Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Apakah Musik AI Mengancam Profesi Musisi?

3 Juli 2024   07:30 Diperbarui: 3 Juli 2024   07:31 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: Curto Berita/BingAI)

Hari demi hari kemajuan teknologi tidak bisa dihentikan. Siap atau tidak, perubahan dan perkembangan akan terus ada. Membuat siapa saja harus melewati bahkan melawan fase ini.

Berbagai fitur teknologi berbasi Artificial Intelligence atau sering disebut AI semakin marak di masyarakat. Kemudahan mengaksesnya pun semakin semua orang berbondong-bondong untuk mencobanya.

Bagi orang-orang yang tidak paham terkait perkembangan AI, tanpa sadar mereka sudah menggunakan teknologi berbasis AI. Misalnya saja filter-filter yang digunakan dalam mengedit video atau foto yang di posting di media sosial. Tanpa sadar kita secara perlahan sudah mempraktekkan langsung fitur-fitur yang ditawarkan oleh AI.

Sebelumnya, banyak pengusaha digital yang menawarkan jasa edit foto menjadi visual kartun yang menarik. Biasanya dipesan untuk memberika kado kepada pacar, teman, ataupun keluarga. Dalam rangka hari jadian, ulang tahun, ataupun ucapan selamat untuk menempuh kehidupan baru.

Namun kini, hanya dengan satu aplikasi saja dan kurang dari satu menit, siapa saja bisa merubah sebuah foto menjadi gambar kartun yang nyaris sempurna. Tanpa perlu berlama-lama, pengguna bahkan bisa memberikan request terkait apa yang diingkannya. AI menyulap foto tersebut sesuai dengan permintaan penggunanya.

AI membuat banyak profesi baru yang mengharuskan individu menguasai perubahan yang ada. Khusunya bidang digital marketing yang dapat meluaskan bisnis tanpa batas. Tentunya dengan harapan dapat terhubung dengan target pasar yang diinginkan.

Selain menciptakan profesi baru, keberadaan AI juga digadang-gadang dapat mengancam profesi yang sudah ada. Membuat pekerja kehilangan profesinya berkat penggunaan AI yang lebih efektif dan efisien. Mulai dari pekerjaan sekretaris, penulis, customer service, dan profesi lainnya yang diprediksi akan teralihkan oleh keberadaan AI.

Masih jarang ada yang membahas profesi musisi dalam menghadapi keberadaan dan kemajuan AI. Mungkin masih banyak yang memiliki pandangan bahwa pekerja seni sulit untuk tergantikan oleh kecanggihan robot atau mesin. Nyatanya, kini siapa saja bisa membuat lagu hanya dengan hitungan menit saja lewat bantuan AI.

Ilustrasi. (Sumber: infokumputer.grid.id)
Ilustrasi. (Sumber: infokumputer.grid.id)

Hmm, apakah mungkin AI dapat mengancam profesi musisi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun