Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Yuk, Ajari Anak Berbagi!

24 Juli 2024   07:00 Diperbarui: 24 Juli 2024   07:01 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, melihat betapa pentingnya dan banyak manfaatnya dari karakter mau berbagi, orangtua bisa memulai dari sekarang untuk menumbuhkan karakter ini. Harapannya tentu karakter ini akan tertanam sampai ia dewasa. Sampai dirinya menjalani hidupnya sendiri bahkan melanjutkan karakter baik ini ke generasi selanjutnya. Terus seperti itu, berulang.

Hal pertama yang perlu dilakukan oleh orangtua adalah mengenalkan tentang konsep berbagi kepada anak. Berilah pemahaman kepada si kecil tentang alasan mengapa ia harus berbagi kepada orang lain. Jelaskan dengan kalimat sederhana terkait manfaat-manfaat dari berbagi. 

Pada proses pengenalan ini, anak mungkin akan mengajukan banyak pertanyaan. Apalagi saat dia merasa tidak adil karena harus memberikan apa yang sukai kepada orang lain. Untuk itu, orangtua harus sabar dalam menyikapi tanggapan anak. Jawablah dengan kalimat-kalimat yang mudah untuk dicerna olehnya. Tidak perlu berbelit-belit atau bahkan malah membuat anak semakin kesal.

Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 

Setelah memberikan pemahaman, orangtua dapat memberikan contoh berbagi itu seperti apa. Tunjukkan bahwa kegiatan berbagi sangatlah menyenangkan. Membuat hati tentram, damai, dan terasa indah dijalankan.

Orangtua dapat mulai mengarahkan berbagi ketika anak sedang bermain dengan temannya. Misalnya ketika anak mewarnai bersama temannya. Mintalah si kecil dengan temannya saling meminjamkan alat mewarnai. Menunjukkan betapa indahnya saling berbagi. Bukannya merugi, justru karena berbagi menjadi saling melengkapi. Si kecil tidak memiliki pensil warna biru, maka ia dipinjamkan oleh temannya pensil warna biru. Sedangkan temannya tidak memiliki pensil warna merah, maka si kecil dapat meminjamkan pensil warna merah.

Buatlah suasana saling berbagi di dalam rumah. Apa yang sering dilihat oleh anak, apalagi dari orang terdekat, akan mudah ditiru olehnya. Misalnya Ayah pulang ke rumah membawa oleh-oleh berupa snack ringan. Ayah memnaggil semua anggota keluarga, mulai dari Ibu dan anak-anaknya. Lalu membagikan snack tersebut. Gambaran sederhana itu membuat si kecil merasa bahwa jika dia memiliki rezeki, maka orang terdekat juga turut menerima rezeki itu.

Jika anak sudah mulai mempraktikkan berbagi, maka orangtua sangat perlu untuk memberinya apresiasi. Berikan pujian kepada anak yang sudah mau berbagi. Dengan memberinya kalimat-kalimat positif termasuk rasa bangga sebagai orangtua karena si kecil memiliki hati yang baik dengan mau berbagi. Jangan lupa juga untuk menunjukkan rasa kasih sayang kepada si kecil. Dengan apresiasi ini, si kecil semakin yakin bahwa yang ia lakukan adalah benar sehingga ia tak segan untuk melakukannya lagi.

Terakhir, ubah bentuk perayaan dengan berbagi. Misalnya merayakan ulang tahun si kecil. Daripada mengadakan pesta ulang tahun, lebih baik lagi mengajari anak dengan berbagi kepada orang yang membutuhkan. Libatkan langsung si kecil pada kegiatan ini. Dengan begitu, si kecil memiliki pemahaman bahwa bentuk perayaan itu tidak dilakukan dengan foya-foya, justru dengan berbagi sebagai bentuk syukur atas bertambahnya usia. 

Misalnya dengan mengajak si kecil berbagi makanan kepada orang-orang yang membutuhkan di jalanan. Libatkan si kecil sejak awal. Mulai dari perencenaan sampai makanan dibagikan kepada orang lain. Mulai dari menyiapkan makanannya, sampai makanan tersebut sampai pada tangan penerimanya. 

Buatlah suasana yang menyenangkan. Berilah kesan baik dan positif bahwa berbagi sangatlah indah dan sama sekali tidak membuat pemberinya merugi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun