Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Wonderland", Kisah Pilu Para Pengguna AI

6 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 6 Agustus 2024   07:07 1718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Wonderland (2024). (Sumber: Netflix)

Ketiga ada kisah para pengawas Wonderland. Mereka adalah Soe Hae Ri yang diperankan oleh Jung Yu Mi dan Kim Hyun Soo yang diperankan oleh Choi Woo Shik. Keduanya menghabiskan waktu untuk bekerja di Wonderland. Menjadi saksi perjalanan para penggunan AI.

Soe Hae Ri dan Kim Hyun Soo tidak hanya menangangi satu atau dua pelanggan saja. Mereka menangani banyak pelanggan dengan cerita yang berbeda-beda. Misalnya saja seorang nenek pikun yang terhubung dengan cucu kesayangannya secara virtual. Watak sang cucu secara virtual sangat menyebalkan. Kerap meminta barang-barang mewah pada neneknya yang hanya seorang pedagang makanan Korea.

Pada saat bekerja, mereka kerap mengalami masalah. Mendapatkan masalah sistem di luar nalar mereka. Seorang orang-orang yang terdapat pada virual memiliki power untuk mengendalikan sistem dan ingin terhubung secara langsung dengan orang-orang yang mereka sayangi. Namun sayang, mereka hanya sistem berbasis AI. Di dunia nyata, mereka sudah tiada.

Di tengah-tengah menjalani pekerjaannya, Kim Hyun Soo juga bertemu dengan Ayah kandungnya yang sedari kecil tak pernah ia kenal. Namun sayang, ketika ia menyadari bahwa itu adalah Ayah kandungnya, sang Ayah sudah pulang. Meski begitu, Kim Hyun Soo dapat terhubung secara virtual karena sebelum meninggal sang Ayah memang menyiapkan dirinya dalam bentuk virtual untuk orang-orang yang ia sayangi.

Film Wonderland (2024). (Sumber: Netflix)
Film Wonderland (2024). (Sumber: Netflix)

Meski film Wonderland banyak mendapatkan kritikan karena terasa hambar saat ditonton, entang mengapa saya justru menyukainya. Penyajian banyaknya kisah yang berbeda-beda, membuat film ini terasa hidup dan tersampaikan detail. Bahwa banyak orang yang memutuskan menggunakan AI dengan tujuan yang berbeda-beda.

Kisah-kisahnya pun menarik. Yang pada akhirnya para pengguna tersadar bahwa AI hanya membawa kepedihan bagi orang-orang yang masih hidup. Mereka sadar bahwa yang setiap hari mereka temui secara virtual hanyalah teknologi berbasis AI. Hanya kesemuan yang mereka dapatkan.

Namun di satu sisi, ada yang bisa terus hidup dengan modal itu. Memiliki semangat untuk melanjutkan hidup. Bahkan membayar waktu yang dulu pernah terbuang secara percuma ketika seseorang yang terkasih masih ada.

Sekilas memang film Wonderland memiliki kisah yang hampir serupa dengan film Ketika Berhenti di Sini. Sama-sama tentang sosok virtual yang sudah tiada menemani kehidupan sehari-hari. Sampai akhirnya tersadar bahwa AI bukanlah sebuah solusi. Hanya membawa kepedihan dan kesedihan yang semakin berkepanjangan.

Menonton keduanya membuat saya menjadi bangga terhadap perkembangan film Indonesia. Ternyata Indonesia juga sudah memiliki film bertema serupa yang bahkan lebih dahulu rilis. Jika dibandingkan, tak kalah dari film Korea ini. Perbedaannya terletak pada kisahnya yang hanya fokus pada satu cerita saja. 

Untuk kamu yang tertarik untuk menonton film bertema AI, dapat langsung menyaksikan film Wonderland di Netflix. Filmnya memanjakan mata dengan berbagai teknologi yang membuat kamu keheranan. Luar biasa. Seperti benar-benar nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun