Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film Beast, Aksi Melawan Singa yang Mengerikan

18 Juli 2024   18:15 Diperbarui: 23 Juli 2024   20:29 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Beast. (Sumber: idseducation.com)

Setelah menonton film tentang hiu yang berjudul Under Paris, saya kembali tertarik untuk menonton film tentang hewan yang mengancam kehidupan manusia. Tentunya setelah menonton, saya akan menuliskan reviewnya di Kompasina. Seperti sebelumnya, saya sudah menuliskan Review Film Under Paris yang minggu lalu dijadikan headline.

Ternyata, ada satu film tentang hewan buas yang sedang berada dalam deretan teratas dalam Netflix. Tak mau ketinggalan, saya tentu langsung menontonnya. Meski ternyata film  itu sudah rilis sejak tahun 2022.

Berbeda dengan sebelumya, film Beast menceritakan singa yang mengamuk dan mengancam manusia tanpa pandang bulu. Tentu film Beast dan film Under Paris tidak bisa dibandingkan karena keduanya menawarkan cerita hewan yang berbeda. 

Beast disutradarai oleh Baltasar Kormakur. Sebelumnya juga Baltasar Kormakur menyutradarai film bertema survival lainnya, yaitu Adrift pada tahun 2018. 

Film Beast didominasi oleh para pemeran dari Afrika selatan. Seperti pemeran utama, yaitu Idris Elba. Selain Elba, film ini juga dimeriahkan Sharlto Copley, Iyana Halley, dan Leah Sava Jeffries. Halley dan Jeffries berperan sebagai anak-anaknya Elba dalam film Beast.

Bertema survival thriller, film Beast menawarkan sensasi menegangkan. Tentunya harus didukung oleh animasi dan efek singa yang terlihat nyata. Jika gagal menampilkan singa, maka sudah dipastikan kengerian tak akan didapatkan oleh penonton. Lalu, bagaimana kualitas penggambaran singa dalam film Beast? 

Sebelum menjawab pertanyaan itu, simak terlebih dahulu sinopsis film Beast berikut ini!

Film Beast. (Sumber: tix.id)
Film Beast. (Sumber: tix.id)

Film Beast mengisahkan tentang seorang dokter yang baru saja kehilangan isrtinya. Dokter tersebut bernama Nate yang diperankan oleh Idris Elba. Dari pernikahan dengan sang istri, Nate memiliki dua orang putri. Bernama Meredith dan Norah. Meredith diperankan oleh Iyana Halley. Sedangkan Norah diperankan oleh Leah Sava Jeffries. 

Nate membawa kedua anaknya berlibur ke Afrika Selatan. Mereka berkunjung ke desa mendiang istrinya. Sekaligus tempat pertama Nate dan istrinya bertemu.

Sesampaiannya di sana, Nate menemui Martin Battles yang diperankan oleh Sharlto Copey. Martin adalah teman lama Nate yang merupakan ahli biologi dan mengelola cagar alam. Nate dan kedua putrinya tinggal di kediaman Martin. 

Tentunya liburan kali ini harus mengesankan kedua putri Nate. Mereka berkunjung ke desa Ibunya dengan membawa kamera yang siap mengabadikan momentum kala itu. Apalagi sinyal di sana juga buruk, membuat keduanya sulit berkomunikasi dengan ponsel mereka.

Nate dan Martin membawa Meredith dan Norah untuk berkeliling. Sambil mengendarai mobil, Martin mengajak mereka melihat-lihat binatang yang bekeliaran dari jarak yang tidak terlalu dekat. Tentunya Meredith dan Norah sangat antusias. Mereka berhasil memotret hewan yang melintas, seperti jerapah.

Martin yang terlihat seperti pawang semua binatang dan tahu betul seluk beluk tempat tersebut, membawa Nate dan anak-anaknya pada area kawasan singa. Nate dan kedua putrinya hanya melihat dari kejauhan. Sedangkan Martin berpelukan dengan salah satu singa yang ternyata dipeliharanya dengan baik sejak kecil.

Pada saat berkeliling, mereka hendak mampir pada desa terdekat. Namun ternyata penduduk desa setempat tewas dicabik-cabik oleh seekor hewan misterius. 

Melihat bekas cabikan dan jejak hewan misterius tersebut, Martin mengira bahwa itu adalah perbuatan singa. Tersadar bahwa tempat saat ini tidak aman, mereka pun segera kembali menuju arah pulang. Berupaya untuk melaporkan kejadian tersebut dengan sinyal radio yang sulit dijangkau.

Naas, di tengah-tengah perjalan pulang. mereka diserang oleh seekor singa jantan secara brutal. Singa tersebut bukanlah kawanan singa yang dikenal oleh Martin. Tentu Martin tidak bisa menjadi pawang untuk membuat singa itu jinak. Dari tatapan matanya saja, Singa tersebut seolah memangsa siapa yang yang ia temui. 

Pilihan mereka hanya dua, bertahan hidup atau menjadi santapan lezat singa haus darah tersebut. Tidak dengan Nate yang merupakan seorang Ayah. Ia berupaya untuk menyelamatkan kedua putrinya dari serangan singat tersebut dibandingkan harus berserah diri. Segala upaya ia lakukan meski sebenarnya tanpa adanya keterampilan melawan binatang buas. 

Film Beast. (Sumber: Dafunda via tix.id)
Film Beast. (Sumber: Dafunda via tix.id)

Menonton film Beast harus menyiapkan jantung yang terus dibuat tegang sampai akhir. Bukan hanya karena alur cerita yang menegangkan, dilengkapi juga dengan sinematografi yang mendukung. Sinematografi besutan Philippe Rousselot juga menjadi kelebihan dari film ini. 

Sinematografi yang ditampilkan, membuat penonton merasa sedang jalan-jalan di Afrika Selatan. Terlihat seperti nyata dan masuk pada film tersebut. Permainan kameranya juga membuat suasana bertambah tegang berkali-kali lipat.

Lebih fantastis lagi karena beberapa adegannya menerapkan long take. Efek yang diberikan juga luar biasa berkualitas. Patut untuk diacungi jempol. Penonton dapat merasa kengerian dan ketegangan yang dialami oleh para tokoh.

CGI singanya juga terlihat nyata dan meyakinkan. Singa yang ditampilkan, nampak beringas sekaligus gagah pada saat yang bersamaan. Benar-benar terlihat menawan sekaligus bikin ngeri menontonnya.

Dalam film Beast, Elba tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjadi peran utama yang paling dominan. Elba berhasil menyampaikan emosi yang perlu disampaikan agar drama yang terjadi antara bapak dan anaknya tersampaikan dengan baik. Elba juga terlihat berani dan meyakinkan saat melawan singa. Seolah ingin menyampaikan bahwa apapun akan dilakukan demi melindungi anak-anaknya. Sekalipun mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Film Beast. (Sumber: idseducation.com)
Film Beast. (Sumber: idseducation.com)

Film Beast tidak hanya memberikan unsur ketegangan dengan genre survival thriller, tetapi juga memberikan bumbu drama keluarga antara Ayah dan anaknya. Chemistry yang dibangun antara Elba dan kedua putrinya dalam film Beast juga terlihat sukses bikin geregetan.

Di tengah-tengah ketegangan, penonton semakin dibuat geregetan oleh kedua putri Nate yang terlihat menyebalkan dan sangat egois. Mereka juga cenderung tak mau nurut atau dengan kata lain sangat sulit untuk diatur.

Misalnya saja ketika Ayahnya meminta kedua putrinya untuk tetap berdiam diri di mobil. Pada nyatanya, salah satu dari mereka malah keluar dari mobil. Seolah ingin jadi pahlawan dan sama sekali tidak takut dengan keberadaan singa buas itu.

Sebenarnya penggambaran itu tidak tanpa alasan. Nate memiliki hubungan yang kurang akur dengan kedua anaknya, khususnya kepada Mare. Mare merasa sakit hati dengan ayahnya sehingga bertingkah menyebalkan dan egois sepanjang film.

Namnya juga film, ada saja hal yang tidak masuk akal bahkan di luar nalar manusia. Apalagi mengingat film ini tentang melawan hewan buas. Jika memang hal itu terjadi, seperti sangat sulit untuk bisa bebas dari terkaman atau ancaman singa buas. Jangankan berbipikir jernih untuk lolos dalam peristiwa tersebut, hanya bisa berdiam diri menunggu keajaiban.

Salah satu hal paling tidak masuk akal adalah pertarungan terakhir Nate dengan si singa. Pergulatannya terlihat begitu mengerikan. Anehnya, Nate sampai akhir bisa berdiri tegak meski luka-luka disekujur tubuhnya. Cakaran dan gigitan dari sang singa serasa numpang lewat saja. Seolah Nate adalah orang kebal yang diterkam habis-habisan oleh singa buat, tetapi bisa selamat dari peristiwa itu.

Meski ada saja yang bikin bingung karena tidak masuk akal, yang terpenting adalah pesan yang ingin disampaikan pada film ini. Pada intinya, film Beast ingin memberikan pesan penting tentang pelestarian hewan. 

Singa dan hewan lainnya di dalam hutan memanglah liar dan buas, tetapi bukan berarti kita sebagai manusia menjadi seenaknya untuk memperlakukan mereka dan habitatnya. 

Seperti yang kita tahu tentang pemburu gelap yang sampai detik ini masih sulit ditangani di dunia. Membuat hawan langka mudah punah dan menganggu keseimbangan ekosistem. Memberikan dampak negatif pada hewan-hewan tersebut.

Seperti singa yang diceritakan dalm film Beast. Ia berhasil selamat dari pembantaian yang dilakukan para pemburu gelap pada kawanannya. Bukan sembunyi karena merasa takut dan terancam, singa tersebut melakukan perlawanan kepada manusia. Membalaskan dendamnya pada siapa saja yang ia temui.

Film Beast. (Sumber: idseducation.com)
Film Beast. (Sumber: idseducation.com)

Untuk kamu yang tertarik menonton film Beast, bisa langsung menontonnya pada Netflix. Jangan sampai ketinggalan! Apalagi film Beast masih berada pada urutan teratas yang banyak ditonton pada Netflix. Selamat menyaksikan dan merasakan ketegangannya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun