Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pengalaman Pertama Nonton Timnas di Stadion GBK

7 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 8 Juni 2024   16:41 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu impian para pecinta sepak bola adalah dapat menyaksikan langsung tim kesayangannya bertanding dengan tim lawannya di lapangan. Memberikan dukungan secara langsung dan turut merasakan sensasi luar biasa menyaksikan pertandingan sepak bola.

Impian terbesarnya mungkin mencapai berpapasan, bersalaman, meminta tanda tangan, bahkan selfie bareng idolanya. Berupaya mengejar dan rela berdesak-desakan agar terlihat dan mendapatkan respons dari sang idola. Apalagi sampai si bintang lapangan itu mau menerima hadiah dari fansnya, duh rasanya pasti senang sekali.

Sejak SD, mata ini selalu berbinar menantikan siaran pertandingan sepak bola. Meski kala itu yang dimengerti hanya perihal gol atau tidaknya ke gawang lawan. Sisanya kalau terjadi pelanggaran dari pihak lawan, pasti ikut menggerutu tak terima.

Kegemaran setiap orang pasti berbeda-beda. Di saat kaum hawa mayoritas menyukai k-pop dan turut ikut konsernya ke sana-sini, saya tetap konsisten menonton sepak bola. Namun tidak sefanatik kaum adam yang mengikuti bola sampai ke seluk-beluknya. Cukup menonton, mengikuti kabar terbarunya di media sosial, dan sesekali menonton konten tentang sepak bola di YouTube.

Entah mengapa selalu tergiur ketika melihat postingan teman di media sosial yang sedang menonton bola di stadion secara langsung. Sedangkan saya hanya menonton di layar ponsel saja. Tentunya hanya berteriak seorang diri ketika berhasil membobol gawang lawan.

Tahun 2024 ini, saya bertekad untuk menyentang salah satu wish list saya. Ya, menonton Timnas Indonesia secara langsung di Stadion. Dari jauh-jauh hari, saya mencoba meluangkan waktu dan menyelesaikan beberapa pekerjaan agar dapat jatah libur di hari Timnas bertanding. Meski pada nyatanya ada saja yang tidak sesuai perencanaan.

Bagi pemula seperti saya, hanya lewat media sosial mencari informasi tentang jadwal pertandingan dan pembelian tiket. Tak mau sampai menyesal, saya juga turut bertanya kepada beberapa teman yang pernah menonton Timnas langsung di Stadion.

Ternyata tidak terlalu sulit untuk mendapatkan informasi. Di media sosial begitu lengkap menjawab pertanyan-pertanyaan penonton pemula seperti saya. Mulai dari cara memesan tiket, waktu tiba di Stadion, sampai jalur masuk menuju Stadion. Kuncinya adalah banyak mencari dan bertanya. Jangan sampai sungkan atau malu bertanya, daripada sesat di jalan hehe.

Sebelum melanjutkan artikel ini, saya ingin menjelaskan maksud dan tujuan dari artikel ini dibuat. Hanya sebagai sarana berbagi cerita kepada para pembaca atas pengalaman menyenangkan yang saya rasakan. Sekaligus sebagai arsip kenang-kenangan di esok hari. Artikel ini tidak akan memberikan tips kepada penonton pemula jika ingin ke Stadion. Mungkin di next artikel akan saya buat secara khusus terkait tips menonton bola bagi penonton pemula.

Ketagangan menonton bola secara langsung sudah dirasakan ketika mulai membeli tiket secara online. Hari pertama tiket dijual, websitenya padat dan penuh oleh penonton yang memburu tiket. Saya sampai menunggu 2 jam lebih untuk mendapatkan tiket. Sebagai pemula, saya memilih membeli tiket paling murah dengan harga 250 ribu belum termasuk dengan pajak. Tentunya keputusan tersebut sudah berdasarkan usulan dari teman yang lebih berpengalaman.

Hari pertandingan tiba. Tepatnya pada hari Kamis, 06 Juni 2024 jadwal pertandingan Timnas Indonesia melawan Timnas Irak pada pukul 16.00 WIB di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Pertandingan ini merupakan kualifikasi piala dunia 2026 untuk kelas umur senior (Timnas Senior). 

Berbekal tiket yang sudah dibeli dan tekad untuk sampai ke GBK, saya berangkat dari Kabupaten Sumedang mengendarai mobil pada pukul 09.00 WIB. Sepanjang perjalanan berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Memasuki tol Sumedang sampai Jakarta tanpa kemacetan meski sedang ada perbaikan jalan. Setidaknya tidak sampai macet total. Masih bisa berjalan merayap.

Sebelum keluar tol, saya menyempatkan untuk singgah beristirahat di salah satu rest area. Ternyata di rest area itu dipadati oleh para penonton yang hendak pergi ke GBK juga. Rata-rata berasal dari Bandung. Rest area itu dibanjiri pada penonton berseragam merah putih. Suasana menonton bola semakin terasa. Semakin tak sabar untuk sampai ke GBK.

Keluar dari tol ternyata malah disambut dengan kemacetan Ibu Kota. Cukup bikin deg-degan karena khawatir tak sampai tepat waktu. Syukurnya bisa sampai di GBK sekitar pukul 13.00 WIB. 

Kesulitan di GBK bagi pemula seperti saya adalah mencari tempat parkir. Sekitaran GBK begitu padat oleh orang-orang yang berjalan kaki, para ojek online yang mengantarkan penumpangnya, dan sejumlah bus dari berbagai daerah lintas provinsi. 

Antrean menuju pintu masuk sudah dipadati para penonton. Tak mau ketinggalan, saya juga turut mengikuti barisan paling depan. Pintu masuk menuju stadion GBK baru dibuka pada pukul 14.00 WIB.

Lautan manusia memakai baju berwarna merah putih begitu memanjakan mata. Suara yel-yel dan kesenangan semua orang begitu menyenangkan dan menghidupkan suasana. Ditambah lagi berbagai penjual menawarkan atribut Timnas sampai makanan dan minuman. 

Kesulitan selanjutnya adalah mencari mushola atau masjid di dalam GBK. Sampai akhirnya terlihat para penonton memutuskan sholat di pinggiran stadion. Meski semua orang yang datang ingin bersenang-senang, tetapi tentunya tetap mengutamakan ibadah sholat wajib 5 waktu.

Berbekal maps dan gambaran dari teman yang berpengalaman, saya masuk lewat pintu Barat agar mendapatkan kursi di tengah-tengah stadion. Benar saja, saya mendapatkan kursi tepat di tengah-tengah stadion sehingga dapat melihat secara full seisi lapangan. 

Suasana suporter Timnas jelang pertandingan Indonesia vs Irak (06/06/2024). (Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)
Suasana suporter Timnas jelang pertandingan Indonesia vs Irak (06/06/2024). (Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)

Pukul 15.00 WIB, saya sudah duduk manis di stadion GBK. Menyaksikan ribuan penonton yang kegirangan dan tak sabar menunggu pertandingan di mulai. Suara teriakan para penonton terdengar meriah ketika para pemain melakukan pemanasan di Lapangan. Sensasi yang menyenangkan sekali. Tak bisa digambarkan. Tak bisa dideskripsikan.

Suasana GBK sangat panas. Keringat terasa mengalir. Tenggorokan rasanya kering sekali. Sayangnya tidak bisa membawa air minum ke dalam GBK. Tentunya tidak ada pedagang asongan yang menjaual air mineral. 

Meski begitu dan rasanya akan dehidrasi, rasa haus itu sirna sudah ketika permainan dimulai. Suara teriakan para penonton yang menantikan Timnas Indonesia membobol gawang lawan. Lalu menyoraki ketika pemain Indonesia jatuh karena pelanggaran Timnas Irak.

Tidak lengkap tanpa nyanyian dan yel-yel yang disenandungkan. Teriakan Indonesia menggema diseisi stadion GBK. Yang paling kompak adalah rombongan penonton yang diberi nama La Grande Indonesia (LGI) dan Ultras Garuda. Mereka kompak dan tak hentinya bersenandung. Tentunya dibarengi dengan gerakan sederhana yang meningkatkan semangat pemain dan penonton. LGI berada di bangku Utara. Sedangkan Ultras Garuda berada di Selatan. Keduanya mengibarkan bendera dan spanduk yang sudah dipersiapkan.

Sayangnya pengalaman pertama menonton Timnas Indonesia di stadion GBK harus menyaksikan kekalahan Garuda. Indonesia harus mengakui kekalahannya dengan Irak dengan skor selisih 2. Ditambah lagi dengan dikeluarkannya satu kartu merah pada pemain Timnas Indonesia.

Yang menyebalkan pada kekalahan hari itu adalah gol yang dicetak adalah buah kesalahan dari pemain Indonesia. Gol pertama adalah pinalti. Sedangkan gol kedua adalah kesalahan dari kiper kebanggaan Indonesia, Ernando Ari.

Entah mengapa meskipun menelan kekalahan dan melihat kesalahan langsung yang dibuat Ernando Ari. Justru tidak ada rasa kesal atau turut membenci kiper bertalenta sekelas Ernando Ari. Tidak ada rasa ingin menghujat salah satu pemain Timnas Indonesia. Justru karena melihat langsung pertandingan, melihat langsung perjuangan Garuda Muda yang sudah berusaha keras memenangkan pertandingan.

Suasana GBK jelang Indonesia vs Irak (06/06/2024). (Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)
Suasana GBK jelang Indonesia vs Irak (06/06/2024). (Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)

Jika menonton lewat ponsel atau televisi yang berujung kekalahan, hanya kekecewaan dan kesesalan yang tersisa. Namun jika menonton langsung ke stadion meskipun berakhir kekalahan, tetap menikmati pertandingan dan rasa senang keluar dari GBK. Apalagi jika memenangkan pertandingan. Sudah dipastikan akan full tersenyum sepanjang hari.

Itulah kesan pertama saya menonton Timnas Indonesia langsung di GBK. Tidak ada rasa kapok dan menyesal sama sekali. Justru ketagihan ingin menonton kembali secara langsung. Sensasi menonton langsung dengan lewat ponsel atau televisi sangat berbeda jauh. Semoga ada kesempatan dan rezeki untuk kembali mendukung Timnas Indonesia secara langsung di stadion. Begitupula bagi pecinta dan pendukung Timnas Indonesia yang memiliki impian mendukung secara langsung. Semoga dilain kesempatan akan tiba waktunya kita secara bersama-sama ke stadion untuk mendukung Garuda Muda.

Meski Indonesia takluk pada Timnas Irak, kita masih memiliki peluang untuk lolos babak kualifikasi piala dunia. Selasa, 11 Juni 2024 yang mendatang, Indonesia kembali melawan Filipina di stadion GBK. Sedangkan Irak harus melawan Vietnam pada Rabu, 12 Juni 2024. Jika Indonesia menang melawan Filipina, Indonesia dipastikan lolos apapun hasil pertandingan Irak vs Vietnam. Jika Indonesia imbang atau kalah melawan Filipina, maka Vietnam tidak boleh menang atau harus kalah melawan Irak.

Tetap dukung Garuda Muda agar lolos babak kualifikasi piala dunia 2026. Entah itu mendukung jarak jauh lewat layar ponsel ataupun televisi. Atau mungkin nonton bareng bersama teman-teman suporter Timnas Indonesia. Atau mendukung secara langsung di Stadion GBK. Apapun bentuk dukunganmu, kita sama-sama ingin Indonesia menang dan menjadi juaranya. Terbang tinggi Garuda Muda!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun