Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Bekali Anak dengan 4 Kata Ajaib

25 Agustus 2024   16:00 Diperbarui: 27 Agustus 2024   10:42 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memberi hadiah. (Sumber: shutterstock via kompas.com) 

Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk membekali anak dengan empat kata ajaib. Empat kata ajaib ini akan selalu membantu dan menolong anak dalam kehidupannya seumur hidup. Tidak pernah ada kata kadaluwarsa dalam menggunakan empat kata ajaib ini.

Mungkin terdengar sederhana, tetapi empat kata ajaib ini menjadi obat mujarab dalam segala situasi. Sehingga sangat penting bagi anak membiasakan diri menggunakan empat kata ajaib sejak dini.

Empat kata ajaib ini adalah kata Maaf, Permisi, Tolong, dan Terima Kasih. 

Jika ada yang masih berpikir bahwa empat kata ini tidak ada artinya, maka kamu salah besar. Empat kata ajaib ini begitu terlihat sederhana tetapi begitu sulit untuk diucapkan. Ketika seseorang berada dalam kondisi terdesak dan diharuskan untuk mengucapkan salah satu dari empat kata ajaib ini, maka yang terjadi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Bisa saja justru malah membuat dirinya dicap sebagai pribadi yang angkuh.

Ilustrasi anak meminta maaf. (Sumber: Freepik via kompas.com) 
Ilustrasi anak meminta maaf. (Sumber: Freepik via kompas.com) 

Pertama, kata maaf. Kata maaf ditujukan ketika seseorang melakukan kesalahan disengaja ataupun tidak. Meminta permohonan maaf atas kesalahannya itu.

Ketika seseorang sulit untuk meminta maaf, apalagi untuk kesalahan yang jelas ia lakukan, maka yang terjadi adalah tidak akan disenangi oleh orang-orang disekitarnya. Dicap sombong sampai dijauhi banyak orang.

Sebagai orangtua, tentunya kita ingin anak memiliki banyak teman. Agar ia tidak kesepian dan bisa bermain dengan teman sebayanya. Sangat baik untuk tumbuh kembangnya. 

Bisa dimulai dengan membekali anak dengan kata maaf. Tidak hanya sekadar memberitahu bahwa ia harus meminta maaf ketika salah. Namun orangtua dapat menunjukkan penggunaan kata maaf pada momentum yang tepat di kehidupan sehari-hari.

Misalnya ketika Ayah dan Ibu berselisih pendapat, lalu menunjukkan perilaku permohonan maaf di depan anak. Dengan begitu, anak bisa mengerti bahwa ternyata saling memaafkan adalah suasana yang nyaman dan membuat hati tenang. Kata maaf dapat mencairkan suasana.

Selain itu, anak juga tahu bahwa meminta maaf bukan berarti membuat dirinya merasa rendah diri. Justru dengan meminta maaf menunjukkan sikap kedewasaan karena berani untuk mengakui kesalahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun