Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Sulit Membiasakan Si Kecil Tidur Siang? Kenali Tipsnya!

21 Juli 2024   07:30 Diperbarui: 21 Juli 2024   14:17 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak tidur. (Sumber: shutterstock/Anatoliy Karlyuk via kompas.com) 

Sering kali orangtua meminta anak untuk tidur siang. Namun masih banyak yang tidak mengetahui manfaat dari tidur siang bagi si kecil. Adapula yang mengajak anak tidur siang karena lelah menjaganya yang tidak bisa diam kesana-kesini.

Sebelum mengajak si kecil tidur siang, kita harus tahu terlebih dahulu manfaat dari tidur siang. Ternyata, makanan yang bergizi beserta asupan mineral yang sehat, tidak cukup untuk tumbuh kemabang anak. Si kecil juga membutuhkan porsi istirahat yang cukup agar bugar sehingga tidak menghambat perkembangannya.

Tidak hanya untuk mengistirahatkan tubuh saja, ternyata memang tidur siang memberikan manfaat untuk tumbuh kembang anak lebih pesat. Durasi tidur siang dapat disesuaikan dengan usia si kecil. 

Dikutip dalam websiter resmi Kementerian Kesehatan, jumlah tidur anak yang dibutuhkan itu bervariasi. Bayi usia 4 sampai 12 bulan, harus tidur selama 12 hingga 16 jam termasuk tidur siang dan malam. Sedangkan anak usia 1 sampai 2 tahun, harus tidur selama 11 hingga 14 jam termasuk tidur siang dan malam. Anak usia 3 sampai 5 tahun, harus tidur 10-13 jam termasuk tidur siang dan malam. Anak usia 6 sampai 12 tahun, harus tidur 9 sampai 12 jam. Terakhir, untuk remaja berusias 12 sampai 18 tahun, harus tidur 8 hingga 10 jam.

Ketentuan tersebut beserta manfaat dari tidur siang menjadi acuan orangtua dalam menerapkan pola tidur pada anak. Yang paling sulit adalah mengajak anak tidur siang. Terutama anak yang sedang aktifnya berlari dan bermain. Pada fase tersebut, anak memiliki rasa antusias pada banyak hal. Membuat anak tidak mengenal lelah. Ia akan mau berhenti bergerak jika sudah sangat merasa lelah dan kehabisan energi.

Dasar utamanya adalah terletak pada membiasakan pola tidur siang. Jika pola tidur siang sudah terbentuk, tubuh si kecil akan terbiasa dengan keadaan tersebut. Mau tidak mau, tubuhnya akan meminta beristirahat karena sudah terbiasa dengan pola yang ada.

Tentunya hal yang sulit untuk membangun pola tidur siang bagi si kecil. Si kecil yang begitu aktif, ditambahkan lagi faktor-faktor lainnya yang sulit untuk dikendalikan.

Meski begitu, bukan berarti kita berdiam diri saja dan mengikuti kemauan si keci. Orangtua harus beperan dalam membentuk pola tidur siang yang tepat dan cukup. Tidak kekurangan, tidak pula berlebihan.

Mengajak anak bermain di luar. (Sumber: KOMPAS.com/M LUKMAN PABRIYANTO) 
Mengajak anak bermain di luar. (Sumber: KOMPAS.com/M LUKMAN PABRIYANTO) 

Pertama, orangtua dapat mengajak anak melakukan banyak aktivitas di pagi. Biasakan si kecil memiliki jadwal aktivitas yang konsisten. Mulai dari bangung tidur sampai terlelap di malam hari. Dengan begitu, tubuh si kecil dapat menyesuaikan dan secara perlahan mengikuti ritme yang ada.

Setelah bangun tidur, jangan sampai malas untuk menemani anak beraktivitas. Berdiam diri di atas kasur membuat anak jenuh dan rewel. Apalagi hanya menonton tv atau vidoe di ponsel saja.

Ajak anak beraktivitas di pagi. Mulai dari mandi, lalu sarapan di luar rumah sambil jalan-jalan pagi. Setelah itu, temani si kecil bermain yang mengeluarkan cukup energi. Misalnya menemani si kecil memainkan mainannya atau bahkan mengajaknya bermain di teras rumah.

Banyaknya aktivitas, membuat si kecil mudah merasa lelah di siang hari. Dengan begitu, si kecil mudah untuk terlalap di siang hari. Tanpa ada drama memaksa anak untuk tidur siang.

Ilustrasi Ayah dan Bunda sedang bermain bersama anaknya. (Sumber: Tirachardz via kompas.com) 
Ilustrasi Ayah dan Bunda sedang bermain bersama anaknya. (Sumber: Tirachardz via kompas.com) 

Setelah melakukan banyak aktivitas di pagi hari, ajak anak beraktivitas di kasur tempat tidurnya. Hal tersebut sebagai penanda untuk waktunya beristirahat. Misalnya bisa dimulai dengan membacakan dongeng atau bercerita apa saja yang disukai si kecil.

Jangan lupa untuk membuat suasana tidur yang nyaman. Mulai dari tempat tidur yang nyaman, ruangan tidur yang nyaman, sampai suasana sekitar yang mendukung suasana tidur. Misalnya meredupkan lampu agar anak mudah untuk tertelap. Menutup pintu agar tidak terdengar suasana bising dari luar. Bahkan bisa juga menggantikan baju anak menggunakan piama tidur sebagai penanda waktunya untuk tidur siang.

Setelah pola tersebut terbentuk, jangan lupa untuk membuat jadwal keseharian anak yang konsisten. Dengan begitu, tubuh anak akan beradaptasi dengan sendirinya pada jadwal yang biasa ia lakoni berulang setiap hari. Jika anak sudah terbiasa dengan jadwal yang konsisten, maka tidak sulit untuk membuatnya memiliki aktivitas yang terarah. Orangtua juga anak senang dan lebih ringan dalam mengasuh si kecil.

Memang sangat sulit untuk dapat menerapkan ini semua. Melihat kondisi si kecil yang dengan mudah berubah suasana hati. Pada awal penerapan pola ini, pasti sangat sulit membuat anak menuruti permintaan kita sebagai orangtua. Maka dari itu, kunci terbesarnya adalah kesabaran dari orangtua. Kesabaran yang dibalut dengan perilaku dan tutur kata yang lembut. 

Tantangan terbesar terletak pada diujinya kesabaran orangtua pada tanggapan anak yang tidak mau mengikuti arahan orangtuanya. Jangan sampai terbawa emosi dan membuat anak terpaksa melakukan pola hidup yang ingin diterapkan. Justru malah akan membuat anak melakukan sesuatu hanya karena merasa takut dimarahi.

Biasakan untuk memberikan penjelasan kepada anak mengapa ia harus tidur siang dan mengapa ia harus melakukan aktivitas-aktivitas lainnya. Dengan begitu, si kecil tidak hanya sekadar disuruh saja, tetapi ia juga perlahan paham betapa sayangnya kedua orangtuanya sehingga mengarahkan pada hal-hal baik untuknya.

Ilustrasi ibu dan anak-anaknya beraktivitas di kasur. (Sumber: DOK.Pexels/Ketut Subiyanto via kompas.com) 
Ilustrasi ibu dan anak-anaknya beraktivitas di kasur. (Sumber: DOK.Pexels/Ketut Subiyanto via kompas.com) 

Terakhir, pada saat menjelang tidur siang, biasakan untuk menemani si kecil. Pastikan bahwa tidur siang memang agenda wajib yang bermanfaat sehingga orangtua juga melakukan hal yang serupa. Kebanyakan dari kita adalah sekadar menyuruh anak tidur siang, sedangkan orangtua malah sibuk rebahan sambil memainkan ponselnya. Berikan contoh yang baik kepada anak. Bila perlu, orangtua dapat pura-pura merasa ngantuk sehingga mengajak si kecil tidur siang. Setelah anak terlihat terlelap, orangtua dapat melanjutkan aktivitas lainnya sambil mengawasi si kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun