Ketika mengantar atau menjemput anak, perhatikan bagaimana sikap teman-temannya. Apakah terlihat wajah takut atau enggan untuk menyapa serta berpamitan. Biasanya korban bullying enggan untuk menatap pelaku bullying. Memilih menunduk ketika berpapasan dengan pelaku.Â
Jangan hanya sekadar mengantar jemput saja, orangtua juga perlu dekat dengan lingkungan anak secara langsung. Misalnya konsultasi dengan guru dan bersosialisasi dengan orangtua murid di sekolah. Dengan begitu, orangtua bisa lebih tahu bagaimana sikap anak ketika di sekolah saat tidak diawasi oleh orangtua. Barangkali selama ini ada keluhan dari teman-temannya yang tidak tersampaikan kepada orangtua.
Dengan mengetahui gejala-gejala pelaku perundungan sebagai langkah pencegahan, orangtua bisa memgambil tindakan lebih cepat dan efektif. Misalnya ketika anak terlihat menunjukkan ciri-ciri pelaku perundungan, orangtua dapat memberikan nasihat. Sampai akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan profesional seperti psikolog anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H