Bekerja tanpa henti. Bersiaga 24 jam karena yang namanya hantu tidak ada istirahatnya untuk menganggu manusia. Tak kenal siang atau malam. Tak kenal waktunya beraktivitas atau tertidur lelap.
Suatu hari, mereka mengejar hantu naga yang terbang di sepanjang jalanan kota. Pengejaran itu berlangsung di siang hari saat aktivitas perkotaan begitu padat. Kendaraan yang ramai, orang-orang yang berlalu-lalang, dan toko-toko yang sedang beroperasi karena ramai oleh pengunjung.Â
Hantu naga itu sulit untuk ditangkap. Melesat begitu cepat membuat mereka cukup kesulitan untuk mengejarnya. Apalagi terkendala dengan banyaknya hambatan dari aktivitas masyarakat sekitar.Â
Alhasil, setelah pengejaran hantu naga itu selesai, menimbulkan banyak kekacauan. Beberapa fasilitas umum hancur.
Wali kota Welter Peck yang diperankan oleh William Athertin memanggil mereka. Menjadi teguran karean aksinya merusak fasilitas umum. Sedangkan mereka hanya memberikat penjelasan bahwa ini semua untuk kebaikan bersama.
Saat pemanggilan itu terjadi, sang wali kota melihat bahwa salah satu diantara para pemburu hantu adalah anak di bawah umur yang masih remaja. Ia adalah Phoebe. Sejak saat itu, wali kota melarang untuk Phoebe bergabung dalam misi pemburuan dan penangkapan hantu. Phoebe tentu memprotes itu semua. Begitu pun dengan anggota yang lainnya. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti perintah dari wali kota.
Phoebe begitu kesal dan marah dengan aturan itu. Ia hanya berdiam diri di markas ketika para pemburu hantu lainnya beraksi. Bosan hanya berdiam diri saja, ia pun mencari kesibukan lain dengan bermain catur di taman. Itu pun hanya sendirian saja. Permainan catur tentu tidak bisa dimainkan sendiri, sehingga ada sosok hantu yang menemani Phoebe. Ia adalah Melody yang diperankan oleh Emily Alyn Lind. Usia mereka hampir sama. Melody adalah hantu yang meninggalkan karena kebakaran di apartemen yang ia tinggali bersama keluarganya.
Sementara itu, artefak kuno yang berbentuk bulat mengundang petaka bagi bumi. Artefak itu miliki nenek Nadeem yang tersimpan di sebuah ruang rahasia di rumahnya. Nadeem menjual artefak kuni itu dengan harga yang fantastis kepada Ray (Dan Aykroyd) dan Podcast (Logan Kim). Keduanya sedang menjalankan bisnis jual beli barang-barang kuno.
Artefak kuno itu di bawa ke tempat penelitan baru para Ghostbusters. Di sana, artefak kuno dimasukan ke dalam mesin untuk melepaskan hantu yang tinggal dalam artefak itu. Naasnya, sesuatu terjadi. Memang hantu yang tinggal dalam artefak itu terlepas, tetapi ia melarikan diri begitu saja dan membuat keonaran dengan kekuatannya yang dahsyat.
Para hantu pun turut takut pada hantu itu yang begitu besar seperti raksasa. Hebatnya lagi, hantu itu bisa membuat sekelilingnya berubah menjadi es yang mematikan. Kekuatannya sangat dahsyat. Ia sampai membekukan seisi kota.