Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Damsel", Bak Dongeng Anak-Anak

7 Agustus 2024   08:30 Diperbarui: 9 Agustus 2024   15:57 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Damsel (2024). (Sumber: John Wilson/Netflix)

Tiba-tiba saja Lady Bayford tidak menyetujui pernikahan putri tirinya itu. Ia pun menyampaikan penolakan tersebut kepada putrinya. Elodie dibuat ragu dengan penolakan itu. Meski begitu, ia tak bisa menghindari pernikahan yang akan di gelar esok hari. Pernikahan pun terjadi. Keduanya resmi menikah. 

Setelah menikah, Elodie dan Henry harus melakukan ritual kuno di pegunungan sebagai perayaan pernikahan mereka. Ritual tersebut sudah terjadi turun menurun. Elodie mengikuti ritual itu sampai akhir.

Namun ternyata, Henry mendorongnya ke dalam jurang. Di dalam jurang tersebut, tinggalah seekor naga yang siap menerkam tumbal yang diberikan oleh kerajaan Aurea. 

Ritual itu adalah sebuah perjanjian antara nenek moyang dengan naga tersebut. Di mana Aurea harus memberikan satu putri keturunan dari Aurea. Tak mau memberikan putri-putrinya, mereka menggelar pernikahan dengan siapa saja, lalu menyatukan darah korban dan sang pangeran sehingga korban tersebut sudah memiliki darah bangsawan Aurea. 

Elodie akhirnya tersadar bahwa ia adalah korban yang dijadikan tumbal. Namun dirinya tak menyerah begitu saja untuk dapat keluar dari terkaman naga yang mengamuk itu. Elodie mencari jalan keluar. Ia menemukan catatan yang ditulis oleh korban-korban lainnya pada dinding-dinding. Ia juga menemukan kerangka para korban.

Film Damsel (2024). (Sumber: John Wilson/Netflix)
Film Damsel (2024). (Sumber: John Wilson/Netflix)

Menonton film Damsel benar-benar seperti mendengarkan dongeng anak-anak. Menggambarkan kerajaan yang indah dan subur. Lalu putri dan pangeran yang cantik serta tampan. Namun ternyata berbeda dengan cerita dongeng pada umumnya. Yang di mana si pangeran juga memiliki hati baik dan jatuh cinta pada si putri sehingga menyelamatkan pujaan hatinya itu.

Pangeran Henry sama sekali tidak membantu Elodie untuk kabur. Ia mengikuti semua skenario yang dibuat oleh Ibunya. Meski terlihat dari raut wajahnya yang tidak tega dengan para korban. Sebelum mendorong Elodie ke jurang, ia juga sempat meminta maaf kepada Elodie. Pangeran Henry berada pada situasi yang sulit. Ia tidak bisa menolak dan tidak bisa kabur ke mana-mana.

Penonton dimanjakan dengan visual yang indah. Kerjaan yang megah, besar, dan indah. Pemandangan pegunungan yang asri, hijau, dan bikin betah menontonnya. Penulis termasuk yang jarang menonton film fantasi seperti ini. Membuat saya ingin berlama-lama menikmati sinematografi yang indah.

Sepanjang film ini kita akan mengikuti perjuangan Elodie untuk bertahan hidup dari kejaran naga. Millie yang berperan sebagai Elodie benar-benar menghidupkan karakter perempuan yang kuat. 

Tidak hanya modal cantik, Elodie adalah putri pemberani yang cerdas. Ia selalu berhasil mengindari kejaran naga. Ia juga berhasil mengelabui bahkan memengaruhi sang naga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun