Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Diselingkuhi? Bukan Kamu yang Salah, tapi Dia yang Tidak Bersyukur!

9 Agustus 2024   07:30 Diperbarui: 21 Agustus 2024   18:53 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi selingkuh, pasangan selingkuh. (Sumber: SHUTTERSTOCK/PROSTOCK-STUDIO via kompas.com) 

Ilustrasi selingkuh, pasangan selingkuh. (Sumber: SHUTTERSTOCK/PROSTOCK-STUDIO via kompas.com) 
Ilustrasi selingkuh, pasangan selingkuh. (Sumber: SHUTTERSTOCK/PROSTOCK-STUDIO via kompas.com) 

Berat sekali berada dalam fase tersebut. Kembali merasakan pengkhianatan atas kesempatan kedua dan kesempatan-kesempatan berikutnya yang sudah diberikan. Sedih dan menangis biasa terjadi. Kecewa berat tak dapat dihindari.

Selintas mungkin ada yang berpikir untuk kembali memaafkan. Namun bagaimana jika kembali terulang? Fase sakit hati akan terus menjadi sebuah kebiasaan rutin. Yang tentu rasanya begitu tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Rasa capek dan lelah akan pengkhianatan akan hadir. Tak mau kembali terluka. Tak mau kembali merasakan pengkhianatan.

Fase mempertanyakan sebab akibat adanya perselingkuhan pasti dilewati. Mencoba menerka-nerka mengapa pasangan memilih untuk berselingkuh daripada setia kepadanya. Daripada banyak menduga, lebih baik melontarkan langsung pertanyaan itu kepada pasangan yang berselingkuh.

Ilustrasi galau. (Sumber: Freepik.com via kompas.com) 
Ilustrasi galau. (Sumber: Freepik.com via kompas.com) 

Alasannya tentu beragam. Ada yang memberi alasan klise seperti khilaf, iseng saja, atau bahkan cuma untuk selingan semata. Ada juga yang menyalahkan si selingkuhan karena terus menggoda. 

Pastinya korban perselingkuhan turut geram sehingga menaruh amarah kepada si selingkuhan. Rasanya gemas dan geregetan ingin melabraknya. Namun perlu untuk disampaikan bahwa sekalipun ia menjadi penggoda, perselingkuhan tetap sebuah pilihan. Pasanganmu yang digoda bisa memilih untuk menolak godaan itu. Nyatanya, ia memilih untuk melanjutkan permainan api diantara keduanya.

Alasan yang lebih gila seseorang memutuskan berselingkuh adalah karena kekurangan yang dimiliki oleh pasangannya. Sehingga ia mencari orang lain yang memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh pasangannya. Misalnya lebih perhatian, lebih menarik secara fisik, atau bahkan lebih berduit sehingga dapat memberikan kontribusi lebih dalam memenuhi kebutuhannya.

Bukannya sadar diri dan lekas berkaca, si tukang selingkuh malah berusaha menyudutkan pasangan yang telah ia khianati. Berdalih bahwa perselingkuhan tidak akan terjadi jika pasangannya memenuhi apa yang ia mau.

Padahal sedari awal, sejak ia memutuskan untuk berkomitmen dalam sebuah hubungan, ia harus berkomitmen pula dengan segala sesuatunya. Termasuk menerima kekurangan pasangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun