Film ini menceritakan tentang seorang putri cantik bernama Elodie yang diperankan oleh Millie Bobby Brown. Elodie adalah putri Lord Bayford yang diperankan oleh Ray Winstone. Lord Bayford memimpin sebuah daerah yang gersang dengan tanah yang tidak subur. Membuat dirinya kesulitan untuk memberikan kesejahteran dan kemakmuran bagi rakyatnya.
Sang Raja memiliki dua putri cantik. Namun sayang, kedua putrinya harus kehilangan Ibunya. Sang Raja menikah dengan Lady Bayford yang diperankan oleh Angela Basset. Memiliki predikat Ibu Tiri, kedua putrtinya tidak terlalu menyukai ibu tirinya itu. Tampilannya terlalu mencolok dan kerap mengatur anak tirinya.
Suatu hari, Raja mendapatkan surat lamaran dari kerajaan Aurea. Ratu Isabelle yang diperankan oleh Robin Wright adalah pemimpin kerajaan Aurea dan hendak menjodohkan putranya dengan Elodie. Mulanya Elodie tidak suka dengan perjodohan itu. Ia memiliki kekhawatiran untuk menikah dengan pria yang sama sekali tidak ia kenal. Ia juga tak pernah keluar dari daerahnya, membuat dirinya banyak ketakutan dengan suasana yang baru.
Kekhawatiran itu harus ia padamkan demi kesejahteraan rakyatnya. Sang Ayah membujuk anaknya untuk mau menerima lamaran dari Ratu untuk menikah dengan Pangeran Henry yang diperankan oleh Nick Robinson. Alasannya adalah untuk dapat bekerjasama dengan kerajaan Aurea sehingga rakyatnya tak kesusahan lagi. Atas saran ayahnya, Elodie akhirnya menerima lamaran itu.
Pertemuan pertama Elodie dengan Pangeran Henry begitu manis. Keduanya mudah akrab dan terlihat jatuh hati. Apalagi ketika Pangeran Henry tidak menyangkan bahwa Elodie dapat menunggang kuda dengan baik.
Tiba-tiba saja Lady Bayford tidak menyetujui pernikahan putri tirinya itu. Ia pun menyampaikan penolakan tersebut kepada putrinya. Elodie dibuat ragu dengan penolakan itu. Meski begitu, ia tak bisa menghindari pernikahan yang akan di gelar esok hari. Pernikahan pun terjadi. Keduanya resmi menikah.Â
Setelah menikah, Elodie dan Henry harus melakukan ritual kuno di pegunungan sebagai perayaan pernikahan mereka. Ritual tersebut sudah terjadi turun menurun. Elodie mengikuti ritual itu sampai akhir.
Namun ternyata, Henry mendorongnya ke dalam jurang. Di dalam jurang tersebut, tinggalah seekor naga yang siap menerkam tumbal yang diberikan oleh kerajaan Aurea. Ritual itu adalah sebuah perjanjian antara nenek moyang dengan naga tersebut. Di mana Aurea harus memberikan satu putri keturunan dari Aurea. Tak mau memberikan putri-putrinya, mereka menggelar pernikahan dengan siapa saja, lalu menyatukan darah korban dan sang pangeran sehingga korban tersebut sudah memiliki darah bangsawan Aurea.Â
Elodie akhirnya tersadar bahwa ia adalah korban yang dijadikan tumbal. Namun dirinya tak menyerah begitu saja untuk dapat keluar dari terkaman naga yang mengamuk itu. Elodie mencari jalan keluar. Ia menemukan catatan yang ditulis oleh korban-korban lainnya pada dinding-dinding. Ia juga menemukan kerangka para korban.
