Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Perjanjian Setan", Kos-Kosan Pembawa Petaka

8 September 2024   17:00 Diperbarui: 8 September 2024   17:18 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keduanya begitu sulit untuk menemukan tempat tinggal untuk Kartini. Terhambat dengan dana yang dimiliki. Sedangkan harga sewa kamar di Jakarta sangat mahal. Melebihi bekal mereka untuk merantau di Jakarta.

Sampai akhirnya setelah makan di sebuah kafe, Kartini menemukan selebaran yang menawarkan kos-kosan khusus putri. Uniknya, pembayaran kos-kosan itu dengan sistem seikhlasnya. Kartini yang sedang kesulitan mendapatkan tempat tinggal dengan harga miring langsung senang mendapatkan informasi itu. Tidak ada prasangka buruk karena begitu senang dan merasa terbantu.

Setelah tinggal di kos-kosan itu, Kartini mulai mengalami kejadian misterius. Apalagi terdapat aturan aneh dari kos-kosan itu. Penghuni kost harus keluar sebelum fajar, tetapi kembali sebelum matahari terbenam. Kartini tidak ada pilihan lain selain mengikuti aturan aneh itu. Toh hanya kos-kosan itu yang sanggup ia bayar.

Seiring berjalannya waktu, misteri demi misteri mulai mengusik kenyamanannya. Sampai akhirnya Kartini mulai mengalami kejadian yang mengancam nyawanya. Tak sadar bahwa kos-kosan itu ternyata menjadikan dirinya sebagai tumbal.

Salah satu adegan dari film Perjanjian Setan. (Dok. Multi Platinum Screen Pictures via kompas.com) 
Salah satu adegan dari film Perjanjian Setan. (Dok. Multi Platinum Screen Pictures via kompas.com) 

Sebenarnya latar cerita film Perjanjian Setan cukup menarik. Film ini memanfaatkan ketakutan anak kost di kota rantau. Termasuk saat hendak mencari kos-kosan dengan harga sewa yang murah meriah. Ditambah lagi dengan rasa sepi dan takut saat sendirian di kosan.

Latar cerita ini relate bagi anak kost pada umumnya. Pasti pernah ada satu moment yang membuat anak kost merasa takut tinggal di kosan seorang diri. Entah itu hanya halusinasi semata atau memang ada yang mencoba mengusik kenyamanan.

Film ini dikemas dengan alur yang tertata rapi. Mulai dari Kartini yang begitu semangat merantau ke Jakarta demi melanjutkan pendidikannya agar bisa meningkatkan keadaan ekonomi keluarganya. Lalu mencari kamar sera yang murah meriah di tengah-tengah kehidupan mewah masyarakat Jakarta. 

Sampai akhirnya kejanggalan-kejanggalan terjadi. Dibangun dengan perlahan membuat horornya terasa naik sedikit demi sedikit.

Callista Arum sebagai tokoh utama yang paling disorot berhasil menghidupkan karakter Kartini. Terpancar rasa antusias dan semangatnya yang bergelora untuk meraih pendidikan di kota besar. Namun ia langsung berubah ekspresi ketika sebuah kos-kosan yang ia tinggali malah membawa petaka dalam kehidupannya. Ekspresi yang mulanya penuh antusias, berubah menjadi perasaan takut, cemas, dan penuh kebingungan. Tersampaikan begitu natural dan alami.

Dipasangkannya Callista Arum dengan Kenny Austin cukup menarik dan terbilang klop. Kenny pun berusaha memberikan kualitas aktingnya yang baik agar bisa solid membangun chemistry dengan Callista Arum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun