Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Bernadya Gak Pernah Gagal Bikin Melow Seharian!

15 Juli 2024   19:00 Diperbarui: 15 Juli 2024   19:13 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bernadya, "Apa Mungkin?". (Sumber: YouTube Bernadya Vevo)

Setelah mengulas lagu Sal Priadi "Gala Bunga Matahari" yang ternyata banyak menarik perhatian pembaca, tidak ada salahnya untuk kembali membuat artikel tentang lagu-lagu musisi Indonesia. Berharap artikel di Kompasiana ini bisa menjadi salah satu rekomendasi lagu yang menemani pembaca di sela-sela aktivitasnya.

Kali ini bukan lagi tentang musisi Sal Priadi. Tetapi musisi perempuan Indonesia yang lagunya gak pernah gagal! Ya, maksudnya tidak pernah gagal bikin melow seharian. Istilah kerennya bikin galau seharian.

Sebuah konten bermunculan di media sosial. Tentang musisi perempuan bernama Bernadya yang konon katanya bikin terbawa suasana dengan isi lagu meskipun sedang tidak berada dalam fase itu.

Pernyataan ini tidak hanya berdasarkan warganet satu atau dua orang saja. Bisa diliahat di media sosial yang ramai memberikan pernyataan yang serupa.

Apakah memang benar seperti itu?

Sebelum berkenalan dengan karya-karya dari Bernadya. Sejanak kita berkenalan dulu dengan musisi cantik ini. Mengintip profil singkatnya yang didapatkan pada mesin pencarian google.

Pemilik nama lengkap Bernadya Ribka Jayakusuma merupakan penyanyi sekaligus penulis lagu asal Indonesia. Ia memulai karier bermusik bersama kakaknya dengan membentuk grup musik duo Celine & Nadya pada tahun 2018. Kelahiran Surabaya yang tahun ini menginjak usia 20 tahun.

Dengan usia yang terbilang muda, Bernadya berhasil masuk pada pasar musik Indonesia yang digandrungi oleh anak muda. Khususnya generasi Z yang merasa relate dengan lagu-lagu yang dibawakan olehnya.

Karyanya yang melambungkan namanya adalah lagu yang berjudul "Apa Mungkin". Setelah merilis singel solo debutnya itu, membuat lagunya viral di media sosial. Banyak yang menyukai lagu tersebut. Termasuk mulai mengikuti karya-karya dari Bernadya.

Tidak hanya sekadar viral di media sosial dan disukai banyak orang, lagu Apa Mungkin mengantarkan Bernadya dalam nominasi pendatang baru terbaik pada Anugera Musik Indonesia 2023. Meski tak berhasil memboyong predikat pendatang baru terbaik, Bernadya sampai saat ini tetap menunjukkan eksistensinya dengan konsistensi membuat lagu yang bikin baper pendengarnya.

Sebagai pendengar karya-karya Bernadya, lagu Apa Mungkin memang begitu magis dari liriknya. Pantas saja Bernadya bisa mendapatkan hati pendengarnya. Memang liriknya bisa mewakili perasaan seseorang pada fase yang serupa.

Lagu Apa Mungkin mengisahkan tentang seseorang yang merasa pasangannya berubah sikap kepadanya. Perubahan sikap itu membuat dirinya terus bertanya-tanya. Bertanya tentang apa yang sebenarnya membuat pasangannya berubah. Alhasil, ia akan banyak menerka terkait kemungkinan alasan. Seperti alasan pertama tentang kesalahan yang dibuat oleh dirinya sendiri atau mungkin memang pasangannya yang sudah tidak lagi mencintainya.

Bernadya,
Bernadya, "Apa Mungkin?". (Sumber: YouTube Bernadya Vevo)

Keadaan tersebut sepertinya akan sangat relate pada orang-orang yang sedang atau pernah mengalaminya. Memang benar pada kenyataannya, yang dilakukan adalah menerka kemungkinan yang terjadi. Berujung menyalahkan ketidaksempurnaan pada diri sendiri. Pahit-pahitnya berpikir bahwa pasangan memang tidak lagi mencintai kita.

Kondisi itu diwakili mulai dari lirik pertama, yaitu "Arungi malam. Terjaga kala semua t'lah terbenam. Berkaca, bertanya. Apa ku buat salah? Kalaupun iya, apa?"

Memasuki bagian reff, kemungkinan alasan itu pun disebutkan. "Apa mungkin caraku bicara? Apa mungkin caraku tertawa? Apa mungkin dengkurku saat tertidur lelap? Apa mungkin kamu yang tak lagi cinta?"

Sepenggal lirik pada bagian reff membuktikan bahwa terkaan seseorang semakin melebar dan nyaris di luar nalar. Sampai berpikir bahwa pasangan sendiri bisa ilfeel hanya karena cara berbicara, cara tertawa, sampai suara dengkur saat tidur.

Selalu ingin memberikan yang terbaik untuk pasangan dan hubungan. Seseorang begitu berupaya untuk memperbaiki apapun yang mencoba meruntuhkan hubungannya dengan yang terkasih. Apapun itu. Sekalipun berasal dari kesalahan dari diri sendiri.

Pernyataan itu tersemat pada penggalan lirik, "Ku bisa salah. Maka itu jelaskanlah. Di mana letak yang tak kau suka?"

Bernadya,
Bernadya, "Kata Mereka Ini Berlebihan". (Sumber: YouTube Bernadya Vevo)

Lagu berikutnya yang lagi-lagi membuat melow pendengar berjamaah adalah lagu dengan judul "Kata Mereka Ini Berlebihan". Lagu ini sedang hits dan viral di media sosial. Di cover oleh warganet dan konten kreator. Sekaligus dijadikan latar lagu untuk setiap postingan yang upload oleh warganet.

Tak jauh berbeda dari lagu sebelumnya. Masih berkisah tentang seseorang yang teramat mencintai pasangannya. Menurut saya, lagu ini masih ada kaitannya dengan lagu sebelumnya. Mungkin bisa jadi lanjutan dari lagu Apa Mungkin.

Mengisahkan seseorang yang bucin parah pada pasangannya. Saking mencintai pasangannya, ia rela melakukan apa saja. Termasuk menjauhi atau meninggalkan kebiasan yang sering ia lakukan tetapi doi tidak menyukainya. Sederhana saja, seperti mengikat rambut dan menggunakan baju berwarna gelap.

Kalau ada yang bilang bahwa cinta itu buta, lagu ini memang berhasil mendefinisikannya dengan puitis! Apapun dilakukan demi pasangan berbahagia. Meski kita tidak meyukainya. Misalnya rela membaca buku untuk memiliki obrolan yang nyambung dengan pasangan. Padahal sebelumnya sama sekali tidak menyukai aktivitas membaca. Apalagi membaca buku yang ketebalannya cocok dijadikan bantal tidur saja.

Tidak sampai disitu saja, lagu ini juga menceritakan pengorbanan seseorang yang rela menempuk jarak jauh demi bertemu dengan yang terkasih. Sampai mengeyampingkan ketakutannya atau traumanya pada transportasi laut.

Mirisnya, meski sudah melalukan yang terbaik. Ternyata itu semua tidak cukup. Segala sesutu yang diberikan kepada pasangan sebagai bentuk ketulusan dan penanda betapa besarnya perasaan ini, tetap tidak sebanding dengan feedbacknya. Ibaratnya, menjadi sempurna saja ternyata tidak cukup unutk perihal perasaan.

Bernadya. (Sumber: kompas.id/ Fakhri Fadlurrohman)
Bernadya. (Sumber: kompas.id/ Fakhri Fadlurrohman)

Kembali lagi dengan pertanyaan di awal. Apakah benar ikut melow mendengarkan lagu Bernadya sekalipun tidak pada fase itu? 

Jawabannya iya! Yang saya rasa memang benar seperti itu. Menurut saya itu terletak pada pemilihan lirik yang menggambarkan keadaan seseorang pada fase seperti itu. Sangat sesuai dan mungkin terjadi. Mungkin bagi sebagian orang terbilang tidak masuk akal. Misalnya menduga-duga hal-hal yang tidak-tidak terkait alasan pasangan berubah. Atau tentang kesempurnaan yang nyatanya tak pernah mendapatkan hasil yang sebanding. Tetapi pada realitanya, penggambaran pada lirik lagu Bernadya memang benar adanya dan sangat logis terjadi pada fase seperti itu.

Selain itu, suara dari Bernadya memang enak di dengar. Cenderung memiliki tipe vokal yang lembut. Gak cuma menemani saat galau, tetapi juga bisa jadi teman menjelang tidur. Bikin adem dengernya!

Apalagi para pendengar yang pernah atau bahkan sedang mengalami fase yang serupa. Sudah pasti sangat relate dengan isi lagu dari Bernadya. Seperti mewakili perasaan. Lirik ke lirik menggambarkan suasana hati.

Untuk kamu yang ingin ikut hanyut dengan lagu-lagu Bernadya, bisa mulai mendengarkan di YouTube atau platform musik lainnya. Selamat bergalau ria seharian setelah mendengar lagu dari Bernadya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun