Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Yuk, Ajari Anak Berbagi!

24 Juli 2024   07:00 Diperbarui: 24 Juli 2024   07:01 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 

Memang sulit rasanya menghadapi anak yang sedang berada pada fase tidak mau untuk berbagi. Apalagi berbagi untuk hal-hal yang sangat ia sukai. Misalnya mainan kesayangannya, atau makanan favoritnya. Jangankan kepada teman seusianya, kepada kakak atau adiknya sendiri saja kadang si kecil enggan untuk berbagi.

Mungkin ada orangtua yang abai terhadap sikap anak yang tidak mau berbagi. Berdalih bahwa "namanya juga anak kecil." 

Hm, kalau sampai hingga dewasa ia tidak mau berbagi, bagaimana jadinya? Bukannya apa yang ditanamkan sejak kecil adalah pondasi untuk membentuk karakternya di masa depan?

Anak yang mau berbagi akan lebih disenangi oleh teman-temannya. Membuat dirinya mudah diterima dalam lingkungan pertemanan. Lain halnya dengan anak yang sedari kecil saja sudah diberi label oleh teman-temannya bahwa ia pelit. Besar kemungkinan ia tidak disenangi bahkan sampai diajuhi oleh teman-temannya.

Selain itu, karakter anak yang mau berbagi menunjukkan rasa empati yang mulai dipupuk sejak dini. Rasa empati sangat perlu untuk dibangun sejak dini. Anak akan mau memahami lingkungan dan perasaan orang lain. Rasa peduli turut hadir pada dirinya. Ditunjukkan dengan memahami kesulitan yang dialami oleh temannya, mau mendengarkan pendapat atau cerita temannya, bahkan mencoba untuk membantu temannya.

Si kecil akan mudah berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Tanpa sadar karakter anak yang mau berbagi dan tinggi empati, akan menciptakan kerukunan di lingkungannya. Hidup rukun dan harmonis dengan lingkungannya berkat kemauannya untuk berbagi, peduli, dan memiliki empati.

Yang terpenting adalah, dengan menumbuhkan karakter mau berbagi sama dengan mengajarkan anak untuk hidup dengan penuh syukur. Anak yang bersyukur tak pernah ragu untuk berbagi dengan orang lain. Ia tak segan untuk memberikan apa yang ia miliki agar orang lain merasakan apa yang ia rasakan. Termasuk sebagai ucapan terima kasih atas segala yang ia miliki.

Mengajari anak untuk mau berbagi harus di usia yang tepat. Jangan sampai orangtua mengajarinya terlalu dini atau bahkan saat anak sudah sulit untuk diatur lagi. 

Ilutsrasi. (Sumber: todaysparent.com via kompas.com) 
Ilutsrasi. (Sumber: todaysparent.com via kompas.com) 

Rentang usia yang tepat untuk mengenalkan anak tentang berbagi adalah ketika anak berusia 3 sampai 5 tahun. Pada usia tersebut, anak sudah bisa bermain dengan teman seusianya. Anak juga sedang ada dalam fase meniru apa yang ia lihat secara langsung. Usia ini bisa dimanfaatkan oleh orangtua untuk menunjukkan sikap-sikap positif agar anak mau meniru. Misalnya dengan mau berbagi kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun