Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Bedah Makna Lagu Sal Priadi "Gala Bunga Matahari"

12 Juli 2024   19:15 Diperbarui: 12 Juli 2024   23:25 2653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga matahari menancap di belakang sebuah makam di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2024).(KOMPAS.com/RAMA PARAMAHAMSA) 

Tertuang pada Al-Qur'an, Surat Muhammad Ayat 15: 

Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga ususnya terpotong-potong? 

Surat tersebut menjadi gambaran yang sangat indah taman surga yang dijanjikan Tuhan untuk orang-orang yang bertakwa. Di mana dalam surga ada sungai-sungai yang airnya tidak payau dam tidak berubah rasa dan baunya. Terdapat sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya.

Lirik lagu selanjutnya juga masih membahas keindahan surga. Di mana penghuni surga dijanjikan kembali muda sehingga tidak ada yang tua. Mereka juga tidak akan merasakan sakit lagi seperti di dunia.

Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits Muslim.

"Sesungguhnya kalian akan tetap sehat dan tidak pernah sakit lagi, kalian akan tetap hidup dan tidak pernah mati lagi, kalian akan tetap muda dan tidak pernah tua renta lagi, kalian akan terus berbahagia, dan tidak pernah merasa sedih dan menderita lagi," (Shahih Muslim).

Tidak hanya berharap ditempatkan di surga yang indah yang dijanjikan oleh Tuhan, lagu Gala Bunga Matahari juga mengungkapkan perasaan seseorang yang ditinggalkan. Di mana orang yang ditinggalkan tentu merasakan rindu yang teramat dalam. 

Tak jarang sampai menangis karena merasakan kesepian dan dilanda rindu yang berkepanjangan. Terkadang sampai bingung melanjutkan kehidupan karena tidak ada orang terkasih yang menemani.

Tersemat pada penggalan lirik, "Kan ku ceritakan padamu, bagaimana hidupku tanpamu. Kangennya masih ada di setiap waktu. Kadang aku menangis bila aku perlu, tapi aku sekarang sudah lebih lucu. Jadilah menyenangkan seperti katamu, jalani hidup dengan penuh suka cita, dan percaya kau ada dihatiku selamanya."

Dalam penggalan tersebut, seseorang yang ditinggalkan tetap harus melanjutkan kehidupan. Bagaimana pun caranya. Suka atau tidak. Kehidupan akan terus berlanjut dan tak bisa berhenti untuk sementar saja. Apapun keadaannya, kehidupan ini harus terus dijalani dan berharap suatu saat nanti bisa kembali bertemu dan bersama dengan orang yang terkasih yang sudah lebih dulu berpulang. 

Bunga matahari menancap di belakang sebuah makam di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2024).(KOMPAS.com/RAMA PARAMAHAMSA) 
Bunga matahari menancap di belakang sebuah makam di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2024).(KOMPAS.com/RAMA PARAMAHAMSA) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun