicaranya benar-benar mirip dengan Laura. Sampai kalimat-kalimat yang sering dilontarkan oleh Laura pun dibawakan Amanda tanpa canggung. Apalagi gaya pakaian Amanda yang dibuat sama dengan Laura. Tapi entah mengapa, di beberapa adegan, muka Amanda sangat persis menyerupai Laura. Mereka seperti menjadi anak kembar. Seperti benar-benar menonton Laura dalam film. 

Padahal kalau secara fisik, Laura dan Amanda sangat berbeda. Hanya sama karena mereka blasteran semata. Laura lebih putih dibandingkan Amanda. Laura juga lebih chubby pipinya dibandingkan Amanda. Saya sangat tercengang di beberapa adegan karena Amanda seperi benar-benar kerasukan sosok Laura. 

Carrisa Perusset yang berperan sebagai Iren dan Unique Priscilla Mauretha Hadisoemartho sebagai mamah Amel (Mamahnya Laura) tampil maksimal. Mereka benar-benar mencerminkan sebagai dua perempuan hebat yang tak gentar memperjuangkan dan membela keluarga. Mereka rela seribu kali lebih capek dari biasanya demi kenyamanan bersama.

Carrisa Perusset berhasil mengekspresikan rasa kesal, sedih, kecewa, prihatin, marah, dan pura-pura kuat. Menggambarkan sosok kakak yang rela berkorban untuk adiknya. Begitu juga Unique Priscilla Mauretha Hadisoemartho menjadi Ibu yang kuat dan bijaksana. Berupaya untuk serba bisa dalam setiap tantangan. Keduanya berhasil mengoyak-ngoyak hati penonton. Emosi yang mereka sampaikan tepat pada hati penonton. Membuat air mata tak bisa dibendung.

Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)
Film Laura (2024). (Sumber: MD Pictures)

Kekurangan film Laura terletak pada tokoh pendukung yang kurang diberi porsi. Mungkin memang hanya ingin menyoroti kisah keluarga Laura saja sehingga beberapa tokoh pendukung dibiarkan begitu saja tanpa penokohan yang kuat. 

Mungkin bagi penonton yang hanya sekadar menonton saja tanpa mengenal Laura sebelumnya, akan merasa film sedih yang biasa saja. Bahkan cenderung menyalahkan kebodohan Laura yang membiarkan laki-laki memanfaatkannya. Atau mungkin ada juga penonton yang menyalahkan orangtua Laura yang membiarkan anaknya bebas pulang jam berapa saja dengan laki-laki asing meskipun itu adalah pacarnya.

Namanya juga hidup, ada yang suka dan ada yang tidak suka. Ada sisi baik, ada sisi buruk. Termasuk perbedaan pola asuh yang mempengaruhi gaya hidup seseorang.

Apapun itu, yang terpenting adalah selalu ada hikmah dari setiap kejadian. Termasuk kisah yang menimpa Laura. Laura mengajarkan perempuan-perempuan untuk berani mengambil sikap. Ketika laki-laki menginjak-injak harga dirinya, Laura tidak larut dan menyiakan-nyiakan waktunya untuk menangis terus menerus. Ia bangkit dan berjuang demi keluargnya.

Selain perjuangan Laura, film ini pun menggambarkan dukungan keluarga yang begitu hebat. Khususnya peran seorang Ibu dan Kakak yang begitu menyayangi Laura. Sebuah pesan dalam bahwa keluarga selalu ada apapun keadaannya. Menerima dengan ikhlas semua kekurangan yang berbeda. Berbeda dengan orang lain yang tidak mau menerima bahkan memanfaatkan kelemahan orang lain.

Laura Anna. (Sumber: Instagram/@edlnlaura)
Laura Anna. (Sumber: Instagram/@edlnlaura)

Laura menjadi inspirasi bagi semua orang. Senyum, tawa, dan energi positif yang selalu ia tebarkan. Laura jadi pengingat untuk perempuan agar berani berbicara kebenaran. Berjuang demi keadilan untuk diri sendiri, keluarga, sahabat, bahkan orang banyak. Memberi banyak pelajaran tentang hidup. 

Terbang yang tinggi ya Lau. Terima kasih telah menginspirasi banyak orang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun