Dari segi musik yang dihasilkan, tidak bisa dibilang sempurna. Misalnya saja dalam lagu yang saya buat lewat Suno AI. Dalam puisi "Bolehkan Aku Terlihat Lemah?", terdapat penggalan kalimat yang berbunyi, "Katanya jarak hanya perkara geografis." Dalam pengucapan kata "geografis", vocal yang dihasilkan terdengar menjadi "gografis". Membuktikan bahwa ketidaksempurnaan lagu veri AI ini jika dibandingkan dengan suara asli penyanyi profesional. Jika penyanyi profesional tidak jelas artikulasi dalam pengucapan lirik lagunya, sudah dipastikan mendapatkan kritikan dari banyak pihak.
Kedua, lagu yang tercipta terdengar begitu padat. Dalam artian tidak ada jeda antar lirik. Jika dipraktikkan secara langsung oleh vocal manusia, lumayan sesak napas menyanyikannya hehe.
Ketiga, sayang sekali tidak ada fitur untuk mengedit lagu tersebut. Pengguna hanya mendapatkan dua lagu saja sesuai dengan deskripsi atau catatan yang dituliskan pada kolom. Setelah itu, AI langsung membuatkan menjadi sebuah lagu yang utuh dan tak bisa diedit oleh pengguna.
Lagu buatan AI ini tetap harus disempurnakan oleh manusia. Masih terdapat kekurangan yang memerlukan polesan dari orang yang memang paham tentang musik. Seperti profesi musisi.
Meski masih banyak kekurangan, saya yakin kemajuan Suno AI tidak hanya sampai di sini saja. Atau mungkin ke depannya akan ada platform berbasis AI sejenis yang lebih canggih dan dapat menutupi kekurangan Suno AI. Kemajuan ini menjadi gambaran ke depannya tentang masa depan musik.
Melihat kemajuan AI ini bisa menjadi dua sisi pisau yang berlainan. Bisa menjadi tumpul ataupun tajam. Dalam artian, bisa menjadi penyempurna atau malah menjadi sebuah ancaman untuk dunia musik. Khususnya profesi musisi.
Kita bisa melihat banyak pegiat musik di seluruh dunia yang mulai membicarakan kemajuan AI ini. Jika tidak secepatnya ada regulasi yang jelas, bisa saja platform streaming musik ke depannya akan diisi dengan lagu-lagu buatan AI. Bisa saja lagu-lagu viral di TikTok ke depannya akan diisi oleh lagu buatan AI. Bisa saja trending nomor 1 di YouTube untuk kategori musik ke depannya adalah lagu bautan AI.
Di sisi lain, kemajuan AI dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam membuat karya musik AI. Lebih lanjut lagi, pengguna atau musisi dapat menggunakan teknologi ini untuk menghasilkan ide-ide baru dan mengeksplorasi variasi musik. Berharap menghasilkan ide-ide baru yang segar dan mengeksplorasi variasi musik yang belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh musisi.
Melihat kemajuan AI, memang cukup mengerikan sekaligus dibuat takjub oleh kecanggihannya. Sampai akhirnya terlintas pertanyaan besar di dalam benak saya, apakah ada lagu dari musisi terkenal yang ternyata adalah produk AI? Hmm, sepertinya kemungkinan bisa saja benar terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H