Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Serial "Kartu Keluarga", Semrawutnya Dampak Sistem Zonasi Sekolah

24 Agustus 2024   15:15 Diperbarui: 24 Agustus 2024   15:17 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serial Kartu Keluarga (2024). (Sumber: Netflix)

Kecantikan Sri membuat Gunawan terpikat. Gunawan berusaha mendekati Sri dengan segala upayanya. Lambat laun, Sri berusaha membuka hati untuk Gunawan dan mendekatkan dengan anaknya. Namun sayangnya, orangtua Gunawan tidak merestui mereka karena Sri adalah seorang janda beranak satu.

Sri menghidupi anaknya sebagai pengrajin batik tulis tradisional. Hidup penuh kesedarhanaan tapi tidak pernah haus akan kasih sayang. Hidup rukun dan harmonis. Susah senang ia lewati bersama anaknya Jarot.

Saat menjelang masuk SMP, Jarot sangat ingin masuk ke sekolah pilihannya yang ada ekstrakulikuler koding. Namun sayangnya terhalang dengan kebijakan sistem zonasi yang dibuat oleh pemerintah.

Tak mau pasrah dengan keadaan, Sri mendatangi kepala sekolah dan membujuk agar membiarkan Jarot bersekolah di sana. Namun sang kepala sekolah tak bisa menerima Jarot karena tak mau melanggar aturan yang ada.

Sri begitu kecewa dan sedih tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anaknya. Gunawan yang mengetahui keadaan Sri dan Jarot, mendatangi kepala sekolah dengan memberikan sejumlah uang. Maksudnya adalah melakukan penyuapan agar Jarot diterima di sekolah itu. Namun ternyata sang kepala sekolah tidak goyah dengan prinsip. Bahkan ia mengancam Gunawan akan dilaporkan ke polisi karena hendak melakukan suap kepadanya.

Serial Kartu Keluarga (2024). (Sumber: Vision+)
Serial Kartu Keluarga (2024). (Sumber: Vision+)

Tidak ada cara lain selain memindahkan kartu keluarganya ke daerah yang sama dengan sekolah itu. Sri ingin mencari kontrakan di daerah sana, lalu segera memindahkan kartu keluarganya dengan alamat yang baru. Namun tentu tidak mudah dan akan memakan waktu yang lama. Sulit untuk mengejar waktu pendaftaran yang sebentar lagi akan ditutup.

Teman Sri yang bekerja di sebuah butik batik ternama di Yogyakarta, mengusulkan Sri untuk meminta bantuan kepada Bossnya yang bernama Bardi. Bardi yang diperankan oleh Dimas Anggara adalah duda cerai yang tinggal seorang diri di rumahnya yang besar. Rumahnya merangkap menjadi pabrik batik yang sedang ia jalankan.

Bardi telah bercerai dengan istrinya yang bernama Yuni. Penjaga toko batik di pasar yang tak sengaja ia kenal saat mendistribusikan batik. Pernikahan mereka dikaruniai anak laki-laki yang bernama Ageng. Tiba-tiba Yuni mengkhianati Bardi, dan memilih mengejar laki-laki Jakarta yang ia kenal lewat Facebook. Setelah bercerai dengan Bardi, Yuni ditinggalkan begitu saja oleh selingkuhannya. Sehingga ia memilih kembali ke Yogyakarta dan tinggal berdua dengan anaknya.

Sri ditemani oleh temannya meminta bantuan Bardi. Cara satu-satunya adalah mereka harus menikah agar Sri dan Jarot dapat dipindahkan ke kartu keluarga Bardi. Akhirnya mereka membuat perjanjian tertulis di atas materai bahwa pernikahan ini hanyalah sandiwara yang dimaksudkan untuk kepentingan Jarot semata agar bisa masuk ke sekolah impiannya.

Pernikahan sandiwara itu menimbulkan banyak permasalahan baru. Pak RT dan istrinya menaruh curiga karena Sri dan Bardi tidak tinggal di satu rumah yang sama. Ditambah lagi kehadiran Yuni yang ingin kembali bersama mantan suaminya, Bardi. Gunawan pun tak terima Sri meninggalkan dirinya begitu saja. Gunawan yang tahu bahwa ini adalah pernikahan sandiwara, berusaha untuk meyakinkan semua orang agar ia bisa kembali mendapatkan Sri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun