Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Serial "Nightmares and Daydreams", Imajinasi Liar yang Genius

23 Juni 2024   20:00 Diperbarui: 23 Juni 2024   20:29 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Urutan Waktu Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)

Siapa yang tidak kenal dengan Joko Anwar? Sutradara ternama kebanggaan Indonesia yang selalu sukses dengan karya-karyanya dalam film horor. Terakhir, Joko Anwar berhasil memboyong film Siksa Kubur dengan jumlah penonton yang fantastis. Empat juta penonton mengapresiasi karya Joko Anwar.

Bagi penggemar berat karya-karya Joko Anwar, pasti tahu betul karakter dari setiap karya yang ia hasilkan. Joko Anwar cenderung membuat pikiran para penonton tak bisa diam. Karyanya bak menghipnotis setiap pikiran penonton untuk tak berpaling pada karyanya. Alhasil, terjadi banyak spekulasi dan asumsi yang biasanya bertebaran di media sosial. 

Apakah Joko Anwar menjawab pertanyaan para penonton akan karya-karyanya? Saya rasa kalau dijawab semua dengan versi menurut si pencipta malah membuat karyanya kehilangan nyawa tersendiri. Justru pertanyaan-pertanyaan yang berseliweran menjadi daya tarik dan bikin penonton semakin penasaran. 

Gebrakan baru bagi serial Indonesia yang mulai diwarnai oleh tangan-tangan magis dari Joko Anwar. Baru-baru ini, Joko Anwar merilis serialnya dalam Netflix. Mungkin banyak yang menduga bahwa serialnya akan sama saja seperti film yang biasa ia garap, yaitu bernuansa horor. Eitss, ternyata tidak! Joko Anwar begitu berani menampilkan serial dengan genre terbaru yang jarang tersentuh oleh penggarap film ataupun serial di Indonesia.

Serial Nightmares and Daydreams sudah tayang pada platform streaming Netflik sejak 14 Juni 2024. Menawarkan kisah yang fresh dengan genre fiksi ilmiah. Terdiri dari 7 episode dengan alur cerita dan latar waktu yang berbeda.

Melihat serial ini bergenre fiksi ilmiah, menjadi daya tarik sendiri. Di tengah keterbatasan segala sumber daya yang ada dalam menggarap tontotan, tetapi nama Joko Anwar yang tersemat bak menjadi penang para penonton. Nama besar sang sutradara memberikan harapan baru bagi penonton yang memang mendambakan tontotan baru yang menyegarkan. Tidak lagi hanya tentang horor, drama percintaan, drama perselingkuhan, hingga cinta monyet anak sekolahan yang itu-itu saja.

Aktor dalam Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)
Aktor dalam Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)

Tak main-main, Joko Anwar tak sendirian dalam menggarap serial ini. Ia ditemani dengan beberapa rekan sutradra lainnya, yaitu Ray Pakpahan, Tommy Dewo, dan Randolph Zaini. Ketiganya juga punya karier cemerlang dalam industri film dan serial Indonesia. Ray Pakpahan adalah sutradra film Garis Bawah pada tahun 2012. Tommy Dewo menjadi sutradara yang berhasil menggarap serial Ratu Adil di tahun ini (2024). Sedangkan Randolph Zaini merupakan sutradara serial Katarsis (2023).

Tak hanya banyaknya sutradara ternama yang terlibat, serial ini juga sampai melibatkan 65 aktor ternama Indonesia. Tentunya hal ini karena setiap episode menyuguhkan cerita yang berbeda. Sehingga pemain setiap episode juga berbeda. 

Sederet aktor ternama mewarnai serial ini. Mulai dari yang paling legend, Lukman Sardi. Disusul aktor tampan Ario Bayu dan Fachri Albar. Lalu ada Nirina Zubir, Marissa Anita, Sita Nursanti, dan masih banyak lagi.

Pada mulanya, saya mengira bahwa setiap episode memang menceritakan latar yang berbeda-beda. Namun ternyata semua episode memiliki keterkaitan satu sama lain.

Sebelum mengulas lebih dalam lagi, simak terlebih dahulu sinopsis singkat setiap episode!

Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)
Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)
Episode pertama berjudul Old Boy. Menceritakan tentang Panji yang diperankan oleh Ario Bayu. Ia berprofesi sebagai supir taxi yang memiliki langganan seorang suster panti jompo yang khusus untuk orang-orang kaya. Panji hidup di rumah susun bersama Ibu, istri, dan anak laki-lakinya yang masih balita. Sang Ibu yang usianya sudah renta mulai pikun dan sulit untuk diurus. Membuat Panji kesulitan untuk merawatnya. Apalagi ketika Ibunya sendiri membahayakan keselamatan anaknya yang masih kecil. Panji memutuskan untuk menitipkan ibunya ke panti jompo. Kebetulan ia mendapatkan tawaran dengan harga murah dari suster panti jompo yang langganan menjadi penumpangnya. Sampai suatu hari, ia akhirnya tersadar ada yang tidak beres dengan panti jompo itu. Panji melihat sekumpulan orang dengan sekte sesat dan ada makhluk aneh yang bisa membuat seseorang menjadi kembali muda asalkan menukar nyawa dengan rela bersama darah dagingnya sendiri.

Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)
Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)

Episode kedua berjudul The Orphan. Mengisahkan sepasang suami istri yang hidup memulung dan tinggal di dekat pegunungan sampah. Sang suami yang bernama Iyos (diperankan oleh Yoga Pratama), mengetahui anak ajaib di panti asuhan yang bisa membawa keberuntungan dan rezeki yang berlimpah. Ipah (Nirina Zubir) sebagai istri akhirnya menyetujui rencana mengadopsi anak tersebut. Anak laki-laki itu bernama Syafin. Keduanya kerap menyebutnya anak setan dan berniat membunuh anak itu di hari ke 7 agar nyawa mereka terselamatkan. Namun Ipah terlanjur jatuh hati pada anak angkatnya itu. Sehingga kejadian menyeramkan tak bisa terbendung di hari ke 7.

Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)
Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)

Episode ketiga berjudul Poems and Pain. Mengisahkan seorang penulis yang sering merasa kesurupan saat menulis novelnya. Ia bernama Rania yang diperankan oleh Marissa Anita. Ternyata, Ranis bisa berkomunikasi dan masuk pada tokoh yang ia tulis. Tokoh tersebut ternyata nyata yang memiliki keterkaitan darah dengannya, yaitu saudara kembarnya. Saudara kembarnya butuh pertolongan karena sedang disekap di ruang bawah tanah bersama anaknya oleh laki-laki yang berkedok sebagai pejabat.

Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)
Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)

Episode keempat berjudul Encounter. Mengisahkan Wakyu (Lukman Sardi) yang hidup di pesisir pantai. Hidup susah bersama istrinya yang bekerja di pabrik. Wahyu memiliki cita-cita mencari Ibunya di Arah Saudi. Ia menabung sedikit demi sedikit. Suatu hari, kampungnya terancama digusur. Seluruh warga kampung membela mati-matian agar rumah mereka tidak digusur. Sedangkan Wahyu yang merasa lemah, tak bisa berbuat apa-apa. Ia kembali ke pantai untuk bekerja dan malah menemukan fenomena aneh. Ia bertemu dengan sosok malaikat. Sejak saat itu, hidupnya berubah.

Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)
Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)

Episode kelima berjudul The Other Side. Berkisah tentang sepasang suami istri, Bandi (Kiki Narendra) dan Dewi (Sita Nursanti). Mereka tinggal di gedung kosong dengan anak laki-lakinya. Meski hidup pas-pasan, mereka hidup bahagia dan saling menyayangi satu sama lain. Keduanya jatuh cinta pada pandangan pertama di bioskop. Ketika Bandi bekerja sebagai penyobek karcis bioskop di depan pintu studio. Suatu malam, Bandi kembali ke gedung bioskop yang sudah terbengkalai itu. Namun ternyata ia malah melihat bioskop itu beroperasi kembali. Sepulang dari bioskop, Bandi ternyata sudah melewatkan waktu sealam 2 tahun. Dewi dan anaknya begitu marah karena Bandi pergi selama 2 tahun tanpa jejak.

Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)
Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)

Episode keenam berjudul Hypnotized. Berkisah tentang Ali yang diperankan oleh Facri Albar. Ali pernah diajari hipnotis oleh tetangganya. Namun ia enggan untuk mempraktikkan langsung guna menipu orang lain. Suatu hari, Ali terdesak melakukan hipnotis pada seorang Ibu tua di depan mesin atm yang baru saja menarik uang. Ia hanya meminta 3 lembar uang saja untuk membayar keperluan sekolah anaknya. Namun ternyata justru Ali yang terhipnotis. Ibu tua itu adalah Dewi yang muncul di episode sebelumnya. Sejak saat itu kehidupan Ali dan keluarganya berubah. Ali melihat perilaku istri dan anaknya berubah. Menjadi pencuri, gemar berkelahi, sampai hendak menyakiti secara fisik.

Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)
Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)

Episode ketujuh atau episode terakhir berjudul PO BOX. Berkisah tentang Valdya yang diperankan Asmara Abigail. Valdya adalah seorang penaksir harga berlian yang tinggal seorang diri setelah kakaknya hilang begitu saja. Kakaknya menghilang saat pergi wawancara kerja. Valdya akhirnya memutuskan untuk memasukan lamaran pada lowongan pekerjaan yang sama seperti kakanya itu guna mengetahui keberadaan kakaknya. Ternyata, Valdya bertemu dengan para pelamar yang memiliki kemampuan berbeda-beda. Mereka ternyata akan disantap oleh orang-orang kanibal yang hanya menyantap organ tubuh paling berkompeten dari santapannya. Seperti Valdya yang bekerja sebagai penaksi harga berlian, maka mata yang menjadi sasarannya.

Dalam episode terakhir, menjadi puzzle yang menyempurnakan seluruh episode. Penonton akhirnya mengerti maksud dari serial ini alurnya ke mana.

Pada intinya, serial ini menceritakan tentang orang-orang biasa yang menghadapi fenomena aneh di hidup mereka. Namun ternyata mereka adalah orang-orang terpilih untuk melawan ancaman yang sedang mengintai umat manusia. Mereka disebut dengan antibodi yang berhasil berevolusi sehingga direkrut jadi pembela bumi. Antibodi melawan para Agarthan, yaitu makhluk dari perut Bumi yang mencoba menguasai dunia manusia.

Fiksi ilmiah yang coba dibangun oleh Joko Anwar benar-benar imajinasi yang liar. Seperti membaca sebuah novel fantasi, lalu pembaca berimajinasi liar sesuka hati. Ya begitulah kurang lebih. Joko Anwar seolah ingin membuat nyata imajinasi seseorang akan dunia fantasi. Dengan visual cemerlang dan latar musik yang keren abis.

Para antibodi yang bersiap melawan kejahatan demi menyelamatkan bumi, bukanlah berasal dari sosok yang  pandai bergulat. Justru hanya orang biasa yang cenderung memiliki konflik hidup beragam. Mulai dari rasa trauma, ekonomi, sampai keluarga. Mereka hanya orang biasa dengan profesi yang menarik. Profesi yang jarang dijadikan sebagai tokoh utama dalam sebuah cerita.

Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)
Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)

Pemilihan aktor juga sangat pas dan bikin gong serial ini. Tidak mengutamakan aktor muda yang sedang naik daun. Justru melibatkan aktor-aktor berbakat yang memang layak bergabung dalam serial ini.

Isu-isu sosial juga diangkat dalam serial ini. Menggambarkan kemiskinan, kemacetan ibukota, kejahatan di ibukota, hukum yang tumpul ke atas, dan semrawutnya masalah di negara ini. Joko Anwar begitu cerdas membangun pondasi cerita serial ini. Penonton diajak perlahan untuk melihat fenomena yang terjadi di negara ini. 

Dengan total tujuh episode, tetapi bisa diselesaikan dalam waktu yang sama saja. Setelah menonton episode pertama, timbul rasa penasaran. Begitu seterusnya. Sampai akhirnya tidak tersadar sudah berada di episode terakhir.

Jika ditanya mana episode paling favorit, rasanya begitu sulit. Semua episode menyuguhkan cerita yang berbeda dan sangat menarik. Namun, kalau dipaksa untuk memilih, saya pribadi sangat suka dengan episode kedua. Mulai dari gambaran di tumpukan sampah dan kontrasnya perbedaan antara si kaya dengan si miskin. Apalagi ditutup dengan akhir episode yang tidak disangka.

Urutan Waktu Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)
Urutan Waktu Serial Nightmares and Daydreams (2024). (Sumber: Netflix)

Hm, tentunya karya Joko Anwar selalu menimbulkan banyak pertanyaan dibenak para penonton. Berbagai spekulasi dan konspirasi mulai bermunculan di media sosial. Apapun itu, semua penonton berhak memberikan teorinya masing-masing. Yang terpenting, Joko Anwar harus segera menggerap lanjutan dari serial ini. Penonton menantikan para antibodi yang bersiap melindungi dari ancaman kejahatan para Agarthan.

Saya yakin, review ini hanya memberikan secuil gambaran saja tentang serial ini. Lebih lengkapnya memang harus ditonton sendiri dan mungkin harus berulang kali agar lebih paham dan mudah menyambungkan keseluruhan episode. Mengingat serial ini tidak berurutan waktunya, jadi penonton harus lebih cermat dan berpikir dalam saat menonton serial ini. Kalau artikel ini banyak yang suka, mungkin ke depannya saya akan membuat artikelnya untuk setiap episode. Tentunya dengan berbagai teori-teori yang bisa kita diskusikan bersama di sini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun