Mulanya tak tertarik untuk menonton film The Deliverance. Namun entah mengapa selalu berada di deretan teratas dalam platform streaming Netflix. Banyak pengguna Netflix yang tertarik menonton film ini.
Berangkat dari rasa penasaran itulah, mulai menonton film horor yang berjudul The Deliverance. Ternyata bukan film horor biasa. Melainkan horor supernatural yang mengisahkan perjuangan keluarga kecil melawan kekuatan jahat.Â
Di akhir cerita, penonton dikejutkan sebuah fakta bahwa ternyata film The Deliverance diangkat dari kisah nyata. Saya pribadi tidak mengetahui rumor atau informasi bahwa film ini diadaptasi dari kisah nyata. Hanya sekadar menonton saja tanpa menyimpan ekpektasi apa-apa.
Namun saya begitu tertegun saat tahu bahwa kisah ini benar adanya. Itu artinya memang ada keluarga yang terjebak gangguan kekuatan jahat yang menyeramkan. Membuat saya tidak bisa membayangkan bagaimana kejadian yang sebenarnya. Mungkin saja lebih seram berkali-kali lipar dari filmnya.
Film ini disutradarai oleh Lee Daniels. Namanya sudah dikenal banya orang sebagai seorang filmmaker berpengalaman. Karya-karya ternamanya seperti Precious dan The United States vs. Billie Holiday.Â
Bagi yang menyenal karya-karya Daniels, pasti tahu bagaiman tangan-tangan ajaib yang khas selalu ia berikan pada setiap karyanya. The Deliverance seolah menjanjikan pengalaman menonton yang intens dan emosional. Menyimpan ekspektasi cukup tinggi melihat nama Daniel tersemat dalam projek ini.
Tayang di Netflix dengan menampilkan deretan pemain berbakat. Termasuk Andra Day, Glenn Close, Mo'Nique, dan Aunjanue Ellis-Taylor. Proses produksi film ini telah menarik perhatian penggemar genre horor dan pengamat industri film sejak diumumkan.
The Deliverance mengisahkan perjuangan seorang single mom bernama Ebony Jackson. Diperankan oleh Andra Day. Ebony adalah seorang ibu tunggal yang harus menghidupi ketiga anaknya. Ia baru saja bercerai dengan suaminya dan berusaha untuk mendapatkan hak asuh anak.Â
Ebony kesulitan mendapatkan hak asuk anak. Ia punya catatan kriminal dan masih gemar mabuk. Sulit bagi pengadilan untuk memberikan hak asuh kepada Ebony. Pihak berwajib terus mengawasi Ebony. Sampai rutin mengecek ke rumah barunya.
Ebony ingin memulai lembaran baru. Ia memindahkan anak-anaknya ke sebuah rumah yang ia sewa dengan harga miring. Rumah itu terbilang luas dan layak ditinggali bersama anak-anaknya. Bahkan Ebony pun turut mengajark ibunya untuk tinggal bersama serta membantunya mengurus anak-anak.
Niat untuk membuka lembaran baru begitu sulit bagi Ebony. Anak-anaknya kerap mendapatkan perundungan di sekolah. Meledek Ibu mereka sering mabuk dan berkulit hitam. Tidak sampai di situ saja, Ebony juga harus bisa mengontrol emosi anak-anak yang kerap merindukan Ayahnya. Bahkan meminta untuk tinggal bersama Ayahnya saja.
Belum selesai dengan urusan keluarganya, Ebony mulai merasakan kejadian buruk di rumah baru yang ia tempati. Ia sering mimpi buruk. Anak-anaknya juga bersikap aneh. Seperti kerasukan oleh hantu karena melakukan hal-hal di luar nalar manusia.
Mulanya Ebony tidak percaya dan memilih untuk tutup telinga. Ibu Ebony pun tidak percaya bahwa ada makhluk gaib yang mengusik anak dan cucunya. Mengajak Ebony dan anak-anak konsultasi ke psikolog. Hasilnya nihil, psikolog menilai anak-anak dalam keadaan baik. Namun butuh pemeriksaan lebih lanjut.
Ebony begitu lelah dengan semuanya. Ia merasa kehidupannya baik-baik saja. Ia hanya sedang berusaha untuk memulai hidup baru bersama anak. Termasuk menunjukkan bahwa ia berhak atas pengasuhan anak-anaknya.
Namun akhirnya Ebony tersadar bahwa ada hal aneh yang terjadi di rumah itu. Ebony melihat anak laki-laki pertamanya menenggelamkan adiknya sendiri di bak kamar mandi. Sontak Ebony berteriak dan berusaha menyelamatkan anaknya yang kehabisan nafas. Beruntungnya masih bisa diselamatkan.Â
Sang kakak yang menyakiti adiknya sendiri melakukannya tanpa sadar. Tiba-tiba saja ada yang menggerakan tangannya untuk menenggelamkan adiknya sendiri. Ia menangis dan kebingungan dengan apa yang terjadi kepadanya.
Sejak saat itulah Ebony mulai menyadari bahwa rumah yang mereka huni bukanlah rumah biasa, melainkan sebuah portal yang menghubungkan dunia manusia dengan alam gaib yang penuh ancaman. Â Keadaan semakin memburuk sehingga mendorong Ebony untuk mencari bantuan dari berbagai pihak.
Sayangnya upaya yang dilakukan Ebony memperparah situasi. Gangguan roh jahat semakin intens mengancam tidak hanya keselamatan fisik, tetapi juga ikatan emosional anggota keluarga.
Mulanya menonton film ini terlihat biasa saja. Memang unsur horor sudah terasa, tetapi tidak terlalu signifikan. Hanya nuansa horor biasa saja yang masih belum mengundang ketakutan.
Rasa takut mulai terasa menjelang pertengah cerita sampai akhir cerita. Khususnya ketika roh jahat hadir dan menampakkan diri dengan meminjam tubuh manusia. Suaranya dan ekspresinya begitu menyeramkan. Dibeberapa adegan horor, saya sampai memencet tombol skip saja karena tak kuasa melihat taring hantu tersebut.
Kejutan paling dahsyat ketika di bagian akhir cerita disebutkan fakta bahwa film diangkat dari kisah nyata. Rasanya langsung lemas mengetahui kabar itu. Kisah dalam filmnya saja sudah sangat seram, apalagi sampai kejadian langsung secara nyata.Â
Film ini terinspirasi dari kisah nyata Latoya Ammons dan keluarganya yang tinggal di Gary, Indiana sekitar tahun 2011-2012. Kasus ini sampai mendapatkan perhantian media internasional. Tidak hanya media internasional saja, pihak berwenang pun turut mencari tahu tentang kasus ini.
Latoya Ammons mengklaim telah menjadi korban aktivitas demonis selama lebih dari dua tahun. Kejadian mengerikan tersebut dialami Latoya dan anak-anaknya yang melihat bayangan berjalan mundur di dinding, suara-suara aneh, dan penampakan sosok bayangan.
Tim produksi film The Deliverance melakukan riset mendalam tentang lokasi asli kasus Latoya Ammons. Menariknya lagi, beberapa scene dikabarkan diambil tepat di lokasi-lokasi yang mirip dengan tempat kejadian asli di Gary, Indiana. Tim merekonstruksi detail-detail rumah dan lingkungan sekitar berdasarkan laporan dan foto-foto dari kasus asli.Â
Secara keseluruhan, film The Deliverance begitu seram. Apalagi diangkat dari kisah nyata. Siap-siap dikejutkan dengan nuansa horor yang bisa saja sampai terbawa ke mimpi hehe. Bagi pecinta film horor pasti akan menyukai film ini. Horornya gak naggung dan gong abis!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H