Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Sulit Membiasakan Si Kecil Tidur Siang? Kenali Tipsnya!

21 Juli 2024   07:30 Diperbarui: 21 Juli 2024   07:33 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu dan anak-anaknya beraktivitas di kasur. (Sumber: DOK.Pexels/Ketut Subiyanto via kompas.com) 

Sering kali orangtua meminta anak untuk tidur siang. Namun masih banyak yang tidak mengetahui manfaat dari tidur siang bagi si kecil. Adapula yang mengajak anak tidur siang karena lelah menjaganya yang tidak bisa diam kesana-kesini.

Sebelum mengajak si kecil tidur siang, kita harus tahu terlebih dahulu manfaat dari tidur siang. Ternyata, makanan yang bergizi beserta asupan mineral yang sehat, tidak cukup untuk tumbuh kemabang anak. Si kecil juga membutuhkan porsi istirahat yang cukup agar bugar sehingga tidak menghambat perkembangannya.

Tidak hanya untuk mengistirahatkan tubuh saja, ternyata memang tidur siang memberikan manfaat untuk tumbuh kembang anak lebih pesat. Durasi tidur siang dapat disesuaikan dengan usia si kecil. 

Dikutip dalam websiter resmi Kementerian Kesehatan, jumlah tidur anak yang dibutuhkan itu bervariasi. Bayi usia 4 sampai 12 bulan, harus tidur selama 12 hingga 16 jam termasuk tidur siang dan malam. Sedangkan anak usia 1 sampai 2 tahun, harus tidur selama 11 hingga 14 jam termasuk tidur siang dan malam. Anak usia 3 sampai 5 tahun, harus tidur 10-13 jam termasuk tidur siang dan malam. Anak usia 6 sampai 12 tahun, harus tidur 9 sampai 12 jam. Terakhir, untuk remaja berusias 12 sampai 18 tahun, harus tidur 8 hingga 10 jam.

Ketentuan tersebut beserta manfaat dari tidur siang menjadi acuan orangtua dalam menerapkan pola tidur pada anak. Yang paling sulit adalah mengajak anak tidur siang. Terutama anak yang sedang aktifnya berlari dan bermain. Pada fase tersebut, anak memiliki rasa antusias pada banyak hal. Membuat anak tidak mengenal lelah. Ia akan mau berhenti bergerak jika sudah sangat merasa lelah dan kehabisan energi.

Dasar utamanya adalah terletak pada membiasakan pola tidur siang. Jika pola tidur siang sudah terbentuk, tubuh si kecil akan terbiasa dengan keadaan tersebut. Mau tidak mau, tubuhnya akan meminta beristirahat karena sudah terbiasa dengan pola yang ada.

Tentunya hal yang sulit untuk membangun pola tidur siang bagi si kecil. Si kecil yang begitu aktif, ditambahkan lagi faktor-faktor lainnya yang sulit untuk dikendalikan.

Meski begitu, bukan berarti kita berdiam diri saja dan mengikuti kemauan si keci. Orangtua harus beperan dalam membentuk pola tidur siang yang tepat dan cukup. Tidak kekurangan, tidak pula berlebihan.

Mengajak anak bermain di luar. (Sumber: KOMPAS.com/M LUKMAN PABRIYANTO) 
Mengajak anak bermain di luar. (Sumber: KOMPAS.com/M LUKMAN PABRIYANTO) 

Pertama, orangtua dapat mengajak anak melakukan banyak aktivitas di pagi. Biasakan si kecil memiliki jadwal aktivitas yang konsisten. Mulai dari bangung tidur sampai terlelap di malam hari. Dengan begitu, tubuh si kecil dapat menyesuaikan dan secara perlahan mengikuti ritme yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun