Episode keenam berjudul Hypnotized. Berkisah tentang Ali yang diperankan oleh Facri Albar. Ali pernah diajari hipnotis oleh tetangganya. Namun ia enggan untuk mempraktikkan langsung guna menipu orang lain. Suatu hari, Ali terdesak melakukan hipnotis pada seorang Ibu tua di depan mesin atm yang baru saja menarik uang. Ia hanya meminta 3 lembar uang saja untuk membayar keperluan sekolah anaknya. Namun ternyata justru Ali yang terhipnotis. Ibu tua itu adalah Dewi yang muncul di episode sebelumnya. Sejak saat itu kehidupan Ali dan keluarganya berubah. Ali melihat perilaku istri dan anaknya berubah. Menjadi pencuri, gemar berkelahi, sampai hendak menyakiti secara fisik.
Episode ketujuh atau episode terakhir berjudul PO BOX. Berkisah tentang Valdya yang diperankan Asmara Abigail. Valdya adalah seorang penaksir harga berlian yang tinggal seorang diri setelah kakaknya hilang begitu saja. Kakaknya menghilang saat pergi wawancara kerja. Valdya akhirnya memutuskan untuk memasukan lamaran pada lowongan pekerjaan yang sama seperti kakanya itu guna mengetahui keberadaan kakaknya. Ternyata, Valdya bertemu dengan para pelamar yang memiliki kemampuan berbeda-beda. Mereka ternyata akan disantap oleh orang-orang kanibal yang hanya menyantap organ tubuh paling berkompeten dari santapannya. Seperti Valdya yang bekerja sebagai penaksi harga berlian, maka mata yang menjadi sasarannya.
Dalam episode terakhir, menjadi puzzle yang menyempurnakan seluruh episode. Penonton akhirnya mengerti maksud dari serial ini alurnya ke mana.
Pada intinya, serial ini menceritakan tentang orang-orang biasa yang menghadapi fenomena aneh di hidup mereka. Namun ternyata mereka adalah orang-orang terpilih untuk melawan ancaman yang sedang mengintai umat manusia. Mereka disebut dengan antibodi yang berhasil berevolusi sehingga direkrut jadi pembela bumi. Antibodi melawan para Agarthan, yaitu makhluk dari perut Bumi yang mencoba menguasai dunia manusia.
Fiksi ilmiah yang coba dibangun oleh Joko Anwar benar-benar imajinasi yang liar. Seperti membaca sebuah novel fantasi, lalu pembaca berimajinasi liar sesuka hati. Ya begitulah kurang lebih. Joko Anwar seolah ingin membuat nyata imajinasi seseorang akan dunia fantasi. Dengan visual cemerlang dan latar musik yang keren abis.
Para antibodi yang bersiap melawan kejahatan demi menyelamatkan bumi, bukanlah berasal dari sosok yang  pandai bergulat. Justru hanya orang biasa yang cenderung memiliki konflik hidup beragam. Mulai dari rasa trauma, ekonomi, sampai keluarga. Mereka hanya orang biasa dengan profesi yang menarik. Profesi yang jarang dijadikan sebagai tokoh utama dalam sebuah cerita.
Pemilihan aktor juga sangat pas dan bikin gong serial ini. Tidak mengutamakan aktor muda yang sedang naik daun. Justru melibatkan aktor-aktor berbakat yang memang layak bergabung dalam serial ini.
Isu-isu sosial juga diangkat dalam serial ini. Menggambarkan kemiskinan, kemacetan ibukota, kejahatan di ibukota, hukum yang tumpul ke atas, dan semrawutnya masalah di negara ini. Joko Anwar begitu cerdas membangun pondasi cerita serial ini. Penonton diajak perlahan untuk melihat fenomena yang terjadi di negara ini.Â