Esok harinya, mereka berkunjung ke pasar untuk mencari makanan dan juga mencari pekerjaan. Semua mata langsung tertuju kepada Mak dan teman-temannya. Mereka seperti ketakutan dan buru-buru ingin pergi menjauh dari Mak. Sampai akhirnya ada salah satu pedagang bahwa Nak sudah meninggal sehingga yang mereka lihat adalah hantu Nak.
Satu persatu teman-teman Mak turut merasakan keanehan. Seolah-olah apa yang dikatakan oleh pedagang di pasar memang benar adanya bahwa Nak adalah hantu. Mereka berusaha meyakinkan Mak dan membawa Mak untuk pergi meninggalkan rumahnya. Namun begitu sulit untuk meyakinkan Mak.
Sampai akhirnya keadaan semakin runyam. Membuat mereka hilang akal sampai menuduh satu persatu diantara mereka adalah hantu. Itu semua terjadi karena sebenarnya mereka begitu takut dan ingin segera pergi dari desa itu.
Meski ditonton di tahun 2024, film ini masih layak untuk dinikmati hingga direkomendasikan. Nilai terbesarnya terletak pada komedi yang disuguhkan memang kocak abis. Meski di awal masih terbilang gak lucu-lucu amat, tetapi saat masuk ke pertengahan sampai ending cerita, begitu mengocok perut.
Terutama saat adegan di atas perahu. Ketika semuanya saling tuduh siapa yang sebenarnya hantu. Adegan tersebut menjadi adegan pamungkas yang menjadi andalan saya. Humor yang diberikan terlihat natural apa adanya. Tak perlu memberikan ekspresi berlebihan, cukup dengan permainan kata-kata saja sudah bikin ketawa. Apalagi ini didukung oleh gerak-gerak yang super lucu.
Meski dilabeli horor, film ini sama sekali tidak memberikan unsur horor. Secara keselurahan dari awal hingga akhir, suasana horor berubah menjadi komedi karena pengemasannya yang begitu pas. Sama sekali tidak ada adegan yang membuat penonton menutup mata atau telinga. Nikmati keseluruhan alur cerita, maka penonton mendapatkan suguhan yang sangat menghibur.
Di akhir cerita, penonton juga disuguhkan adegan romantis yang bikin melow. Akhir cerita yang cerdas untuk menutup film ini. Cukup abaikan hal-hal yang tidak masuk akal karena ini hanyalah film belaka. Cukup nikmati dan rasakan pesan yang ingin disampaikan lewat film ini.
Kembali menonton film Pee Mak, membuat saya kembali merasakan vibes film horor tahun 2013 yang begitu khas dari film Thailand. Seperti nostalgia. Apalagi melihat Mario Maurer yang terlihat sangat muda. Meski tidak menjadi film horor Thailand terbaik yang saya nonton, tetapi film Pee Mak memang selalu teringat dalam ingatan. Khususnya alur cerita yang menarik dengan komedi yang masuk untuk orang Indonesia.
Setelah menonton ini, saya semakin tidak sabar untuk menonton film remake-nya. Tentu saya berharap lebih karena akan menggunakan bahasa Indonesia. Komedi yang ditawarkan seharusnya lebih lucu berkali-kali lipat karena disesuaikan dengan selera komedi orang Indonesia. Semoga ekspektasi saya tidak ketinggian. Sampai bertemu nanti di bioskop!