Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sempat Kontroversi, Ternyata Film "Thaghut" Memberi Pesan Moral

3 September 2024   20:00 Diperbarui: 3 September 2024   20:11 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Thaghut (2024). (Sumber: Dok. Leo Pictures)

Menuai kritikan pedas dari banyak orang, membuat film Kiblat berubah judul menjadi Thaghut. Belum sempat rilis, film Kiblat sudah mendapatkan banyak kritikan. Mulai dari netizen yang menganggap istilah kiblat disematkan menjadi judul sama saja dengan melecehkan ibadah umat muslim. Bahkan MUI (Majelis Ulama Indonesia) pun sampai turun tangan untuk memberikan teguran.

Resmi rilis pada 29 Agustus 2024, sekaligus memberikan kabar bahwa judulnya diganti menjadi Thaghut. Meski berganti judul, tim produksi tidak mengulang projek ini dari awal. Murni hanya mengganti judulnya saja.

Judul Thaghut tetap mewakili isi film secara keseluruhan. Istilah Thaghut memiliki makna melampaui batas. Maksudnya adalah melampaui batas hingga membuat manusia berada dalam kesesatan.

Meski sudah berganti judul, film Thaghut tetap mengundang kontroversi. Seminggu yang lalu, sebelum film ini rilis di seluruh bioskop Indonesia, beredar somasi dari para dukun yang menggunakan pendekatan kultur dan klenik dalam pengobatan. Somasi ini nyatanya tidak menghalangi film Thaghut tayang di bioskop. Sampat saat ini, film Thaghut masih berada di studio utama sebagai pilihan para pengunjung bioskop.

Kontroversi ini justru membuat film Thaghut menarik rasa penasaran penonton. Penonton seperti bertanya-tanya apa yang membuat film ini begitu kontroversi meski belum tayang. Apa hanya karena judulnya saja sebelum diganti atau memang isi ceritanya juga mengandung kontroversi.

Berlandaskan alasan itulah yang mengantarkan saya untuk menonton film Thaghut. Nampaknya tidak hanya saya saja. Penonton yang lainnya pun ada yang memiliki alasan serupa. Sepertinya tim film Thaghut harus menganggap kontroversi ini sebagai bentuk syukur karena membawa banyak penonton. 

Film Thaghut (2024). (Sumber: Dok. Leo Pictures)
Film Thaghut (2024). (Sumber: Dok. Leo Pictures)

Film Thaghut menceritakan tentang seorang santriwati bernama Ainun yang diperankan oleh Yasmin Napper. Selama ini, Ainun mengagumi sosok Abah Mulya yang diperankan oleh Whani Darmawan.

Abah Mulya adalah orang sakti yang disegani banyak orang. Banyak media yang meliput kesaktian Abah Mulya. Mencerminkan bahwa Abah Mulya adalah sosok orang sakti yang suka menolong dan dapat menyembuhkan berbagi penyakit.

Di suatu malam, muridnya yang bernama Lingga menemukan Abah mati mengenaskan dengan leher terpenggal di sebuah ladang. Lingga yang diperankan oleh Dennis Adhiswara tidak mengetahui siapa yang membunuh Abah malam itu.

Setelah kematian Abah, Ainun mendapatkan fakta yang selama ini disembunyikan oleh keluarganya bahwa ternyata Abah adalah ayah kandung Ainun.

Mengetahui bahwa Abah adalah ayah kandungnya, Ainun datang ke Padepokan milih Abah untuk bertakziah. Ia ke sana ditemani oleh kedua temannya yang bernama Bagas dan Rini. Bagas diperankan oleh Arbani Yasiz. Sedangkan Rini diperankan oleh Ria Ricis.

Ternyata Ainun mendapatkan warisan dari Abah. Lingga yang mendapatkan amanat, memberikan warisan itu kepada Ainun. Warisannya adalah sebuah ajaran sesat yang membuat Ainun semakin jauh dengan agama.

Semakin mendalami ajaran tersebut, Ainun semakin masuk dalam jurang kesesatan. Kedua sahabatnya berusaha untuk membawa Ainun ke luar dari ajaran sesat itu. 

Film Thaghut (2024). (Sumber: Dok. Leo Pictures)
Film Thaghut (2024). (Sumber: Dok. Leo Pictures)

Mengingat film ini sempat kontroversi, setelah menonton justru keseluruha cerita tidak ada unsur yang membuat kontroversi. Mungkin mulanya penonton mengira bahwa isi cerita terlalu sensitif bahkan menyinggung beberapa pihak. Namun dugaan itu terbantahkan setelah menonton secara utuh. Film ini justru menganduk pesan moral yang mendalam.

Pantas saja mulanya diberi judul Kiblat. Istilah kiblat memang lebih mewakili isi cerita. Yang di mana bahwa kita harus kembali ke kiblat yang seharusnya. Ajaran agama yang menjadi pedoman hidup.

Meski begitu, terkait judul menurut saya tidak tertalu berpengaruh pada performa film ini. Yang terpenting adalah faktanya film ini justru menjadi film horor religi yang menganduk nilai dakwah. Bermanfaat untuk menonton. Mengingatkan untuk kembali berpegang pada ajaran yang benar. 

Film Thaghut (2024). (Sumber: Dok. Leo Pictures)
Film Thaghut (2024). (Sumber: Dok. Leo Pictures)

Mungkin ada yang masih beranggapan bahwa sebuah ritual atau ibadah tidak pantas dijadikan tontonan dalam film horor karena ada unsur gangguan dari setan. Dalam film ini pun terdapat adegan gangguan saat salat. Menuurut saya, adegan ini masih wajar dan tidak bermaksud untuk menyinggung bahkan melecehkan kesucian beribadah. Justru menjadi penggambaran nyata bahwa setan memang benar adanya yang bertugas untuk menyesatkan umat manusia.

Toh tidak hanya film ini yang memiliki adegan gangguan setan saat ibadah. Misalnya saja film Munkar yang kini sudah tayang di Netflix. Terdapat pula gangguan saat menjalankan ibadah salat.

Konflik yang dibangun dalam film Thaghut disampaikan secara langsung. Tidak perlu menunggu lama, penonton sudah disajikan konflik dengan alur yang tidak membuat film ini terkesan bertele-tele. 

Film Thaghut (2024). (Sumber: Dok. Leo Pictures)
Film Thaghut (2024). (Sumber: Dok. Leo Pictures)

Film ini cocok untuk penonton yang ingin nonton horor tapi gak bikin takut. Ceritanya ringan dan unsur horornya juga termasuk yang biasa-biasa saja.  Penonton juga disuguhi visual yang cukup baik. 

Paling mengesankan adalah penampilan Yasmin Napper sebagai Ainun. Yasmin kembali menunjukkan aktingnya yang tidak hanya terpaku pada film drama saja. Ia juga ternyata tampil baik di film horor. Terutama saat beradegan kesurupan. 

Secara keseluruhan, film ini memiliki pesan moral yang tentunya bermanfaat bagi penonton. Sama sekali tidak ada unsur sensitif yang mengundang banyak kontroversi. Justru mengajarkan pentingnya mempelajari agama. Termasuk dalam menjalankan ibadah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun